Blog Dokter Sobri
Patogenesis Konjungtivitis
Patogenesis dari konjungtivitis umumnya
dimulai dengan adanya hubungan dari agen host dan environment atau linkungan. Dalam kasus infeksi, agen yang berasal
oleh tangan dengan higienitas yang buruk, kontak dengan cairan tubuh yang
mengandung agen infeksi (konjungtivitis neonates) atau benda-benda yang terkena
cairan mata pasien yang terinfeksi (handuk, bantal atau sapu tangan) sehingga
terjadi pembentukan inokulasi agen pada mata. Agen infeksi tersebut kemudian
akan dikenali oleh sel imun yang ada di mata dan menyebabkan terjadinya reaksi
inflamasi untuk membatasi infeksi. Kemudian terjadinya proses inflamasi yang
menyebabkan aliran darah dan permeabilitas untuk membawa sel-sel imun seperti
IL-1, TNF alpha dan stikoin inflamasi lainnya. Selanjutnya terjadi dilatasi
pembuluh darah dan kongesti pembuluh darah yang akant erlihat sebagai mata yang
merah. Peningkatan permeabilitias dan respon imun merupakan penyebab dari
peningkatan sekresi dari kelenjar mata. Sementara itu, hal yang sama terjadi
pada benda-benda asing dan iritan yang masuk ke mata yang menyebabkan
terjadinya erosi atau kerusakan pada mata.2,5,7
Reaksi inflamasi juga dapat
menyebabkan perubahan pada permukaan konjungtiva tarsal menjadi papiler atau
folikular. Konjungtiva papiler disebabkan karena adanya proliferasi dari pembuluh
darah dibawah epitel yang tidak teratur sehingga menyebabkan permukan maata
menjadi berbenjol-benjol sedangkan permukaan folikular terjadi akibat
penumpukan sel limfosit dibawah epitel adenoid mata yang menyebabkan permukaan
konjungtiva berbentuk seperti folikel. Pada konjungtivitis alergi dapat
disebabkan karena kontak mata dengan allergen yang merupakan bagian dari reaksi
sistemik tubuh terhadap paparan allergen. Reaksi alergi terjadi karena adanya
pelepasan histamine dari basophil dan sel mast yang menyebabkan terjadinya
dilatasi pembuluh darah dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Rasa gatal lebih mencolok pada konjungtivitis
alergi karena dimediasi oleh histamine. Eritema multiforme mayor dan toksik epiderma
nekroliosis merupakan proses inflamasi sistemik yang menyebabkan inflamasi
progresif yang menyerang kulit dan membrane mukosa dibeberapa bagian tubuh
terutama konjungtiva. Terdapat beberapa obat yang menyebabkan inflamasi pada
mata diantaranya sulfonamide, penisilin, salisilat, barbiturate, aersenik,
allopurinol, fenitoin, propacaine dan scopolamine topical mata. Patogenesis
bagaimana obat-obat ini dapat menyebabkan inflamasi berat pada mata belum
diketahui namun terdapat faktor predisposisi genetic pada orang dengan HLA-Bw44
dan HLA-B12. 2,5,7
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih