Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Tuesday 6 August 2019

Patofisiologi retina ablasio

Blog Dokter Sobri

Patofisiologi ablasio retina

Kerusakan mata akibat DM diawali dengan rusaknya perisit yang berada pada endotel vaskular, penebalan membran basal dan gangguan aliran darah. Perisit memiliki fungsi kontraktil kapiler dan autoregulasi mikrosirkulasi. Komplikasi kondisi hiperglikemia secara umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Hilangnya perisit fungsional menyebabkan dinding mikrovaskular menjadi rapuh sehingga terbentuklah kantung (outpouching) sepanjang dinding pembuluh darah yang disebut mikroaneurisma.
Kerusakan endotel pembuluh darah pada DM juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular, sehingga sawar darah retina rusak. Peningkatan permeabilitas ini menyebabkan kebocoran dinding pembuluh darah. Kebocoran pembuluh darah bermanifestasi menjadi perdarahan retina, edema retina, dan eksudasi keras. Bila fovea terkena dampak kebocoran ini, maka terjadi penurunan penglihatan sedang.
Seiring berjalannya waktu, kerusakan endotel dan sklerosis dinding pembuluh darah akan menyebabkan penyempitan lumen vaskular, sehingga menurunkan perfusi yang berujung pada iskemia retina. Keadaan iskemia retina akan menginduksi faktor-faktor pertumbuhan seperti IGF, basic fibroblast growth factor (bFGF), hepatocyte growth factor (HGF) dan VEGF. Faktor-faktor pertumbuhan tersebut akan menginduksi pertumbuhan pembuluh darah baru yang rapuh. Pembuluh darah baru akan cenderung tumbuh pada area retina yang memiliki pelekatan vitreus yang kuat seperti diskus optic dan arcade vaskular besar. Bila retina sangat iskemik, faktor pertumbuhan akan mencapai konsentrasi yang cukup tinggi sehingga dapat meyebabkan proliferasi pembuluh darah sampai ke segmen anterior. Bila terjadi neovaskularisasi yang tidak terkontrol pada segmen anterior, maka dapat terjadi glaukoma akibat proliferasi fibrovaskular pada sudut segmen anterior sehingga menghambat aliran keluar aqueous humor melalui trabecular meshwork
Perdarah retina dapat menginduksi pengerutan dan traksi permukaan retina yang dapat berujung pada ablasio retina traksi. Selain itu proses scarring juga dapat meningkatkan risiko ablasio yang dapat mengakibatkan kebutaan permanen bila tidak ditatalaksana dengan tepat.
Dapat disimpulkan, penurunan penglihatan pada retinopati diabetik disebabkan beberapa komplikasi seperti iskemia retina yang melibatkan fovea, edema makula atau dekat fovea, perdarahan preretinal dan vitreus, ablasio retina, serta glaukoma neovaskular. Penurunan penglihatan juga dapat disebabkan penyebab tidak langsung pada penderita DM seperti oklusi vena sentralis, percepatan proses aterosklerosis, dan fenomena emboli.


Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih