Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday, 24 August 2019

Patofisiologi CMV

Blog Dokter Sobri

Patofisiologi CMV

Transmisi CMV pada bayi dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Pada transmisi vertikal, infeksi CMV terjadi dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam kandungannya. Infeksi CMV pada ibu hamil terdiri dari tiga jenis, yaitu infeksi primer, reaktivasi dari infeksi laten, dan reinfeksi, di mana infeksi primer merupakan penyebab tersering infeksi CMV kongenital melalui infeksi pada plasenta akibat dari disfungsi plasenta. Dari plasenta, virus akan menyebar secara hematogen ke janin. Sementara itu, transmisi horizonal terjadi melalui kontak intim antara ibu dengan bayinya. Selain itu, CMV pada anak biasanya terjadi melalui kontak tidak langsung, seperti  melalui mainan anak yang diketahui mengekskresi CMV dari liur atau urinnya.
Mekanisme bagaimana infeksi CMV dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya gangguan pendengaran dan perkembangan, masih belum diketahui. Hal ini disebabkan oleh karena infeksi yang bersifat asimptomatik, kompleksitas progresi penyakit dasar pada pasien imunokompromais, dan keterbatasan studi observasional dengan data yang ada.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, CMV merupakan penyebab non-genetik utama SNHL pada anak. Namun, mekanisme bagaimana virus dan/atau proses inflamasi dapat menyebabkan disfungsi auditorik masi belum jelas. SNHL yang progresif pada CMV mengindikasikan adanya infeksi kronik pada sistem saraf pusat atau endolabirin yang aktif terus menerus. Viral load serta peningkatan kadar dan durasi ekskresi urin dengan CMV diperkirakan berhubungan dengan keparahan SNHL anak. Anak dengan SNHL atau SNHL yang progresif, terus menerus mengekskresikan urin bervirus selama lebih dari empat tahun, menunjukkan risiko SNHL yang berkaitan dengan replikasi virus yang tetap aktif.11
Hipotesis menunjukkan bahwa tuli pada anak dengan CMV disebabkan oleh adanya labirintis. Kerusakan yang terjadi terbatas pada sistem endolimfatik vestibular dan kolaps membran sakular, dengan keterlibatan minor koklea. CMV diperkirakan masuk ke endolimfa melalui stria vaskularis. Penelitian lain menunjukkan bahwa CMV terdeteksi pada area perilimfa dan ganglion spinal, tetapi tidak ditemukan di endolimfa atau sel rambut.
Berdasarkan penelitian Carraro et al, ditemukan bahwa kerusakan utama pada infeksi CMV terletak pada stria vaskularis di bagian apeks koklea dengan progresi temporal ke arah basal. Pada penelitian yang sama, diketahui bahwa terjadi penurunan ambang batas pendengaran yang berkaitan dengan degenerasi vascular melalui gangguan pada potensi endokoklear (EP). Tanpa adanya akumulasi ion K di skala media, transduksi sel rambut akan teratenuasi. Hal ini berkaitan dengan fungsi stria yang esensial pada pompa ion Na/K dan pemeliharaan EP, yang dibuktikan melalui adanya penurunan EP pada anoksia atau hipoksia koklear atau setelah blokade pompa ion melalui obat-obatan lood diuretic. Selain itu, permeabilitas skala media juga dapat memengaruhi EP melalui sifat skala media yang impermeable untuk memastikan konsentrasi ion K tetap tinggi.
Sampai saat ini, proses bagaimana CMV menginfeksi telinga dalam belum diketahui. Hipotesis Carraro et al., menyebutkan bahwa CMV, secara signifikan, ditemukan di sumsum tulang, di mana sel precursor dari sumsum tulang tersebut akan bermigrasi dan berkembang menjadi intrastrial fluid-blood barrier. Adanya gangguan pembentukan sel precursor tersebut menyebabkan disfungsi stria, yang pada akhirnya mengakibatkan ketulian

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih