Kang Asu
Fase rehabilitasi kardiovaskular
Fase Rehabilitasi Kardiovaskular
Program rehabilitasi kardiovaskular dilakukan
sedini mungkin pasca serangan jantung
dan pasca bedah jantung tanpa komplikasi.
1. Fase akut (fase 1)8,9
Tujuan program pada fase ini adalah
mempersiapkan pasien agar dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri
dirumah setelah keluar dari rumah sakit. Prinsipnya adalah mobilisasi awal. Pada pasien yang tidak dioperasi, program
rehabilitasi akan diberikan sesegera mungkin di Ruang Perawatan Intensif
Kardiovaskuler begitu kondisi jantung pasien sudah dinyatakan stabil oleh
dokter. Sedangkan untuk pasien yang akan menjalani operasi, program
rehabilitasi mulai diberikan minimal satu hari sebelum hari operasi dan
dilanjutkan satu hari kemudian setelah operasi. Program yang diberikan akan
ditingkatkan secara bertahap setiap harinya, sesuai kemampuan pasien serta
dievaluasi secara medis. Monitoring dilakukan oleh terapis dan dokter yang
terlatih. Pada pelaksanaanya, program latihan ini dilakukan pada hari ke-2 dan
ke-3 dengan memberikan latihan ringan dibantu oleh instruktur sehingga disebut
latihan pasif. Selanjutnya, latihan bertahap dilanjutkan oleh pasien sendiri
seperti senam di tempat tidur, di kursi, latihan lengan dan tungkai yang
bertujuan mencegah munculnya akibat posisi tidur yang lama. Latihan dilakukan
di ruang rawat, keluar ruangan dan dilanjutkan di gymnasium dengan tetap
melakukan pengawasan terhadap perubahan nadi, tekanan darah, serta keluhan
pernafasan (hemodinamik), sedangkan saat di gymnasium, dilakukan monitoring
khusus dengan telemonitor (perekam elektrokardiografi jarak jauh). Penilaian
ini bermanfaat untuk menentukan respon latihan terhadap pasien. Sebelum
dipulangkan, dilakukan tes kemampuan fisik pasien dengan menggunakan treadmill.
8,9
2. Fase 28,9
Tujuannya untuk mempersiapkan pasien agar
bisa kembali bekerja atau kembali pada aktivitas semula. Lama program 4-8
minggu. Program rehabilitasi fase II dimulai sesegera mungkin setelah pasien
pulang ke rumah. Program latihan dilaksanakan 3 kali seminggu. Pada awal
latihan pasien dipasang alat monitor Telemetri untuk mengetahui respon jantung
terhadap dosis latihan awal yang diberikan. Apabila respon dari jantung selama
latihan normal, maka pada kunjungan berikutnya tidak diperlukan pemasangan alat
monitor Telemetri. Pada akhir fase II keseluruhan program yang telah diberikan
akan evaluasi, antara lain dengan menggunakan treadmil atau sepeda ergometer.
Hasil tes ini nantinya akan dipakai sebagai pedoman dasar untuk latihan
selanjutnya di fase III. 8,9
3. Fase maintenance (Fase 3)8,9
Tujuannya untuk mempertahankan kondisi yang
telah dicapai sekarang dan mencegah terjadinya serangan berulang. Berbeda
dengan latihan sebelumnya, pada fase ini pasien dapat melakukan latihannya
sendiri di rumah atau bergabung dengan Klub Jantung Sehat. 8,9
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih