Blog Dokter Sobri
Patofisiologi dan patogenesis uveitis
Kerusakan jaringan
terjadi karena respon imun berupa proses inflamasi. Proses autoimun terjadi
apabila ada penyerangan terhadap antigen tubuh yang dapat disebabkan oleh
kegagalan pada mekanisme toleransi sentral, toleransi perifer dan ignorance. Mekanisme inflamasi pada
uveitis secara umum dapat terjadi karena adanya berbagai senyawa endogen,
eksogen, atau endokular yang memicu aktivasi dari sel-sel radang. Sel-sel
radang tersebut akan menyebabkan dilepaskan berbagai macam sitokin proinflamasi
sehingga terjadi peradangan lebih lanjut dan peningkatan aliran darah ke
jaringan uvea. Reaksi inflamasi pada jaringan uvea sangat hebat karena suplai
darahnya yang banyak. Setelah proses inflamasi berhenti, selanjutnya terjadi
akumulasi atau pembentukan jaringan parut yang memiliki kemampuan adhesi ke
organ sekitarnya sehingga pada akhirnya dapat muncul sekuele. Sekuele dapat
terjadi selama inflamasi berlangsung ataupun setelah proses inflamasi berhenti.
Uveitis berdasarkan patologinya diklasifikasikan
menjadi uveitis supuratif dan non supuratif. Uveitis supuratif ditandai dengan
terbentuknya reaksi peradangan purulen akibat infeksi bakteri piogenik.
Biasanya kondisi ini terjadi sebagai bagian dari endoftalmitis atau
panoftalmitis yang terjadi. Eksudat puruulen terbentuk dan terjadi infiltrasi
sel-sel polimorfonuklear di jaringan uvea, bilik mata depan, bilik mata
belakang, dan vitreous chamber. Pada
akhirnya terjadi penebalan pada jaringan uvea dan terbentuk nekrosis atau
kavitas pada bola mata.
Uveitis non supuratif tipe non granulomatosa
terjadi karena adanya peradangan yang seringkali terjadi pada iris dan badan
siliaris. Inflamasi ini disebabkan oleh zat toksik atau reaksi hipersentivitas
yang berbeda. Perubahan patologisnya meliputi dilatasi dan peningkatan
permeabilitas vaskular, pecahnya blood
aqueous barrier dengan keluarnya eksudat fibrin yang berisi sel plasma,
makrofag, dan limfosit dari jaringan uvea, bilik mata depan, bilik mata
belakang, dan kavitas vitreous. Inflamasi yang terjadi bersifat difus. Iris
akan menjadi edema dan kriptusnya menjadi berkerut. Pupil akan berbentuk lebih
kecil karena iritasi otot sphincter dan pembesaran dari pembuluh darah radial
iris.
Eksudat akan berkumpul di bilik mata depan
menyebabkan glare dan keratik
presipitat pada belakang kornea. Dikarenakan eksudat pada bilik mata belakang,
permukaan posterior iris akan menempel pada kapsul lensa sehingg terjadi
sinekia posterior. Pada inflamasi yang berat, dapat terbentuk membran siklitik
karena keluarnya eksudat dari processus siliaris yang membentuk membran
eksudatif. Setelah fase penyembuhan, akan terbentuk area nekrosis yang pin-point. Selanjutnya dapat terjadi
atrofi, gliosis, dan fibrosis yang menyebabkan adhesi atau skar pada mata.
Uveitis non supuratif tipe granulomatosa merupakan
jenis inflamasi yang bersifat kronik yang terjadi sebagai reaksi terhadap zat
iritan organik/anorganik, nekrosis jaringan mata, atau organisme non piogenik.
Organisme yang menginfeksi biasanya mikroorganisme penyebab tuberkulosis,
sifilis, toksoplasmosis, mikotik, virus, leptospirosis. Inflamasi granulomatosa
juga khas ditemukan pada pasien sarkoidosis, oftalmia simpatetik, dan
Vogt-Koyanagi-Harada. Reaksi patologis pada uveitis granulomatosa dicirikan
dengan adanya infiltrasi sel plasma, limfosit, makrofag yang berkembang menjadi
sel epiteloid dan datia Langhans, yang selanjutnya beragregasi menjadi nodulus.
Nodulus iris biasanya terbentuk di dekat batas pupil (nodulus Koeppe). Kumpulan
sel-sel di belakang kornea yang memiliki komponen yang sama dengan nodulus akan
membentuk keratik presipitat tipe mutton
fat (karena besar-besar) dan aqueous
flare minimal. Nekrosis pada struktur sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya fibrosis dan gliosis
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih