Blog Dokter Sobri
Etiologi dan patogenesis dan konjungtivitis bakteri
Penyebab
tersering dari konjungtivits bakterialis adalah S. pneumonia, S. aureus, H.
influenza, dan Moraxella catarrhalis.
Penyebab atau etiologi dari penyakit ini dapat dibagi berdasarkan onset
terjadinya, yaitu :
1.
Hiperakut ( purulen)
a. Neisseria gonorrhoeae
b.
Neisseria gonorrhoeae subspesies kochii
c. Neisseria meningitidis
2.
Akut (mukopurulen)
a.
Pneumococcus ( Streptococcus pneumoniae)
b.
Haemophillus aegyptius, pada iklim tropis
3.
Subakut
a. Haemophilus influenzae
4.
Kronik
a. Staphylococcus aureus
b. Moraxella lacunata
5.
Tipe Jarang
a.
Streptococci
b. Moraxella catarrhalis
c.
Coliformis
d.
Proteus
e. Corynobacterium diphteriae
f.
Mycobacterium tuberculosis
6.
Klamidial
a.
Trakoma ( Chlamydia trachomatis
serovar A – C)
b.
Konjungtivitis inklusi ( Chlamydia
trachomatis serovar D – K)
c.
Limfagranuloma venereum ( Chlamydia
trachomatis serovar L1 – 3)
Terjadinya penyakit konjungtivits bakterialis dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yang mencakup faktor predisposisi, jenis bakteri, dan jalur infeksinya.
Faktor predisposisi tersebut berupa kebersihan yang buruk, iklim panas dan
kering, perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat, serta sanitasi yang buruk.
Dari faktor pejamu, adanya abnormalitas pada permukaan mata, kelopak mata,
lapisan air mata, atau keadaan imunokompromi, dapat memudahkan terjadinya
infeksi pada konjungtiva.
Dari agen penginfeksi, dapat berasal dari lokal, eksogen, ataupun
endogen. Penyebaran secara lokal dapat terjadi jika terdapat struktur sekitar
yang terinfeksi, seperti selulitis, kelopak mata, kalenjar lakrimal, hingga
nasofaring. Infeksi eksogen menyebar melalui kontak langsung yang bersumber
dari luar tubuh. Hal ini dapat terjadi melalui air dan udara. Adanya suatu
media penginfeksi juga dapat memicu hal ini, seperti vektor penyakit, pada
lalat, atau media lainnya, seperti tangan pekerja kesehatan yang tidak bersih,
handuk atau kain yang dipakai bersama,atau alat pemeriksaan fisis yang tidak
steril. Penyebaran secara enfogen terjadi dari sirkulasi darah sistemik,
seperti infeksi gonokokus atau meningokokus.
Bakteri
yang sudah menginfeksi konjungtiva akan memicu respons inflamasi. Respons pertama
yang muncul adalah respons vaskular, dimana terjadi edema dan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah dan proliferasi kapiler. Lalu, akan terjadi
respons seluler yang mengsekresikan eksudat pada substansia propria konjungtiva
atau di kantung konjungtival. Lalu, jaringan konjungtiva akan merespons dan
terjadi edema, degenerasi, perenggangan antar tautan sel, hinga terjadi
deskuamasi pada sel epitel superfisial, hingga proliferasi sel goblet. Respons
terakhir berupa pengeluaran cairan konjungtiva, atau conjunctival discharge, yang terdiri dari air mata, mukus, sel –
sel inflamasi, sel epitel terdeskuamasi, fibrin, dan bakteri. Jika sangat
berat, sekret dapat disertai darah
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih