Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday, 27 July 2019

Diagnosis uveitis anterior

Blog Dokter Sobri

Diagnosis uveitis anterior

Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Klasifikasi uveitis yang disusun oleh SUN sangat membantu menegakkan diagnosis uveitis. Manifestasi klinis sesuai dengan klasifikasi sudah dibahas diatas. Dalam menegakkan diagnosis perlu diperhatikaapakah uveitis terjadi di satu mata atau di  kedua  mata. Selain itu perlu diperhatikan  usia,  ras,  onset,  durasi,  tingkat  keparahan  gejala,  riwayat  penyakit  mata,  dan penyakit sistemik sebelumnya.  Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa:
Slit lamp Examination
Slit lamp digunakan untuk menilai segmen anterior karena dapat memperlihatkan injeksi siliar dan episklera, skleritis, edema kornea, presipitat keratik, bentuk dan jumlah sel di bilik mata, hipopion. Serta kekeruhan lensa. Pemeriksaan oftalmoskop  indirek  ditujukan untuk  menilai  segmen  posterior seperti  vitritis, retinitis, perdarahan retina, koroiditis, dan kelainan papil nervus optic. 
Pemeriksaan laboratorium
Bermanfaat untuk kelainan sistemik seperti darah perifer lengkap, LED, serologi, urinalisis, dan ANA. Pemeriksaan laboratorium tidak bermanfaat pada kondisi tertentu misalnya uveitis ringan dan trauma. Untuk mendiagnosis infeksi virus dapat dilakukan pemeriksaan PCR, kultur, dan tes serologi. Diagnosis pasti toksoplasmosis ditegakkan dengan pemeriksaan IgM Toxoplasma. Diagnosis tuberkulosis okular ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan mata, dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen toraks, tes tuberkulin, dan pemeriksaan sputum. Pemeriksaan lainnya adalah dengan PCR. 
Optical coherence tomography (OCT)
OCT merupakan pemeriksaan non invasive yang dapat memperlihatkan edema makula, membrane epiretina, dan sindrom traksi vitreomakula. 
 USG B-Scan
Pemeriksaan  ini  sangat  membantu  memeriksa  segmen  posterior  mata  pada keadaan media keruh misalnya pada katarak dan vitritis. Pemeriksaan ini dapat membedakan ablasio retina eksudatif dengan regmatosa serta membedakan uveitis akibat neoplasma atau absen. USG B-Scan dapat menilai penebalan koroid. 
Fundus fluoresen angiografi (FFA)
FFA  adalah  fotografi  fundus  yang  dilakukan  berurutan  dengan  cepat  setelah injeksi zat warna natrium fluoresen (FNa) intravena. FFA memberikan informasi mengenai sirkulasi pembuluh darah retina dan koroid, detail epitel pigmen retina dan sirkulasi retina serta menilai integritas pembuluh darah saat fluoresen bersirkulasi di koroid dan retina.

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih