Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Sunday, 21 July 2019

Tatalaksana Konjungtivitis Bakteri

Blog Dokter Sobri

Tatalaksana Konjungtivitis Bakteri

Terapi spesifik pada konjungtivitis bakteri memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk identifikasi agen penginfeksi. Sembari menunggu hasil, dokter akan memberikan antibiotik empiric spektrum luas. Pada konjungtivitis purulen dengan pewarnaan gram negatif diplokokus sugestif Neisseria, maka diberikan antibiotik sistemik dan topikal. Jika tanpa keikutsertaan kornea, dapat diberikan seftriakson dosis tunggal injeksi intramuskular sebanyak 1 gram. Jika terdapat keikutsertaan kornea, maka diberikan seftriakson parenteral selama 5 hari, sebanyak 1 – 2 gram per hari. Antibiotik topikal yang diberikan dapat berupa basitrasin, siprofloksasin, atau eritromisin setiap 1 – 2 jam sekali.
Pada konjungtivitis purulent dan mukopurulen, kantung konjungtiva juga dapat diirigasi dengan cairan salin untuk menghilangkan sekresi konjungtiva setiap 30 – 60 menit.
Pada konjungtivitis trakoma, dapat diberikan azitromisin 1 gram dosis tunggal, atau doksisiklin 100mg 2 kali per hari selama 3 minggu, eritromisisn 1gram per hari secara oral, dibagi menjadi 4 dosis dalam 3 – 4 minggu, atau tetrasiklin 1 – 1,5 gram per hari per oral dibagi dalam 4 dosis selama 3 – 4 minggu.
Pada konjungtivitis bakterialis akut, umumnya bersifat self limiting dan sembuh dalam waktu 7 – 10 hari. Akan tetapi, pemberian antibiotik dapat mempersingkat durasi menjadi 1 – 3 hari dan mengurangi tingkat keparahan penyakit. Antibiotik spektrum luas yang diberikan bersifat sensitif terhadap gram positif, berupa 10% sodium sulfacetamide, atau trimethoprim – polimiksin dalam 7 – 10 hari.
Konjungtivitis bakterialis kronik ditatalksana dengan kombinasi terapi antibiotik dan terapi higenitas mata. Antibiotik yang efektif berupa azitromisin tetes, eritromisin atau basitrasin salep. Jika terdapat inflamasi hebat, dapat diberikan kortikosteroid salep atau tetes. Pemberian antibiotik oral berupa tetrasiklin 250mg 4 kali per hari, doksisiklin 100mg 1 – 2 kali per hari, atau minosiklin 50mg 1 – 2 kali per hari pada kasus infeksi berat.

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih