Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday, 30 March 2019

Fiksasi Internal

Blog Dokter Sobri

Fiksasi Internal

Penggunaan fiksasi internal lebih dipilih pada pasien dengan usia muda, sedangkan pasien dengan usia lanjut lebih disarankan untuk ditatalaksana dengan menggunakan prostetis. Prinsip tatalaksana pada fraktur adalah reduksi yang akurat, fiksasi internal yang aman, dan mobilisasi awal. Fraktur terdilokasi pertama-tama harus direduksi. Dengan bantuan anastesi, disimpaksi fraktur dilakukan dengan memberikan traksi dengan piniggul fleksi 45 derajat dan sedikit abduksi, tungkai kemudian secara perlahan diekstensikan dan diinternal rotasikan.
Reduksi dinilai dengan menggunakan sinar X. Kaput femur harus berada pada posisi yang benar dengan stress trabekula di kaput femur dan kolum femur segaris dengan posisi normal pada gambaran anteroposterior dan lateral, seperti gambar 3. Pada gambaran AP trabekula di kaput femur dan garis medial dari femoral shaft harus berada pada sudut 155-180º.
Ketika fraktur telah tereduksi, dilanjutkan dengan pemasangan cannulated screws atau sliding screw dengan side-plate yang terhubung di femoral shaft. Biasanya tiga cannulated screws sudah cukup. Cannulated screws ditempatkan secara paralel dengan panjang 5 mm dari tulang subkondral.
Pasien harus dilatih untuk duduk di tempat tidur atau di kursi. Pasien diajarkan latihan pernafasan dan dilatih untuk mulai berjalan (dengan menggunakan walker)

Referensi:
Tjutanto R, Wuwungan AA, Lalenoh HJ. Autotransfusi perioperatif. Jurnal Biomedik. 2013: 5(1): 17-21

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih