Blog Dokter Sobri
Patofisiologi ablasio retina
Kerusakan
mata akibat DM diawali dengan rusaknya perisit yang berada pada endotel
vaskular, penebalan membran basal dan gangguan aliran darah. Perisit memiliki
fungsi kontraktil kapiler dan autoregulasi mikrosirkulasi. Komplikasi kondisi
hiperglikemia secara umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Hilangnya
perisit fungsional menyebabkan dinding mikrovaskular menjadi rapuh sehingga
terbentuklah kantung (outpouching) sepanjang
dinding pembuluh darah yang disebut mikroaneurisma.
Kerusakan
endotel pembuluh darah pada DM juga menyebabkan peningkatan permeabilitas
vaskular, sehingga sawar darah retina rusak. Peningkatan permeabilitas ini
menyebabkan kebocoran dinding pembuluh darah. Kebocoran pembuluh darah
bermanifestasi menjadi perdarahan retina, edema retina, dan eksudasi keras.
Bila fovea terkena dampak kebocoran ini, maka terjadi penurunan penglihatan
sedang.
Seiring
berjalannya waktu, kerusakan endotel dan sklerosis dinding pembuluh darah akan
menyebabkan penyempitan lumen vaskular, sehingga menurunkan perfusi yang
berujung pada iskemia retina. Keadaan iskemia retina akan menginduksi
faktor-faktor pertumbuhan seperti IGF, basic
fibroblast growth factor (bFGF), hepatocyte growth factor (HGF) dan VEGF.
Faktor-faktor pertumbuhan tersebut akan menginduksi pertumbuhan pembuluh darah
baru yang rapuh. Pembuluh darah baru akan cenderung tumbuh pada area retina
yang memiliki pelekatan vitreus yang kuat seperti diskus optic dan arcade
vaskular besar. Bila retina sangat iskemik, faktor pertumbuhan akan mencapai
konsentrasi yang cukup tinggi sehingga dapat meyebabkan proliferasi pembuluh
darah sampai ke segmen anterior. Bila terjadi neovaskularisasi yang tidak
terkontrol pada segmen anterior, maka dapat terjadi glaukoma akibat proliferasi
fibrovaskular pada sudut segmen anterior sehingga menghambat aliran keluar
aqueous humor melalui trabecular meshwork.
Perdarah
retina dapat menginduksi pengerutan dan traksi permukaan retina yang dapat
berujung pada ablasio retina traksi. Selain itu proses scarring juga dapat meningkatkan risiko ablasio yang dapat
mengakibatkan kebutaan permanen bila tidak ditatalaksana dengan tepat.
Dapat
disimpulkan, penurunan penglihatan pada retinopati diabetik disebabkan beberapa
komplikasi seperti iskemia retina yang melibatkan fovea, edema makula atau
dekat fovea, perdarahan preretinal dan vitreus, ablasio retina, serta glaukoma
neovaskular. Penurunan penglihatan juga dapat disebabkan penyebab tidak
langsung pada penderita DM seperti oklusi vena sentralis, percepatan proses
aterosklerosis, dan fenomena emboli.
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih