Manifestasi Klinis Hipoglikemia Neonatus

Blog Dokter Sobri

Manifestasi Klinis Hipoglikemia Neonatus

Manifestasi klinis hipoglikemia dapat asimtomatik dan simtomatik. Manifestasi ini tidak dipengaruhi tidak dipengaruhi oleh kadar glukosa darah. Beberapa neonatus asimtomatik yang terdeteksi pada saat skrining memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah dibandingkan dengan neonatus yang simtomatik. Secara gejala simtomatik pada hipoglikemia neonatis diklasifikasikan menjadi gejala neurogenik dan gejala neuroglikopenik. Gejala neurogenik adalah gejala yang disebabkan oleh perubahan rangsang saraf simpatis yang distimulasi oleh kondisi hipoglikemia, yaitu tremor atau jitteriness, berkeringat, iritabilitas, takipnea, dan pucat. Gejala neuroglikopenik adalah gejala yang disebabkan oleh adanya disfungsi otak dari terhambatnya metabolisme energi otak oleh kadar glukosa yang tidak mencukupi, yaitu gangguan menyusui atau penghisapan yang lemah, tangisan melengking, penurunan kesadaran, kejang, dan hipotonia.

Selain gejala neurogenik dan neuroglikopenik, pada hipoglikemia neonatus juga dapat ditemukan gejala nonspesifik, seperti apnea, bradikardia, sianosis, dan hipotermia. Manifestasi gejala nonspesifik ini umumnya dikaitkan dengan adanya penyebab sekunder dari hipoglikemia, seperti sepsis. Analisis dan pemeriksaan untuk kecurigaan penyebab sekunder wajib dilakukan, jika gejala nonspesifik tidak menghilang dengan normalisasi kadar gula darah. Selain itu, gejala hipoglikemia juga dapat diikuti dengan perubahan pola makan neonatus, seperti sulit dibangunkan atau tidak menangis pada jadwal pemberian makan atau neonatus yang terlihat lemah dalam menghisap. 

Referensi

Kallem V, Pandita A, Gupta G. Hipoglycemia: when to treat. Clinical Medicine Insights: Pediatrics.2017;11:1-9

Regards

Blog Dokter Sobri