Blog Dokter Sobri
Patofisiologi dan patogenesis Katarak
Patofisiologi katarak senilis tergolong kompleks dan belum
dipahami sepenuhnya. Patogenesis yang mendasarinya melibatkan berbagai faktor
dengan interaksi yang kompleks antara berbagai proses fisiologis yang diatur
oleh faktor-faktor lingkungan, genetik, nutrisi, serta sistemik. Dengan proses
penuaan, berat lensa bertambah dan begitu juga ketebalannya, sementara kekuatan
akomodasinya cenderung berkurang. Dengan penambahan lapisan korteks dengan pola
konsentrik, nukleus sentral terkompresi dan mengeras dalam proses yang disebut
dengan sklerosis nuklear.
Berbagai mekanisme berkontribusi terhadap kehilangan
transparensi progresif dari lensa. Epitel lensa dipercaya mengalami perubahan
terkait-usia (age-related changes),
terutama berkurangnya densitas sel epitel dan diferensiasi aberan sel-sel serat
lensa. Meskipun epitel dari lensa yang katarak terjadi proses apoptosis dengna
laju yang rendah, yang mana cenderung tidak mungkin menyebabkan pengurangan
signifikan dari densitas sel, akumulasi dari kehilangan epitel dalam skala
kecil pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan pada pembentukan serat-serat
lensa dan homeostasis, berujung kepada hilangnya transparensi lensa. Lebih
lanjut, dengan proses penuanaan, berkurangnya laju di mana air dan
metabolit-metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat memasuki
nukleus lensa melalui epitel dan korteks terjadi diikuti berkurangnya laju
perpindahan air, nutrien, dan antioksidan. Akibatnya, kerusakan oksidatif
progresif pada lensa dengan proses penuaan terjadi, berujung kepada
berkembangnya katarak senilis. Beberapa studi menunjukkan peningkatan
produk-produk oskidasi dan berkurangnya vitamin antioksidan dan enzim
superoksida dismutasi menggarisbawahi pentingnya peran proses oksidatif dalam
patogenesis katarak.
Terdapat perbedaan antara mekanisme yang terjadi pada
katalaks senilis nuklear dan kortikal. Pada
katarak senilis kortikal terjadi perubahan biokimiawi berupa berkurangnya
jumlah total protein, asam amino, dan kalium yang berhubungan dengan
meningkatnya kadar natrium serta kadar hidrasi lensa, diikuti oleh koagulasi
protein. Diagram berikut menunjukkan hipotesis terjadinya rangkaian yang
mengakibatkan opasifikasi korteks pada katarak senilis kortikal.
Pada katarak senilis
nuklear, perubahan degeratif yang terjadi merupakan intensifikasi dari age-related sklerosis nuklear yang
berhubungan dengan dehidrasi dan compaction
dari nukleus yang berujung kepada katarak keras. Terjadi pula peningkatan yang
signifikan dari protein-protein tidak larut air. Meskipun demikian, jumlah
total protein dan distribusi kation tetap normal. Bisa didapatkan pigmen
urokrom dan/atau melanin yang merupakan turunan dari asam amino pada lensa.
Katarak
senilis mengalami proses perubahan maturitas dengan tahapan sebagai berikut:
●
Separasi
lamelar
Perubahan paling awal yang terjadi
pada katarak senilis adalah demarkasi dari serat-serat korteks karena
dipisahkan oleh cairan. Fenomena pemisahan lamellar ini hanya dapat dilihat
dengan pemeriksaan slit-lamp.
Perubahan ini masih reversibel.
●
Katarak
insipien
Pada tahapan ini dapat
teridentifikasi area-area opak dengan daerah yang jernih di antaranya. Terdapat
dua jenis katarak senilis kortikal yang bisa dibedakan dalam tahapan ini:
-
Katarak
senilis kortikal kuneiform, memiliki ciri-ciri opasitas wedge-shaped dengan area jernih di antaranya. Opasitas ini
didapatkan dari equator hingga ke area sentral, pada tahapan awal hanya dapat
dilihat setelah dilakukan dilatasi pupil. Dapat dilihat pertama kali pada kuadran
nasal bawah. Kekeruhan yang tampak terdapat baik pada korteks anterior maupun
posterior dengan apeks mengarah ke pupil. Pada iluminasi secara oblik dapat
terlihat pola spoke-like radial
dengan kekeruhan warna putih keabu-abuan. Dengan funduskopi direk, kekeruhan
ini tampak sebagai garis-garis gelap di atas refleks fndus kemera
Katarak
senilis kortikal cupuliform,
dicirikan dengan kekeruhan yang saucer-shaped
yang berkembang tepat di bawah kapsul, biasanya di daerah sentral dari korteks
posterior, yang berangsur-angsur meluas ke arah luar. Biasanya terdapat
demarkasi nyata antara katarak dan korteks jernih di sekelilingnya. Katarak
cupuliform terletak tepat di jalur sinar aksial penglihatan sehingga
menyebabkan hilangnya penglihatan dari awal (early loss of visual acuity).
●
Katarak
senilis imatur
Pada tahapan ini, kekeruhan
bertambah lebih lanjut. Pada awalnya, pola cuneiform dan cupuliform masih dapat
dibedakan hingga akhirnya mencapai katarak imatur tahap lanjut di mana
opasifikasi menjadi lebih difus dan ireguler. Lensa tampak putih keabu-abuan,
namun korteks yang jernih masih tersisa sehingga bayangan iris masih dapat
terlihat. Pada beberapa pasien, tahapan ini diiringi dengan lensa yang membengkak
akibat hidrasi yang terus-menerus. Kondisi ini disebut katarak intumescen. Bilik mata anterior menjadi
dangkal pada kondisi ini.
●
Katarak
senilis matur
Pada tahapan ini, terjadi
opasifikasi sepenuhnya; seluruh korteks telah menjadi keruh. Lensa menjadi
berwarna seperti putih pir (pearly white).
●
Katarak
senilis hipermatur
Tahapan selanjutnya dari katarak
matur yang tidak ditatalaksana adalah katarak hipermatur. Tahapan ini dapat
terjadi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu katarak hipermatur tipe Morgagnian dan katarak hipermatur tipe
Sklerotik. Pada katarak Morgagnian, terjadi liquefikiasi seluruh korteks dan
lensa berubah menjadi kantung cairan bersusu (milky fluid). Nukleus berwarna kecoklatan akan terletak di bagian
bawah, berubah posisi dengan perubahan posisi kepala. Dalam tahap ini,
terkadang dapat terlihat deposit kalsium pada kapsul lensa. Katarak tipe Sklerotik
terjadi ketika setelah tahapan katarak matur, korteks menjadi terdisintegrasi
sehingga lensa menjadi menyusut akibat kebocoran air. Kapsul anterior mengerut
dan menebal akibat proliferasi sel-sel anterior dan katarak kapsular yang putih
padat bisa terbentuk. Akibat pengerutan (shrinkeage)
lensa ini, bilik anterior menjadi dalam
dan iris menjadi tremulous (dapat
sedikit bergerak/bergetar).
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih