Blog Dokter Sobri
Tatalaksana Batuk
Tatalaksana definitif dari batuk bergantung
pada etiologi dari batuk itu sendiri. Eliminasi faktor penyebab seperti iritan,
rokok, ACE inhibitor, ataupun GER dapat menyembuhkan batuk. Pada batuk kronik
tanpa penyebab yang jelas, pemberian pengobatan empiris umumnya digunakan
sebagai langkah diagnostik maupun teurapetik. Pengobatan empiris dapat berupa
kombinasi antihistamin dan dekongestan, glukokortikoid nasal, ataupun nasal ipratropium spray untuk mengatasi postnasal drip yang tidak diketahui
penyebabnya.
Pemberian tatalaksana simptomatik dapat diberikan
apabila etiologi dari batuk tidak diketahui atau tatalaksana spesifik belum
dapat diberikan. Selain itu, tatalaksana dapat diberikan apabila batuk yang
terjadi tidak menyebabkan ketidaknyamanan berlebih ataupun gangguan tidur pada
pasien. Batuk yang tidak menghasilkan sputum dapat dikurangi dengan pemberian
antitusif seperti codeine 15 mg 4 kali sehari ataupun dextromethorphan 15 mg 4
kali sehari. Batuk yang mengeluarkan sputum sebaiknya tidak diberikan antitusif
karena dapat menyebabkan retensi sputum di saluran napas yang dapat mengganggu
sistem pernapasan pasien tersebut
Referensi
Weinberger SE, Lipson DA. Cough and hemoptysis.
In: Loscalzo J. Harrison pulmonary and critical care medicine. 17th
edition. New York: McGraw-Hill; 2010
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih