Blog Dokter Sobri
Pemasangan dan Pengeluaran AKDR
Pemasangan
AKDR
AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut:
Sewaktu haid
berlangsung
Pada kondisi haid pemasangan AKDR dapat dilakukan
pada hari-hari pertama atau terakhir
haid. Hal ini karena pada waktu ini
serviks terbuka dan lembek sehingga mempermudah pemasangan. Kemudian nyeri yang
ditimbulkan tidak begitu keras. Perdarahan yang timbul akibat pemasangan juga
tidak seberapa dirasakan.
Sewaktu
postpartum
Pemasangan dapat dilakukan secara langsung setelah
bayi lahir yaitu dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus. Pemasangan
juga dapat dilakukan secara dini yaitu AKDR dipasang pada wanita sebelum
dipulangkan dari rumah sakit. Kemudian dapat dipasang secara tidak langsung
yaitu AKDR dipasang sesudah tiga bulan setelah partus atau abortus .
Beberapa hari
setelah haid terakhir
Dalam hal yang terakhir ini wanita yang bersangkutan dilarang
untuk bersenggama sebelum AKDR diapasang. Sebelum dipasang, AKDR yang akan
dimasukkan sebaiknya diperlihatka pada pasien. Kemudian menjelaskan bagaiman
AKDR dalam uterus setelah terpasang, Selain itu perlu juga dijelaskan
kemungkinan terjadinya efek samping seperti perdarahan, rasa sakit, AKDR
terlepas sendiri
Pemasangan
AKDR
Untuk memilih AKDR yang akan dipasang ditentukan dulu
panjang rongga uterus. Usahakan memasang AKDR ukuran sebesar mungkin oleh
karena memakai AKDR yang mempunyai ukuran besar, kegagalan dan kecenderungan
untuk ekspulsi berkuh rang. Sebaliknya ukuran yng lebih kecil dipasang pada
pasien yang mengalami banyak perdarahan dan rasa sakit. Sebelum pemasangan AKDR
semua alat-alat dan tabung penyalur beserta AKDR harus disterilkan terlebih
dahulu.
Setelah steril AKDR dapat dipasang pada pasien. Pada program KB di Indonesia AKDR yang banyak
digunakan adalah AKDR lippes loop. Oleh karena itu di sini akan lebih banyak
menjelaskan tentang AKDR itu.
Pemasangan AKDR diawali dengan pengosongan kandung
kencing. Setelah itu pasien diminta untuk posisi litotomi di atas meja
ginekologik. Kemudian dilakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak,
bentuk, dan besar uterus. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina dan serviks uteri
dibersihkan dengan larutan antiseptik (sol. Betadine atau tingtura jodii).
Sekarang digunakan cunam serviks kemudian bibir depan porsio uteri dijepit dan
dimasukkan sonde ke dalam uterus untuk menentukan arah poror dan panjangnya
kanalis servikalis serta kavum uteri. Selanjutnya AKDR dimasukkan ke dalam
uterus melalui ostium uteri eksternum sambil mengadakan terikan ringan pada
cunam serviks.
Tabung penyalur digerakkann di dalam uterus sesuai
dengan arah prors kavum uteri sampai tercapai ujung atas kavum uteri yang telah
ditentukan lebih dahulu dengan sonde uteru . Selanjutnya sambil mengeluarkan
tabung penyalur perlahan-lahan, pendorong menahan AKDR dalam posisi cunam
dilepaskan , benang AKDR digunting
sehingga 2,5-3 cm keluar dari ostium uteri. Setelah itu ostium diangkat.
Pemeriksaan
lanjutan
Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada 1 minggu, 3 bulan
dan 6 bulan setelah AKDR dipasang. Tidak ada konsensus yang menjelaskan berapa
lama AKDR jenis Lippes lopp boleh
ditinggalkan dalam uterus akan tetapi demi efektifitasnya AKDR cooper 7 atau
cooper T sebaiknya diganti tiap 3 bulan
Cara
mengeluarkan AKDR
AKDR dapat dikeluarkan dengan cara menarik
benang AKDR keluar dati ostium uteri eksternum dengan dua jari dengan pinset
atau cunam. Kadang-kadang benang AKDR tidak tampak di ostium uteri eksternum
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih