Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Thursday, 13 June 2019

Implantasi

Blog Dokter Sobri

Implantasi
Setelah pembuahan, dibutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk zigot tetap berada di ampula akibat penyempitan ampulla dan tuba uterina yang menghambat pergerakan zigot menuju uterus. Saat di ampula, zigot mengalami pembelahan sel mitotik dan berubah menjadi morula. Peningkatan kadar progesteron dari korpus luteum turut membantu dalam mengeluarkan glikogen dari endometrium ke lumen saluran reproduksi yang digunakan untuk energi oleh mudigah.1,2
Waktu yang diperlukan untuk melakukan transpor ovum terfertilisasi ini ke uterus sekitar 3-5 hari. Transpor ini dibantu oleh kontraksi peristaltik tuba uterina dan aktivitas silia. Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum memberikan peranan dalam membantu melemaskan konstriksi dari tuba uterina.1,2
Saat tiba diuterus, morula tidak langsung mengalami implantasi namun hanya mengapung bebas di dalam rongga uterus sekitar 3 sampai 4 hari. Implantasi kemudian terjadi pada hari ke 6-7 setelah ovulasi. Pada waktu tersebut morula telah berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi blastokista, sedangkan endometrium pun telah siap untuk menerima implantasi.1,2
Blastokista berbentuk seperti bola berongga yang dilapisi sel tunggal (50 sel) dengan terdapat massa padat pada salah satu sisinya. Masa padat ini sering disebut juga masa sel dalam dan akan berkembang menajdi janin itu sendiri. Lapisan tipis paling luarnya disebut dengan trofoblas yang berfungsi melakukan implantasi dan menjadi plasenta dari janin. 1,2
Berikut adalah tahapan implantasi dari blastokista1:
1.      Permukaan sel blastokista yang menjadi lebih lengket melekat pada lapisan dalam uterus di sisi massa sel dalamnya.
2.      Implantasi bermula ketika sel trofoblas mulai mengeluarkan enzim-enzim pencerna protein dan mencerna sel-sel endometrium sehinga terbentuk tonjolan-tonjolan sel trofoblas
3.      Pelepasan zat kimia oleh blastokista membuat endometrium melepaskan prostaglandin yang dapat meningkatkan vaskularisasi, menyebabkan edema, dan memicu penyimpanan nutrisi.
4.      Jaringan endometrium yang termodifikasi ini disebut desidua. Setelah blastokista terbenam cukup dalam maka sel-sel epitel endometrium akan menutup kembali

Permukaan tropoblastik tetap mencerna sel desidua untuk menyediakan energi bagi mudigah sampai plasenta terbentuk

Referensi:
1.      Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 7th ed. Brooks/Cole: Cengage Learning; 2010. Chapter 20, The reproductive system, p. 741-87
2.      Guyton AC, Hall JE. Guyton and Hall textbook of medical physiology. 11th ed. Philadelphia: Elseviers Saunders; 2006. Chapter 82, Pregnancy and lactation; p.1027-33

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih