Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday, 6 July 2019

Patogenesis Konjungtivitis

Blog Dokter Sobri

Patogenesis Konjungtivitis

Patogenesis dari konjungtivitis umumnya dimulai dengan adanya hubungan dari agen host dan environment atau linkungan. Dalam kasus infeksi, agen yang berasal oleh tangan dengan higienitas yang buruk, kontak dengan cairan tubuh yang mengandung agen infeksi (konjungtivitis neonates) atau benda-benda yang terkena cairan mata pasien yang terinfeksi (handuk, bantal atau sapu tangan) sehingga terjadi pembentukan inokulasi agen pada mata. Agen infeksi tersebut kemudian akan dikenali oleh sel imun yang ada di mata dan menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi untuk membatasi infeksi. Kemudian terjadinya proses inflamasi yang menyebabkan aliran darah dan permeabilitas untuk membawa sel-sel imun seperti IL-1, TNF alpha dan stikoin inflamasi lainnya. Selanjutnya terjadi dilatasi pembuluh darah dan kongesti pembuluh darah yang akant erlihat sebagai mata yang merah. Peningkatan permeabilitias dan respon imun merupakan penyebab dari peningkatan sekresi dari kelenjar mata. Sementara itu, hal yang sama terjadi pada benda-benda asing dan iritan yang masuk ke mata yang menyebabkan terjadinya erosi atau kerusakan pada mata.2,5,7
            Reaksi inflamasi juga dapat menyebabkan perubahan pada permukaan konjungtiva tarsal menjadi papiler atau folikular. Konjungtiva papiler disebabkan karena adanya proliferasi dari pembuluh darah dibawah epitel yang tidak teratur sehingga menyebabkan permukan maata menjadi berbenjol-benjol sedangkan permukaan folikular terjadi akibat penumpukan sel limfosit dibawah epitel adenoid mata yang menyebabkan permukaan konjungtiva berbentuk seperti folikel. Pada konjungtivitis alergi dapat disebabkan karena kontak mata dengan allergen yang merupakan bagian dari reaksi sistemik tubuh terhadap paparan allergen. Reaksi alergi terjadi karena adanya pelepasan histamine dari basophil dan sel mast yang menyebabkan terjadinya dilatasi pembuluh darah dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah.  Rasa gatal lebih mencolok pada konjungtivitis alergi karena dimediasi oleh histamine. Eritema multiforme mayor dan toksik epiderma nekroliosis merupakan proses inflamasi sistemik yang menyebabkan inflamasi progresif yang menyerang kulit dan membrane mukosa dibeberapa bagian tubuh terutama konjungtiva. Terdapat beberapa obat yang menyebabkan inflamasi pada mata diantaranya sulfonamide, penisilin, salisilat, barbiturate, aersenik, allopurinol, fenitoin, propacaine dan scopolamine topical mata. Patogenesis bagaimana obat-obat ini dapat menyebabkan inflamasi berat pada mata belum diketahui namun terdapat faktor predisposisi genetic pada orang dengan HLA-Bw44 dan HLA-B12. 2,5,7

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih