Blog Dokter Sobri
Diagnosis uveitis anterior
Diagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan
penunjang. Klasifikasi
uveitis yang disusun oleh
SUN
sangat membantu menegakkan diagnosis uveitis. Manifestasi klinis sesuai
dengan klasifikasi sudah dibahas diatas. Dalam menegakkan diagnosis perlu diperhatikan apakah uveitis terjadi di satu mata atau di
kedua mata. Selain itu perlu diperhatikan usia, ras,
onset,
durasi, tingkat keparahan gejala,
riwayat penyakit mata,
dan penyakit sistemik sebelumnya.
Pemeriksaan
penunjang yang dapat
dilakukan berupa:
Slit
lamp Examination
Slit lamp digunakan untuk menilai
segmen anterior karena dapat memperlihatkan injeksi siliar dan episklera, skleritis, edema kornea, presipitat keratik, bentuk dan
jumlah sel di bilik mata,
hipopion. Serta kekeruhan lensa.
Pemeriksaan oftalmoskop indirek
ditujukan untuk
menilai segmen
posterior seperti
vitritis, retinitis,
perdarahan
retina,
koroiditis, dan kelainan papil nervus
optic.
Pemeriksaan laboratorium
Bermanfaat untuk kelainan sistemik seperti darah perifer
lengkap, LED,
serologi, urinalisis, dan ANA.
Pemeriksaan laboratorium tidak bermanfaat pada kondisi tertentu misalnya uveitis ringan dan trauma. Untuk mendiagnosis infeksi virus
dapat dilakukan pemeriksaan PCR, kultur, dan tes serologi. Diagnosis pasti
toksoplasmosis ditegakkan dengan pemeriksaan IgM Toxoplasma. Diagnosis tuberkulosis
okular ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan mata, dan
pemeriksaan penunjang seperti
rontgen
toraks,
tes
tuberkulin, dan pemeriksaan sputum. Pemeriksaan
lainnya adalah dengan PCR.
Optical coherence tomography (OCT)
OCT merupakan pemeriksaan non invasive yang dapat memperlihatkan edema
makula, membrane epiretina, dan
sindrom traksi vitreomakula.
USG B-Scan
Pemeriksaan ini sangat
membantu memeriksa
segmen posterior mata pada keadaan media keruh misalnya pada katarak dan vitritis. Pemeriksaan ini dapat
membedakan ablasio
retina eksudatif dengan regmatosa
serta membedakan uveitis akibat
neoplasma atau absen.
USG B-Scan dapat menilai penebalan koroid.
Fundus fluoresen angiografi
(FFA)
FFA adalah fotografi fundus
yang dilakukan berurutan dengan
cepat setelah injeksi zat warna
natrium fluoresen (FNa) intravena. FFA memberikan informasi mengenai sirkulasi
pembuluh darah retina dan koroid,
detail epitel pigmen retina
dan
sirkulasi retina
serta menilai
integritas pembuluh darah saat fluoresen
bersirkulasi di koroid dan retina.
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih