Blog Dokter Sobri
Puskesmas Pulogadung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembangunan
kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga
negara Indonesia.Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah
melaksanakan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Sejalan
dengan perkembangan global dan nasional, terdapat kebijakan pemerintah yang
mendasar yaitu otonomi daerah, hal ini memberi perubahan yang mendasar pula
pada sistim pelayanan kesehatan di Kabupaten/kota. Di era otonomi terjadi
perbedaan kemampuan pemerintah kabupaten/ kota dalam hal pelayanan kesehatan
dasar, yang menyebabkan banyaknya variasi kemampuan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Dalam upaya
mencapai sasaran nasional bidang kesehatan, yang merupakan bagian dari komitmen
global dan nasional, seperti SDG’s,
SJSN, HIV AIDS, TBC dll diperlukan dukungan pelayanan di Puskesmas.Sehingga
perlu ditetapkan kebijakan tentang kegiatan pelayanan yang harus dilaksanakan
secara generik oleh Puskesmas, terutama pelayanan promotif preventif yang
menjadi tugas utama dari Pelayanan kesehatan Primer di Puskesmas.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan
pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wialayah kerja nya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan
Sehat. Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas menyelenggarakan fungsi
penyelenggaraan UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, harus melaksanakan manajemen puskesmas
secara efektif dan efisien. Siklus manajemen puskesmas yang berkualitas
merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau
secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar
kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus
“Plan-Do-Check-Action” (P-D-C-A).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai
pembangunan kesehatan.Salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan di
Puskesmas adalah melakukan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang dilakukan oleh
internal Puskesmas serta Suku Dinas
Kesehatan .
B. Pengertian
Penilaian Kinerja Puskemas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang objektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa
efektif dan efisien pelayanan puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai
sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Penilaian kinerja puskesmas
dilaksanakan oleh puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
C. Tujuan
a. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja puskesmas (hasil cakupan
kegiatan, mutu kegiatan dan manajemen puskesmas) pada akhir tahun 2016.
b. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang (2017).
c. Dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan
di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
d. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi
dokumen untuk persyaratan akreditasi puskesmas.
e. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
D. Ruang
Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmasmeliputi :
a. Pencapaian cakupan
pelayanan kesehatanmeliputi :
1) UKM esensial yang berupa pelayanan promosi kesehatan, pelayanan
kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluaraga berencana,
pelayanan gizi, dan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
2) UKM pengembangan, dilaksanakan setelah puskesmas mampu melaksanakan
ukm esensial secara optimal, mengingat ketebatasan sumber daya dan adanya
prioritas masalah kesehatan.
3) UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat, dan homecare
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
b. Pelaksanaan manajemen
puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi :
1) Proses penyusunan perencanaan,
pergerakkan pelaksanaan dan pelaksanaan penilaian kinerja
2) Manajemen sumber daya termasuk
manajemen sarana, prasana, alat, obat, sumber daya manusia dan lain-lain
3) Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah
4) Manajemen perberdayaan masayarakat
5) Manajemen data dan informasi
6) Manajemen program termasuk Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga
7) Mutu pelayanan puskesmas
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN
A. Bahan
Dan Pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas
adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan.Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan
data, analisis hasil dan masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman
pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. Teknis
Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja PuskesmasKecamatan Pulogadung tahun 2016, sebagaimana berikut di bawah ini:
1.
Pengumpulan
Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2016 (Januari
s.d Desember 2016) dengan
variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja
puskesmas tahun 2016.
2.
Pengolahan Data
Menghitung hasil kegiatan diperoleh dari sistem
informasi puskesmas.
3. Menganalisis data
Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis
terhadap hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
4. Menyusun rencana
Bersama-sama tim puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan
mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah dan kecenderungan tumbulnya
perbaikan.Dari hasil analisa dan rencana pemecahan masalah, selanjutnya
dijadikan dasar penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
5. Penyajian
Berdasarkan hasil penilaian kinerjanya, Puskesmas dikelompokkan menjadi 3,
yaitu :
a. Kelompok I: Puskesmas dengan tingkat kinerja baik:
1. cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil >
91 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5 %
b. Kelompok II: Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup:
1. cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil 81 -
90 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5 - 8,4 %
c. Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang:
1. cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 5,5 %
BAB III
ANALISIS DATA CAPAIAN
KINERJA
A. HASIL ANALISIS DATA
1. KIA/KB
Dari grafik sarang laba-laba di
atas diperoleh indicator KIA/KB yang sudah mencapai target di semua wilayah
Kelurahan yakni persalinan oleh nakes.
Kemudian, Indikator-indikator
yang belum mencapai target di beberapa wilayah Kelurahan adalah :
1. Indikator
K4 : Cipinang dan Pisangan Timur I
2. Indikator
PK Maternal : Jati II, Kayu Putih dan Pisangan Timur I
3. Indikator
Nifas : Cipinang
4. Indikator
PK Neo : Semua wilayah Kelurahan
5. Indikator
kunjungan bayi : Jatinegara
Kaum
6. Indikator
kunjungan balita : Jati II, Cipinang dan Pisangan Timur I
7. Indikator
KB : Jati II, Rawamangun dan
Jatinegara Kaum
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1.
K4 belum mencapai target di beberapa kelurahan
2.
PK maternal belum mencapai target di beberapa
Kelurahan
3.
Di beberapa Kelurahan kunjungan nifas belum mencapai
target
4.
Cakupan PK Neonatus belum mencapai target
5.
Kunjungan bayi masih belum mencapai target
6.
Cakupan KB belum mencapai target di beberapa
Kelurahan
|
1.
Terdapat ibu hamil yang lebih memilih fasilitas
kesehatan yang lain
2.
Terdapat ibu hamil yang memilih untuk mempersiapkan
persalinan di kampung halaman
3.
Pengetahuan ibu yang masih kurang
4.
Sistem pelaporan dan rujukan yang belum optimal
5.
Kompetensi petugas masih kurang terutama dalam hal
konseling
|
1.
Mengevaluasi dan kunjungan rumah bumil, bufas,
neonates resti terutama yang tak terkunjung ulang
2.
Peningkatan wawasan kader tentang tanda bahaya
kehamilan, persalinan dan nifas
3.
Meningkatkan sosialisasi tentang kehamilan,
persalinan, nifas dan KB kepada masyarakat
4.
Peningkatan wawasan KB MKJP kepada kader
5.
Pelaksanaan kelas ibu hamil
|
2. GIZI
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1.
Di beberapa Kelurahan N/D belum mencapai target
2.
ASI Eksklusif belum mencapai target
3.
D/S belum mencapai target
|
1.
Sosialisasi tentang gizi masih kurang
2.
Pengetahuan
masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang gizi dan tumbuh kembang
masih kurang
3.
Kompetensi petugas masih kurang
|
1.
Pelatihan Kader untuk pemberian makanan bayi dan anak
2.
Pembentukan pos gizi
3.
Peningkatan wawasan gizi seimbang dengan sasaran
kader
|
3. KESEHATAN LINGKUNGAN
Dari Grafik sarang laba-laba di atas
diperoleh bahwa untuk indikator
yang belum mencapai yakni Institusi yang dibina di Kelurahan Jati, Inspeksi
sanitasi kantin sekolah di Kelurahan Jati dan Instansi sanitasi tempat pengolahan makanan semua Kelurahan
belum mencapai target.
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1.
Indikator Institusi yang dibina masih belum mencapai
target
2.
Masih terdapat kantin sekolah yang belum dilakukan
pemeriksaan makanan/minuman
3.
Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan belum
mencapai target
|
1.
Pembinaan kantin sekolah diutamakan untuk sekolah
dasar sehingga pemeriksaan pada tingkat SMP dan SMA belum semua terlaksana
2.
Masih dilakukannya pendataan jumlah TPM
|
1.
Akan dijadwalkan untuk kegiatan pemeriksaan kantin
sekolah pada tahun berikutnya
2.
Meningkatkan sosialisasi tentang keamanan pangan di
tempat pengolahan makanan
|
4. PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
Dari Grafik sarang laba-laba di
atas diperoleh bahwa indikator
penemuan kasus baru TB BTA
(+), TB-HIV dan diare belum mencapai target di sebagian besar wilayah kerja
Puskesmas.Untuk Diare di Kelurahan Pulogadung dan Pisangan Timur I sudah
mencapai target, karena pada dua wilayah Kelurahan tersebut kunjungan Diare
lebih tinggi dibanding Kelurahan lain.
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1.
TB BTA (+) belum capai target
2.
Pasien TB yang diperiksa VCT belum mencapai target
3.
Diare di beberapa kelurahan belum mencapai target
|
1.
Masih banyak suspek yang tidak kebali, hal ini di
karenakan jarak antara laboratorium di Puskesmas Kecamatan dengan rumah
terduga TB
2.
Masih terdapat tenaga kesehatan pelayanan TB
khususnya di Puskesmas Kelurahan yang belum terlatih dalam penanganan TB
(dokter dan perawat)
3.
Target nasional yang terus meningkat namun penyuluhan
TB belum maksimal
4.
Pencatatan dan pelaporan TB Sitt belum optimal
5.
Tidak tersedinya laboratorium satelit di Puskesmas
Kelurahan
6.
Rujukan skrining VCT belum berjalan dengan baik
7.
Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya VCT pada
pasien TB
8.
Tidak semua pasien diare berobat ke Puskesmas
9.
Sistem pencatatan dan pelaporan belum terkoordinasi
dengan baik
|
1.
Pelatihan OJT TB dengan menggunakan narasumber dari
Sudineks dan KNCV
2.
Penyuluhan TB (TB DM, TB HIV, TB Anak, TB Reguler) ke
masyarakat
3.
Kunjungan kontak ke rumah pada pasien BTA positif
4.
Laboratorium satelit di Puskesmas Kelurahan
5.
Sosialisasi Diare kepada kader
|
5. IMUNISASI
Dari Grafik sarang laba-laba di
atas diperoleh gambaran bahwa UCI sudah tercapai di semua wilayah Kelurahan.
Sedangkan, untuk Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), masih belum tercapai.
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1. Rendahnya Cakupan BIAS
|
1. Kurangnya pengetahuan
orang tua tentang imunisasi pada anak sekolah
2. Adanya kekhawatiran
orang tua pasca imunisasi
3. Kurangnya dukungan
tokoh masyarakat
|
1. Sosialisasi
kepada masyarakat
2. Menjelaskan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
3.Melakukan advokasi lintas sektor terkait
|
6. UKGM DAN UKS
Dari Grafik sarang laba-laba di
atas di peroleh bahwa pelayanan UKGS di TK/PAUD maupun di Sekolah Dasar (SD)
belum mencapai target di beberapa wilayah Kelurahan.Untuk pelayanan UKGS
TK/PAUD Kelurahan Pulogadung dan Jati I belum mencapai target.Sedangkan
pelayanan UKGS SD belum mencapai target di Kelurahan Pulogadung, Jati II,
Jatinegara Kaum, dan Rawamangun.
Kemudian untuk program UKS
terdapat beberapa Kelurahan yang belum mencapai target yakni Pulogadung dan
Jati I.
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1. Pelayanan UKG
TK/Paud belum mencapai target di beberapa Kelurahan
2. Capaian skrining anak sekolah dasar belum 100 %
|
1. Petugas
UKGS memiliki tugas rangkap
2. Pada saat dilakukan skrining ada anak yang tidak masuk
|
1.
Membuat jadwal agar tidak berbenturan dengan
kegiatan yang lain
2.
Kerja sama dengan guru
UKS untuk skrining kesehatan murid sekolah dasar
3.
Peningkatan wawasan guru
UKS tentang skrining kesehatan anak sekolah kelas 1.
|
7. KPLDH
Dari Grafik sarang laba-laba di atas di peroleh bahwa
pendataan yang dilakukan oleh KPLDH dalam hal ini deteksi dini dan tatalaksana
program promotif dan preventif kepada masyarakat hampir semua wilayah sudah
mencapai target. Di Kelurahan yang belum mencapai target diantaranya Cipinang,
Kayu Putih dan Rawamangun.
Masalah
|
Analisis Masalah
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
|
1.
Pendataan KPLDH di beberapa Kelurahan belum mencapai
target
|
1.
Terdapat warga yang menolak di data
2.
Terdapat wilayah yang sudah direlokasi
3.
Adanya ketidaksesuaian data di RW dengan data yang
diperoleh KPLDH
|
1.
Melakukan advokasi dan koordinasi kepada lintas
sektor (Camat, Lurah, RW dan RT)
|
B. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH (USG)
Dari
masalah-masalah yang ada, kemudian dicari prioritas masalah dengan menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Di bawah ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan USG :
NO
|
Masalah
|
U
|
S
|
G
|
Total Skor
|
1
|
K4 belum mencapai target di beberapa kelurahan
|
4
|
5
|
5
|
14
|
2
|
PK maternal belum mencapai target di beberapa Kelurahan
|
4
|
4
|
3
|
11
|
3
|
Di beberapa Kelurahan kunjungan nifas belum mencapai
target
|
4
|
4
|
3
|
11
|
4
|
Cakupan PK Neonatus belum mencapai target
|
4
|
4
|
3
|
11
|
5
|
Kunjungan bayi masih belum mencapai target
|
3
|
3
|
3
|
9
|
6
|
Cakupan KB belum mencapai target di beberapa Kelurahan
|
3
|
3
|
4
|
10
|
7
|
Di beberapa Kelurahan N/D belum mencapai target
|
3
|
4
|
4
|
11
|
8
|
ASI Eksklusif belum mencapai target
|
3
|
3
|
3
|
9
|
9
|
D/S belum mencapai target
|
3
|
4
|
4
|
11
|
10
|
Indikator Institusi yang dibina masih belum mencapai
target
|
3
|
3
|
3
|
9
|
11
|
Masih terdapat kantin sekolah yang belum dilakukan
pemeriksaan makanan/minuman
|
3
|
3
|
3
|
9
|
12
|
Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan belum
mencapai target
|
3
|
3
|
3
|
9
|
13
|
TB BTA (+) belum capai target
|
4
|
4
|
5
|
13
|
14
|
Pasien TB yang diperiksa VCT belum mencapai target
|
3
|
4
|
4
|
11
|
15
|
Diare di beberapa kelurahan belum mencapai target
|
2
|
3
|
3
|
8
|
16
|
Rendahnya Cakupan BIAS
|
3
|
4
|
4
|
11
|
17
|
Pelayanan UKG TK/Paud belum mencapai target di beberapa
Kelurahan
|
3
|
4
|
4
|
11
|
18
|
Capaian skrining anak sekolah dasar belum 100 %
|
3
|
4
|
4
|
11
|
19
|
Pendataan KPLDH di beberapa Kelurahan belum mencapai
target
|
3
|
3
|
3
|
9
|
C. FISHBONE
D. CARA PEMECAHAN MASALAH
Setelah ditemukan penyebab masalah daripada belum
tercapainya target Indikator K4 Ibu Hamil di Wilayah Kec. Pulogadung Tahun 2016,
kemudian dilakukan brainstroming
untuk diperoleh kesepakatan pemecahan masalahnya, yakni sebagai berikut :
1. Pelaksanaan
kelas ibu hamil.
2.
Peningkatan wawasan kader tentang tanda bahaya
kehamilan, persalinan dan nifas.
3.
Supervisi dan pembinaan fasilitatif bidan praktek
mandiri.
4.
Supervisi fasilitatif puskesmas kelurahan.
5.
Sosialisasi pemanfaatan buku KIA.
6. Kunjungan rumah ibu hamil resiko
BAB IV
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Tabel Upaya Kesehatan Masyarakat
No
|
Upaya
Kesehatan
|
Kegiatan
|
Satuan
|
Target
Sasaran
|
Pencapaian
|
Cakupan
|
|
Variabel
|
Sub
Variabel
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
UKM ESENSIAL
|
|
||||||
1
|
Promkes
|
|
|
|
|
100
|
|
Penyuluhan PHBS
|
Kali
|
144
|
144
|
|
100
|
||
Penyuluhan dalam gedung
|
Kali
|
4586
|
4586
|
|
100
|
||
Penyuluhan luar gedung
|
Kali
|
2625
|
2625
|
|
100
|
||
Kampanye ABAT
|
Kali
|
17
|
17
|
|
100
|
||
Sosialisasi kelurahan siaga aktif
|
Kali
|
1
|
1
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
||
2
|
KIA dan KB
|
|
|
|
|
96
|
|
Cakupan kunjungan bumil K4
|
Ibu hamil
|
4547
|
4522
|
|
99,5
|
||
Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
|
Ibu hamil
|
881
|
868
|
|
98,5
|
||
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
|
Ibu hamil
|
4500
|
4325
|
|
96,1
|
||
Cakupan ibu nifas
|
ibu nifas
|
4296
|
4299
|
|
100,1
|
||
Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
|
Neonatal
|
601
|
433
|
|
72
|
||
Cakupan kunjungan bayi
|
Bayi
|
4091
|
4114
|
|
101
|
||
Cakupan pelayanan anak balita
|
Anak
|
17857
|
17869
|
|
100,1
|
||
Cakupan peserta KB aktif
|
Orang
|
34327
|
34540
|
|
101
|
||
|
|
|
|
|
|
||
3
|
Kesling
|
|
|
|
|
108
|
|
Institusi yang dibina
|
Lokasi
|
99
|
107
|
|
108
|
||
Rumah/bangunan bebas jentik
|
Bangunan
|
45603
|
44690
|
|
98
|
||
Inspeksi sanitasi TTU
|
Lokasi
|
204
|
226
|
|
111
|
||
Inspeksi sanitasi kantin sekolah
|
Lokasi
|
99
|
114
|
|
115
|
||
Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan
|
Lokasi
|
232
|
179
|
|
77
|
||
Inspeksi sanitasi rumah
|
Rumah
|
1260
|
1260
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
||
4
|
Gizi
|
|
|
|
|
103
|
|
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia
6-24 bulan keluarga miskin
|
Baduta
|
25
|
9
|
|
36
|
||
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
|
Balita
|
42
|
42
|
|
100
|
||
D/S
|
Balita
|
8223
|
9762
|
|
119
|
||
N/D
|
Balita
|
3296
|
3093
|
|
94
|
||
Fe bumil
|
Bumil
|
4295
|
4409
|
|
103
|
||
ASI Eksklusif
|
Buteki
|
500
|
702
|
|
140
|
||
Cakupan balita mendapat vit A biru
|
Bayi
|
1815
|
2102
|
|
116
|
||
cakupan balita mendapat vit A merah
|
Balita
|
16717
|
19549
|
|
117
|
||
|
|
|
|
|
|
||
5
|
Pencegahan dan pengendalian Penyakit
|
|
|
|
|
86,7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Surveilans
|
|
|
|
|
99,6
|
|
|
Respon time penyelidikan epidemiologi < 24 jam
|
Kasus
|
481
|
479
|
|
99,6
|
||
|
|
|
|
|
|
||
Imunisasi
|
|
|
|
|
98
|
|
|
HB0
|
Bayi
|
3374
|
3653
|
|
108
|
||
BCG
|
Bayi
|
4007
|
4336
|
|
108
|
||
Polio 4
|
Bayi
|
3510
|
3898
|
|
111
|
||
DPTHBHIB 3
|
Bayi
|
3510
|
3907
|
|
111
|
||
Campak
|
Bayi
|
3510
|
3794
|
|
108
|
||
Imunisasi Dasar Lengkap
|
Anak
|
3784
|
4013
|
|
106
|
||
BIAS Campak
|
Anak
|
4085
|
3104
|
|
76
|
||
BIAS DT/Td
|
Anak
|
13632
|
8642
|
|
63
|
||
BIAS HPV
|
Anak
|
2025
|
1790
|
|
88
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
TB Paru
|
|
|
|
|
57
|
|
|
Penemuan penderita baru TB BTA Positif
|
Orang
|
292
|
166
|
|
57
|
||
|
|
|
|
|
|
||
Kusta
|
|
|
|
|
67
|
|
|
Penderita kusta yang selesai berobat
|
Orang
|
3
|
2
|
|
67
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
ISPA
|
|
|
|
|
100
|
|
|
Penemuan penderita Pneumonia pada balita
|
Balita
|
1653
|
1653
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
Diare
|
|
|
|
|
100
|
|
|
Penemuan penderita Diare
|
Orang
|
4570
|
4570
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
DBD
|
|
|
|
|
100
|
|
|
Penderita DBD yang ditangani
|
Orang
|
1324
|
1324
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
HIV
|
|
|
|
|
89
|
|
|
Ibu hamil dilakukan VCT
|
Bumil
|
378
|
378
|
|
100
|
||
Pasien TB dilakukan VCT
|
Orang
|
238
|
184
|
|
77
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
PTM
|
|
|
|
|
86
|
|
|
Deteksi dini Ca Cervix dengan IVA
|
Orang
|
1820
|
1309
|
|
72
|
||
Posbindu di setiap kelurahan
|
Lokasi
|
9
|
9
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
UKM
PENGEMBANGAN
|
|||||||
6
|
Jiwa
|
|
|
|
|
45,1
|
|
Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan
kesehatan umum
|
Orang
|
3331
|
1503
|
|
45,1
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
UKS
|
|
|
|
|
99,8
|
|
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
|
Anak
|
3906
|
3891
|
|
99,6
|
||
Puskesmas yang mengadakan pelayanan kesehatan peduli
remaja
|
Puskesmas
|
9
|
9
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Lansia
|
|
|
|
|
105,2
|
|
Cakupan lansia yang
mendapatkan pelayanan
|
Orang
|
6220
|
6544
|
|
105,2
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Kesehatan Gigi Mulut
|
|
|
|
|
98
|
|
Jumlah SD yang mendapat pelayanan UKGS
|
Sekolah
|
46
|
45
|
|
98
|
||
Jumlah posyandu yang mendapat pelayanan UKGM
|
Posyandu
|
32
|
34
|
|
106
|
||
Jumlah TK yang mendapat pelayanan UKGM
|
TK
|
35
|
35
|
|
100
|
||
Jumlah PAUD yang mendapat pelayanan UKGM
|
PAUD
|
35
|
31
|
|
89
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Batra
|
|
|
|
|
62,5
|
|
Pengobatan tradisional terdata
|
Lokasi
|
24
|
15
|
|
63
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
KPLDH
|
|
|
|
|
101
|
|
Angka deteksi dini
|
Orang
|
25128
|
25341
|
|
101
|
||
Tatalaksana program promotif dan preventif
|
Orang
|
25128
|
25341
|
|
101
|
||
Skrining tumbuh kembang anak
|
Anak
|
2924
|
2924
|
|
100
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Perkesmas
|
|
|
|
|
117
|
|
Suspek kasus/masalah kesehatan prioritas yang
ditemukan secara dini
|
Kasus
|
4229
|
4827
|
|
114,1
|
||
Kasus prioritas yang mendapatkan pelayanan tindak
lanjut keperawatan
|
Kasus
|
3884
|
4758
|
|
123
|
||
Keluarga rawan kesehatan/kasus resti yang dibina
|
Kasus
|
1886
|
2664
|
|
141
|
||
Jumlah daerah binaan perkesmas di wilayah kerja
Puskesmas
|
Kasus
|
28
|
32
|
|
114
|
||
Peningkatan kemandirian klien dalam penanganan
masalah kesehatan
|
Orang
|
800
|
728
|
|
91
|
||
TOTAL
|
|
|
|
|
|
|
|
UKM ESENSIAL
|
|
|
|
99
|
|
||
UKM PENGEMBANGAN
|
|
|
|
89,7
|
|
||
|
|
|
|
|
94
|
Tabel Upaya Kesehatan Perorangan
No
|
Upaya Kesehatan
|
Kegiatan
|
Satuan
|
Target
Sasaran (T)
|
Pencapaian
(H)
|
Cakupan
|
|
Variabel
|
Sub Variabel
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
A
|
Upaya Pengobatan
|
Pengobatan
1.
Kunjungan rawat jalan umum
2.
Kunjungan rawat jalan gigi
Pemeriksaan Laboratorium *)
1.
Pemeriksaan Hemoglobin pada Ibu Hamil
2.
Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
3.
Pemeriksaan darah malaria
4.
Pemeriksaan test kehamilan
5.
Pemeriksaan Spetum TB
6.
Pemeriksaan Urine Protein pada Ibu Hamil
|
Orang
Orang
X
Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen
|
254.276
37.000
X
2819
6517
0
259
1882
-
|
289.548
37.688
X
749
12469
0
252
2291
773
|
X
|
113
26,56
191,33
0
97,29
121,73
-
|
Tabel
Hasil Pencapaian
Kinerja Manajemen
NO
|
JENIS VARIABEL
|
SKALA 1
NILAI = 4
|
SKALA 2
NILAI = 7
|
SKALA 3
NILAI = 10
|
NILAI HASIL
|
A
|
MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS
|
|
|||
1
|
Mempunyai
Rencana Lima Tahunan
|
Punya
|
10
|
||
2
|
Ada RUK, disusun
berdasarkan Rencana Lima Tahunan, dan melalui Analisis Situasi dan perumusan
masalah
|
Ya, seluruhnya ada analisa dan perumusan
|
10
|
||
3
|
Menyusun RPK
secara terinci dan lengkap
|
Ya, terinci semuanya
|
10
|
||
4
|
Melaksanakan
Mini Lokakarya bulanan
|
9-12 kali/pertahun
|
10
|
||
5
|
Melaksanakan
Mini Lokakarya tribulan
|
2-3 kali/tahun
|
7
|
||
6
|
Membuat Penilaian
Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke dinas kesehatan kab/kota, dan
mendapat feedback dari dinas kesehatan kab/kota
|
Membuat, Mengirimkan dan mendapat feedback
dari dinas kab/kota
|
10
|
||
B. Manajemen Sumberdaya
|
|||||
7
|
Dilakukan
inventarisasi peralatan di Puskesmas
|
Dilakukan
|
10
|
||
8
|
Ada daftar
inventaris sarana di Puskesmas
|
Ada
|
10
|
||
9
|
Mencatat
penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan
|
Ya, seluruh unit
|
10
|
||
10
|
Ada struktur
organisasi
|
Ada
|
10
|
||
11
|
Ada pembagian
tugas dan tanggung jawab tenaga puskesmas
|
Ada
|
10
|
||
12
|
Dilakukan
evaluasi kinerja tenaga Puskesmas
|
Dilaksanakan
|
10
|
||
C.
|
Manajemen
Keuangan dan BMN/BMD
|
|
|||
13
|
Laporan
pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
|
Ya, Tidak Tentu
|
Ya, Setiap Tiga Bulan
|
Setiap Bulan
|
10
|
Laporan
pertanggungjawaban Bendahara Penerima
|
Setiap Bulan
|
10
|
|||
D.
|
Manajemen Data
dan Informasi
|
|
|||
14
|
Ditetapkan Tim
Sistem Informasi Puskesmas
|
Ditetapkan
|
10
|
||
E.
|
Manajemen
Program
|
|
|||
15
|
Perencanaan Program disusun
berdasarkan Rencana Lima Tahunan, RUK, RPK, dan melalui analisis situasi dan perumusan masalah
|
Ya, Seluruhnya ada analisa dan perumusan
|
10
|
||
F.
|
Manajemen Mutu
|
|
|||
16.
|
Drop out
pelayanan ANC (K1-K4)
|
<10%
|
10
|
||
17.
|
Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan
|
>80%
|
10
|
||
18.
|
Error Rate
pemeriksaan BTA
|
<4%
|
1-1,9%
|
>5%
|
10
|
G.
|
Manajemen Alat
dan Obat
|
|
|||
1.
|
Membuat kartu
inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan
|
< 60% ruang
|
61-80% ruang
|
81-100% ruang
|
7
|
2.
|
Membuat Laporan
semesteran dan laporan akhir tahun barang inventaris
|
<2 kali /tahun
|
2 kali /tahun
|
2 kali /tahun dan laporan akhir tahun
|
10
|
3.
|
Mencatat
penerimaan dan pengeluaran obat di kartu stok harian
|
Ya,kadang-kadang
|
7
|
||
4.
|
Membuat kartu stok untuk
setiap jenis obat /bahan habis pakai
di gudang obat dan disetiap tempat yang menggunakan obat secara rutin
|
10
|
|||
5.
|
Menerapkan FIFO
dan FEFO
|
10
|
|||
6.
|
Laporan
ketersediaan obat indikator puskesmas
|
10
|
|||
7.
|
Laporan
penggunaan obat rasional
|
10
|
|||
8.
|
Perencanaan
anggaran kebutuhan obat dan bahan habis pakai
|
10
|
Penilaian Kegiatan Manajemen
Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi enam kelompok :
1)
Manajemen Umum
Puskesmas
2)
Manajemen Sumber
Daya
3)
Manajemen keuangan dan BMD/BMN
4)
Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat
5)
Manajemen
Data Dan Informasi
6)
Manajemen
Program
7)
Manajemen
Mutu
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan skala nilai
sebagai berikut :
a)
Skala 1 nilai 4
b)
Skala 2 nilai 7
c)
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
a)
Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
b)
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai
akhir tiap variabel
c)
Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam
manajemen merupakan nilai akhir manajemen
d)
Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai
rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai
5,5 – 8,4
Kurang : Nilai
< 5,
Tabel
Perbandingan Kinerja Manajemen Puskesmas Kecamatan
Pulogadung
Tahun 2015 dan 2016
No.
|
Komponen
|
Cakupan Tahun
2015
|
Cakupan Tahun
2016
|
Ket.
|
1
|
Manajemen Umum Puskesmas
|
7,85
|
9.5
|
Baik
|
2
|
Manajemen Sumberdaya
|
10
|
10
|
Baik
|
3
|
Manajemen
Keuangan dan BMN/BMD
|
8,5
|
10
|
Baik
|
4
|
Manajemen Data dan
Informasi
|
0
|
10
|
Baik
|
5
|
Manajemen
Program
|
10
|
10
|
Baik
|
6
|
Manajemen Mutu
|
9
|
10
|
Baik
|
7
|
Manajemen Alat
dan Obat
|
8,5
|
9.25
|
Baik
|
|
Rata-Rata
|
7,7
|
9,8
|
|
Berdasarkan
tabel diatas kinerja manajemen Puskesmas Kecamatan Pulogadung mengalami peningkatan pada masing-masing
komponen, untuk manajemen umum puskesmas terjadi peningkatan yang signifikan
dari nilai rata-rata 7,85 menjadi 9,7. Untuk manajemen data dan informasi pada tahun 2015 masih
menggunakan format yang lama sehingga tidak ada datanya.
Tabel Perbandingan Kinerja Mutu Puskesmas
No
|
JENIS KEGIATAN
|
Cakupan Th. 2015
|
Cakupan Th. 2016
|
Tingkat Kinerja
|
1111
|
Drop out pelayanan ANC
(K1-K4)
|
4,3
|
2,5
|
Cukup
|
22
|
Persalinan oleh tenaga
kesehatan
|
97,1
|
97,7
|
Baik
|
3 3
|
Penanganan komplikasi
obstetri / resiko tinggi
|
83,9
|
93,5
|
Baik
|
4 4
|
Kepatuhan terhadap standar
ANC
|
95,9
|
97,5
|
Baik
|
5 5
|
Kepatuhan terhadap standar
pemeriksaan TB Paru
|
77,2
|
77,28
|
Baik
|
6 67
|
Tingkat Kepuasan pasien
terhadap pelayanan puskesmas
|
77,7
|
78,1
|
Baik
|
Rata-rata nilai
|
72,5
|
74,4
|
Baik
|
Perbandingan Kinerja Manajemen Puskesmas
No.
|
Komponen
|
Cakupan Tahun 2015
|
Cakupan Tahun 2016
|
Ket.
|
1
|
Manajemen Umum Puskesmas
|
7,85
|
9.5
|
Baik
|
2
|
Manajemen Sumberdaya
|
10
|
10
|
Baik
|
3
|
Manajemen Keuangan dan BMN/BMD
|
8,5
|
10
|
Baik
|
4
|
Manajemen Data dan Informasi
|
0
|
10
|
Baik
|
5
|
Manajemen Program
|
10
|
10
|
Baik
|
6
|
Manajemen Mutu
|
9
|
10
|
Baik
|
7
|
Manajemen Alat dan Obat
|
8,5
|
9.25
|
Baik
|
|
Rata-Rata
|
7,7
|
9,8
|
|
Tabel Trend Pencapaian Kinerja Puskesmas
No
|
Jenis Kegiatan
|
Pencapaian
|
Trend
|
|
Tahun 2015
|
Tahun 2016
|
|||
1
|
Upaya Pelayanan Kesehatan
|
83,8
|
94,3
|
naik
|
2
|
Manajemen Puskesmas
|
8,1
|
9,8
|
naik
|
3
|
Mutu Pelayanan Kesehatan
|
72,5
|
74,4
|
naik
|
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan penilaian kinerja Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2016 maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan untuk semua ruang
lingkuph penilaian kinerja puskesmas dibandingkan tahun 2015 .
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja Puskesmas
Pulogadung tahun 2016 dapat dikategorikan
perjenis kegiatan sebagai berikut :
Kategori kinerja pelayanan baik :
1.
Upaya promosi kesehatan
2.
Upaya kesehatan lingkungan
3.
Upaya KIA termasuk KB
4.
Upaya perbaikan gizi
5.
Upaya P2M
6.
Upaya pengobatan
7.
Upaya kesehatan lansia
8.
Upaya kesehatan gigi
9.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat
10.
Upaya pelayanan rawat inap
Kategori kinerja pelayanan cukup : tidak ada
Kategori kinerja pelayanan kurang :
1.
Upaya kesehatan mata
2.
Upaya kesehatan jiwa
3.
Bina kesehatan tradisional
B.Saran
1.
Dilakukan Monitoring dan evaluasi secara terus menerus
baik oleh internal Puskesmas maupun dari Dinas Kesehatan
2.
Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
serta berbagai upaya untuk lebih
meningkatkan partisifasi masyarakat
3.
Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing
program dapat meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program – program
yang hasil pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4.
Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan
mengantisipasi segala dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam
menanggulangi dan menghadapi masalah – masalah yang timbul.
5.
Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik
kualitas maupun kuantitas.
6.
Perlu kiranya dilakukan penilaian kinerja oleh badan
mutu pemerintah/independen secara berkesinambungan
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih