Blog Dokter Sobri
Phimosis
Phimosis
Phimosis adalah ketidakmampuan untuk menarik preputium penis sampai korona glans. Keluhan ini sering menyebabkan seorang anak dibawa ke dokter anak. Kebanyakan orang tua akan merasa cemas dan merasa khawatir yang berlebihan tentang ketidakmampuan retraksi preputium pada bayi atau balita mereka. Sebagian besar kasus ini berakhir dengan intervensi bedah dengan sirkumsisi. Analisis rekam medis yang dilakukan di inggris dan asutralia barat mengungkapkan bahwa terdapat angka kejadia sirkumsisi yang tinggi yang sebenarnya tindakan ini seharusnya tidak diperlukan pada phimosisi anak usia kurang dari 15 tahun. Tindakan sirkumsisi bukan merupakan tinakan yang tanpa efek samping dan juga memiliki dampak ekonomi yang besar.
Manifestasi Klinis
Insiden phimosis patologi adalah 0,4 per 1000 anak laki-laki per tahun atau 0,6% anak laki-laki mengalami phimosis pada ulang tahun ke 15 mereka. Kejadian phimosis patologis ini jauh lebih rendah daripada phimsis fisiologis, yang biasa terjadi pada anak-anak dan menurun sesuai dengan bertambahnya usia. Phimosis fisiologis hanya melibatkan preputium yang tidak bisa diretraksi. Bisa saja terjadi balooning pada saat anak berkemih. Tapi nyeri, disuria dan infeksi lokal atau ISK tidak terlihat pada phimosis fisiologis ini.
Pada tarikan yang lembut, kerutan preputium dan jaringan di atasnya berwarna merah muda dan sehat. pada phimosis patologis, biasnaya ada nyeri, iritasi kulit, infeksi lokal, perdarahan, disuria, hematuria, infeksi saluran kemih berulang, nyeri preputial, ereksi yang terasa nyeri terutama saat koitus dan pancaran kencing lemah.
Referensi
Shahid, Sukhbir K. Phimosis in Children. International Scholarly Research Network. 2012
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih