Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Sunday, 28 April 2019

Diagnosis CAP karena batuk

Blog Dokter Sobri

Diagnosis CAP karena batuk
Diagnosis dari CAP dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis, gejala yang dapat dikeluhkan oleh pasien berupa demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dan dapat melebihi 40oC, batuk dengan dahak mukoid ataupun purulen yang dapat disertai darah, sesak napas dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan di dada bergantung pada besarnya lesi yang terjadi pada paru. Pada pemeriksaan dapat ditemukan bagian yang tertinggal ketika bernapas, ada fremitus yang mengeras, perkusi redup, dan pada auskultasi dapat ditemukan adanya ronki basah halus dan kasar.
Pemeriksaan radiologis yang digunakan untuk menilai CAP adalah foto toraks PA/lateral. Pada gambaran radiologis dapat ditemukan adanya infiltrate hingga konsolidasi yang diikuti dengan gambaran air bronchogram serta kavitas. Pada pemeriksaan laboratorium umumnya dapat ditemukan adanya peningkatan jumlah leukosit dan pada hitung jenis ditemukan pergeseran ke kiri serta peningkatan LED. Untuk mendapatkan etiologi yang lebih spesifik dapat dilakukan pemeriksaan sputum, kultur darah, dan serologi.
Untuk diagnosis pasti CAP dapat dilakukan dengan foto toraks yang menunjukkan adanya infiltrat yang diikuti dengan 2 gejala atau lebih dari gejala berikut:
·         Batuk yang bertambah
·         Perubahan karateristik dahak
·         Riwayat demam
·         Pemeriksaan fisik ditemukan adanya tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
·         Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit lebih dari 10000 atau kurang dari 4500
CAP dianggap CAP berat apabila ditemukan kriteria berikut:
·         Kriteria minor:
o   Frekuensi napas > 30 kali per menit
o   PaO2/FiO2 kurang dari 250 mmHg
o   Foto toraks menunjukkan adanya kelainan bilateral
o   Foto toraks melibatkan lebih dari 2 lobus
o   Tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg
o   Tekanan diastolic kurang dari 60 mmHg
·         Kriteria mayor:
o   Membutuhkan ventilasi mekanik
o   Infiltrat bertambah lebih dari 50%
o   Membutuhkan vasopressor lebih dari 4 jam (terjadi syok sepsis)
Pasien dengan CAP berat perlu dirawat di ruang perawatan intensif apabila pasien tersebut memenuhi salah satu dari kriteria mayor. Selain itu, seseorang dianggap mengalami CAP berat apabila memenuhi 3 kriteria minor.
Selain itu, terdapat sistem skoring PORT yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki indikasi untuk rawat inap. Indikasi rawat ini pada pasien CAP adalah:
·         Skor PORT lebih dari 70
·         Skor PORT kurang dari 70, tetapi ditemukan satu dari kriteria minor CAP berat

Referensi
Mandell L, Wunderink R, Anzueto A, Bartlett J, Campbell G, Dean N et al. Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society Consensus Guidelines on the Management of Community-Acquired Pneumonia in Adults. CID. 2007;44(Supplement_2):S27-S72
Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih