Blog Dokter Sobri
Pharyngoconjunctival fever
PCF disebabkan oleh adenovirus tipe 3, 4, dan
7 dan biasanya terkait dengan kegiatan seperti berenang. Adenovirus adalah
virus double stranded DNA yang dapat memperbanyak diri dengan melisiskan sel
inang. Virus ini memiliki protein struktural yang membantunya melekat pada
reseptor sel inang lalu melakukan internalisasi. Natural killer (NK) cell,
monosit, dan IFN 1 kemudian merespons invasi itu dengan memproduksi sitokin
untuk mengaktivasi sistem imun adaptif dan menyebabkan inflamasi. NK cell juga
berperan dalam apoptosis pada sel yang terinfeksi. Selanjutnya, terjadi
aktivasi sel T dan produksi antibodi. Namun, pada kondisi tertentu, infeksi
dapat terjadi secara persisten karena adenovirus memiliki kemampuan menghambat
apoptosis tersebut dan memodifikasi respons terkait IFN sehingga dapat bertahan
hidup intraselular.
Pada PCF terjadi manifestasi demam,
faringitis, rinitis, konjungtivitis folikular, dan pembesaran nodus limfe
regional yang tidak nyeri. Edema dan hiperemia diakibatkan oleh inflamasi akut
dari innate immunity yang menghasilkan vasodilatasi dan kebocoran kapiler.
Folikel merupakan bentuk respons imun berupa produksi limfosit dan dapat
ditemui pada konjungtiva dan mukosa faring. Keratitis epitelial superfisial dan
kekeruhan subepitelial dapat terjadi sementara. Sekret berupa serosa.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, umumnya
dilakukan berdasarkan klinis. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
biakan pada sel HeLa dan pengukuran titer antibodi pada tes netralisasi.
Kerokan pada konjungtiva biasanya berupa sel mononuklear tanpa ada bakteri. PCF
bersifat self limiting dan umumnya sembuh dalam 10 hari hingga 3 minggu
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih