Blog Dokter Sobri
Komponen Inti Rehabilitasi Kardiovaskular
Komponen inti rehabilitasi kardiovaskular:6
1.
Perubahan perilaku kesehatan dan edukasi6
Perubahan perilaku kesehatan merupakan kunci utama dalam
rehabilitasi kardiovaskular. Tenaga kesehatan berperan dalam memotivasi dan
membimbing pasien dalam mencapai perilaku hidup sehat yang baik dan benar,
serta memberikan pemahaman kepada pasien mengenai penyakitnya.6
Pemberian
edukasi pada pasien agar percaya diri dan memiliki kontrol diri yang baik.
Bentuk
edukasi yang disarankan adalah dalam bentuk diskusi untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai faktor risiko yang dapat dikurangi.6
Penyampaian edukasi dengan teknik yang bervariasi agar
pasien mampu mengerti mengenai kondisinya dan cara tatalaksananya. Informasi
disampaikan dengan bahasa yang sedeharna dan desain yang jelas. Komponen
edukasi pada rehabilitasi kardiovaskular sebaiknya memampukan pasien untuk
mendapatkan kondisi yang lebih baik. Topik edukasi yang disampaikan adalah
sebagai berikut:6
·
Patofisiologi dan gejala
·
Aktivitas fisik, pola makan sehat dan manajemen berat badan
·
Berhenti merokok dan pencegahan untuk merokok kembali
·
Manajemen diri dan perlikau terhadap faktor risiko berupa tekanan darah,
lemak dan gula darah
·
Manajemen medis dan farmakologis pada tekanan darah, lemak dan gula darah
·
Manajemen psikologis dan emosional diri
·
Dukungan sosial dan faktor kontekstual lainnya
·
Aktivitas sehari-hari
·
Faktor pekerjaan
·
Mengkaji perilaku seksual dan penanganan masalah disfungsi seksual
·
Pembedahan dan jenis intervensi lainnya
·
Resusitasi kardiopulmunonal
·
Informasi tambahan lainnya yang dibutuhkan pasien
2.
Manajemen faktor risiko gaya hidup6
Kesehatan kardiovaskular yang baik berkaitan dengan
aktivitas dan latihan fisik disertai dengan diet sehat dan menghindari obesitas
dan pajanan segala bentuk rokok. Berikut manajemen faktor risiko yang dapat
dilakukan:6
a.
Aktivitas fisik dan olahraga6
Tenaga kesehatan yang mengerjakan adalah yang kompeten
melakukan penilaian baseline dari aktivitas fisik pasien untuk
menentukan pengaturan latihan fisik dan mengatur tujuan latihan. Aktivitas
mengikuti standar dan panduan aktivitas fisik. Stratifikasi risiko pada pasien
berdasarkan penampilan klinis dan baseline latihan dapat digunakan untuk
menentukan resep latihan, aktivitas sehari-hari, penentuan tingkat latihan dan
penentukan tempat latihan. Rencana aktivitas dan latihan fisik harus
memperhatikan komorbid dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan fisik dan psikososial.
b.
Diet sehat dan komposisi tubuh6
Semua pasien harus dilakukan penilaian mengenai pola
makan, mengukir berat badan, BMI, dan lingkar pinggang. Fokusnya adalah
menyediakan pilihan diet dalam mengurangi risiko kardiovaskular dan memperbaiki
komposisi tubuh. Miskonsepsi mengenai nutrisi, diet dan berat pada pasien harus
diperbaiki. Edukasi diet juga memperhatikan kebudayaan, kebutuhan dan kemampuan
pasien dalam mencapainya. Pasien dengan komorbid sebaiknya dinilai oleh ahli
gizi. Manajemen berat badan pada pasien meliputi peningkatan berat badan,
penurunan berat badan dan cara mempertahankan berat badan.
c.
Berhenti merokok6
Kebiasaan merokok pasien dan pajanan terhadap asap rokok
ditanyakan pada setiap pasien. Pada pasien yang masih merokok, frekuensi dan
kuantitas harus diketahui. Selain itu, motivasi untuk berhenti dan
ketergantungan nikotin harus dikaji bersamaan dengan penilaian komoorbid
psikologis seperti depresi dan perokok lainnya di dalam rumah. Pada penilaian
awal, program berhenti merokok pada pasien mengajukan pemberian obat dan follow-up
konseling. Preferensi pasien merupakan hal yang diprioritaskan untuk membantu
pasien dalam berhenti merokok. Pencegahan agar pasien tidak merokok kembali
adalah hal yang penting dan memungkinkan untuk menggunakan terapi non
farmakologis ataupun farmakologs. Risiko untuk merokok kembali tinggi pada
pasien yang tinggal sendiri, dan memiliki lingkungan sosial yang merokok. Untuk
itu, diperlukan keterlibatan keluarga ataupun lingkungan.
3.
Kesehatan psikososial6
Setiap pasien harus diases secara komprehensif dan
holistik. Perlu dilakukan skrining
dari segi psikologis, psikososial, dan kesehatan seksual
yang dapat memperburuk
kondisi kesehatan. Penilaian yang dilakukan pada pasien
meliputi:
·
Distress psikologis seperti kecemasan, depresi
·
Kualitas hidup
·
Stressor psikologis
·
Persepsi penyakit dan kempauan diri dalam perubahan perilaku hidup sehat
·
Keadekuatan dukungan sosial
·
Alkohol dan penyalahgunaan obat
Edukasi yang diberikan diharapkan dapat membantu
meningkatkan kewaspadaan pasien.
4.
Manajemen risiko medis6
Hal yang perlu dinilai pada pasien adalah:
·
Pengukuran berat badan, lipid, glukosa, laju dan ritme jantung
·
Obat yang sedang dikonsumsi
·
Keyakinan pasien mengenai pengobatan yang berkaitan dengan regimen
pengobatan
·
Diskusi mengenai aktivitas seksual
Selama proses rehabilitasi, tekanan darah dan gula darah
harus dimonitor secara
teratur. Terapi kardioprotektif disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
5.
Strategi jangka panjang6
·
Tanggung jawab pasien
Setelah program rehabilitasi berakhir, diharapkan pasien
dapat memiliki
kemampuan biopsikososial diri yang baik dan dipersiapkan
untuk mandiri. Pemberi layanan dan keluarga berkontribusi dalam membantu dan
mendukung pasien dalam mencapai tujuan mereka. Pasien dan keluarga sebaiknya
didorong untuk mengikuti kelompok kesehatan jantung, kelompok olahraga pada
komunitas, layanan diet dan manajemen berat badan dalam komunitas, dan layanan
berhenti merokok.
·
Tanggung jawab layanan
Pasien didukung dalam merencanakan dan mengimplementasikan
strategi manajemen diri dalam menyelesaikan program yang sedang dijalankan.
Ketika program selesai dikerjakan, perlu dilakukan penilaian formal dari faktor
risiko, status kesehatan psikologis dan psikososial, dan penggunaan terapi
kardioprotektif. Komunikasi dan kolaborasi antara layanan primer dan sekunder
diperlukan agar tujuan tercapai
6.
Audit dan evaluasi6
Setiap program rehabilitasi kardiovaskular perlu diaudit
dan dievaluasi secara rutin.
Data yang perlu diaudit:
·
Monitor perkembangan pasien
·
Monitor sumber pelayanan rehabilitasi kardiovaskular
·
Evaluasi program berdasarkan tampilan klinis pasien
·
Menjembatani standar lokal, regional, dan nasional
·
Berkontribusi terhadap audit nasional
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih