Blog Dokter Sobri
Manajemen Nyeri
Manajemen Nyeri - Nyeri berdasarkan IASP didefinisikan sebagai pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan, yang terkait dengan potensi atau adanya kerusakan jaringan. Proses kerusakan jaringan yang diteruskan ke sistem saraf pusat dan menimbulkan sensasi nyeri disebut sebagai nosiseps. Ada nyeri tanpa nosisepsi atau phantom limb pain. Penilaian nyeri tidak akan bisa lepas dari subjektivitas pasien. Namun, skala kuantitas dapat dibuat untuk membantu manajemen nyeri agar lebih objektif.
Klasifikasi
1. Berdasarkan patofisiologi
a. Nyeri nosiseptif --> nyeri viseral dan nyeri somatik
b. Nyeri neuropatik --> nyeri akut, nyeri kronis, nyeri kanker, NCPC, CPS
2. Berdasarkan waktu
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan pasien terutama nyeri , tanyakan OPQRST + L , L untuk lokasi tanyakan lokasi nyeri di mana, O untuk onset tanyakan sudah berapa lama, P untuk Provocation tanyakan sakitnya dikarenakan apa dan pada saat apa aja, Q untuk Quality tanyakan kualitas atau rasa nyerinya seberapa sakit, R untuk radiation tanyakan nyerinya menjalan atau tidak, S untuk Severitynya tanyakan seberapa sakit antara 0-10 kepada pasien, T untuk timing tanyakan kapan munculnya, T untuk treatment tanyakan pasien sudah obati atau tidak.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan untuk membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari nyeri
Pemeriksaan penunjang
1. VAS (Visual analogue Scale)
2. Numeric rating scale (NRS)
Tatalaksana
1. Analgesik nonopioid
2. Analgesik opioid
3. Analgesik adjuvan
Referensi
National Pharmaceutical Council in collaboration with joint commision on accreditation of healthcare organization
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih