Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Tuesday, 14 May 2019

Trypanosoma patologi dan gejala klinik

Blog Dokter Sobri

Trypanosoma patologi dan gejala klinik

Pada porte d’entrée, parasit berkembang biak di sela-sela jaringan di bawah kulit dan dalam jangka waktu kira-kira kira-kira 1 minggu timbul syanker tripanosoma. Stadium tripomastigot masuk ke pembuluh darah dan terjadi parasitemia. Pada penduduk asli, masa ini di daerah endemik berlalu afebril, sedangkan penduduk pendatang mengalami demam. Timbulnya demam disebabkan oleh parasit yang menyerang kelenjar limfe. Kelenjar limfe menjadi besar dan nyeri. Hal ini nyata sekali pada daerah servikal belakang yang disebut sebagai gejala “winterbottom”. Juga terjadi pembesarn kelenjar limfe yang lain seperti di daerah ketiak dam inguinal. Selain itu terjadi pula hepatosplenomegali; penderita sakit berat dan dapat meninggal. Pada stadium berikutnya, parasit dapat masuk ke otak dan menyebabkan meningitis, ensefalitis dengan gejala sakit kepala yang berat, kelainan motrik, apatis, letargi, koma dan berakhir dengan kematian. Perbedaan penting antara infeksi t.rhodianse  dan t. Gambiense ialah : 1) t.rhodianse sangat purulen, penyakitnya akut sehingga penderita meninggal dalam waktu yang singkat sebelum gejala otak tampak, 2) t. Gambiense, penyakitnya menahun dan sesudah satu satu rahun, penderita dapat meninggal dengan gejala otak

Referensi:
1.Gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W. Parasitologi Kedokteran. edisi ke-3. Jakarta : Gaya Baru. 1998. Hal : 144-149
2.Gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W. Parasitologi Kedokteran. edisi ke-3. Jakarta : Gaya Baru. 1998. Hal : 153-161

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih