Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Friday, 22 March 2019

Manifestasi klinis dan diagnosis appendisitis

Blog Dokter Sobri

Manifestasi klinis dan diagnosis appendisitis

Proses inflamasi pada apendiks akan disertai sensasi nyeri yang awalnya difus bersifat visceral pada regio periumbilikal dan kemudian lebih terlokalisasi ke kuadran kanan bawah karena peritonium parietal mulai mengalami iritasi (sensitivitas 81%; spesifisitas 53%). Meskipun nyeri kuadran kanan bawah menjadi gejala yang paling sensitif pada kasus apendisitis, nyeri yang atipikal atau nyeri minimal juga bisa dialami. Variasi dari letak anatomis apendiks berkontribusi dalam gejala yang berbeda-beda pada fase nyeri somatik. Apendisitis juga berkaitan dengan gejala gastrointestinal lainnya seperti mual, muntah, dan anoreksia. Gejala gastrointestinal yang mendahului gejala nyeri kemungkinan karena etiologi lain seperti gastroenteritis. Diare bisa terjadi sehubungan dengan terjadinya perforasi khususnya pada anak-anak.
Pada saat gejala awal, tanda-tanda vital bisa berubah namun masih minimal. Suhu tubuh dan denyut nadi bisa normal atau sedikit naik. Jika perubahan tanda ini lebih besar sejak awal maka perlu dipertimbangkan komplikasi lain.
Pada pemeriksaan fisik perlu dipertimbangkan terjadinya iritasi peritonium dan apakah apendiks sudah ruptur sejak pasien dibawa ke rumah sakit. Pasien dengan apendisitis cenderung tidak banyak bergerak dan tidur dengan posisi supinasi berkaitan dengan terjadinya iritasi peritonium. Pada palpasi abdomen terdapat nyeri dengan nyeri maksimum pada titik McBurney. Pada palpasi dalam bisa dirasakan adanya tahanan otot abdomen pada fossa iliaca dekstra yang bisa lebih terasa jika dibandingkan dengan abdomen kiri. Ketika tangan pemeriksa dilepas dengan cepat, maka pasien juga akan merasa nyeri, istilah yang dikenal dengan nyeri lepas. Nyeri tak langsung (Rovsing’s sign) dan nyeri lepas tak langsung merupakan indikator kuat terjadinya iritasi peritonium.
Variasi anatomis dari apendiks yang mengalami inflamasi bisa menyebabkan temuan yang bervariasi saat pemeriksaan fisik. Jika posisi apendiks berada di retrocekal, gejala abdomen bisa minimal dan nyeri bisa lebih dirasakan di area panggul kanan. Ketika apendiks menggantung di area pelvis, temuan abdomen bisa tidak ada dan diagnosis apendisitis bisa terlewatkan.
Pemeriksaan laboratorium sebagai pemeriksaan penunjang apendisitis perlu dilakukan mengingat apendisitis sebagai peradangan pada apendiks. Leukositosis ringan sering terjadi pada pasien dengan apendisitis akut tanpa komplikasi dan didominasi dengan kadar PMN yang tinggi. Leukosit >18.000/mm3 bukan hal yang biasa terjadi pada apendisitis tanpa komplikasi. Jika ditemukan hasil leukosit >18.000/mm3 maka kemungkinan terjadi perforasi dengan atau tanpa abses. Peningkatan konsentrasi C-reactive protein (CRP) merupakan indikator kuat apendisitis khususnya apendisitis dengan komplikasi.
Diagnosis klinis apendisitis berdasarkan pada estimasi subjektif berdasarkan beberapa variabel dari temuan pada saat anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien. Untuk membuat diagnosis lebih objektif dengan menggunakan clinical scoring systems, yang berdasarkan pada variabel-variabel tertentu, misalnya dengan skor Alvarado yang digunakan secara luas dalam menegakkan diagnosis apendisitis. Selain itu terdapat juga sistem skoring lain yakni dengan The Appendicitis Inflammatory Response Score yang mirip dengan skoring Alvarado hanya saja ditambahkan variabel CRP dan sistem The Appendicitis Inflammatory Response Score menunjukkan performa yang lebih baik dalam menegakkan diagnosis apendisitis. Namun, sistem skoring tidak digunakan secara luas dalam menegakkan diagnosis apendisitis.

Referensi:
Liang MK, Andersson RE, Jaffe BM, Berger DH. The appendix. In: Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Matthews JB, Pollock RE, editors. Schwartz’s principles of surgery 10th ed. 2015. New York: McGraw-Hill, p; 1241-59

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih