Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Tuesday, 6 June 2017

Mandi malam sebabkan rematik?

Blog Dokter Sobri

Mandi malam sebabkan rematik?

PICO

 Apakah mandi malam dapat menyebabkan rematik?

Latar Belakang

Banyak yang bilang, apabila kita sering mandi malam bisa menyebabkan kita menderita rematik. Bahkan hampir kebanyakan percaya bahwa mandi malam dapat menyebabkan rematik. Beberapa orang percaya bahwa itu mitos tapi bagaimana dengan anda? Oleh karena itu, artikel ini muncul untuk membahas berdasarkan Evidence Based Medicine

Tapi apakah benar demikian? apa ada hubungan rematik dengan kebiasaan mandi pada malam hari?

Metode

Metode yang saya gunakan adalah metode literatur review untuk mengungkapkan mitos tersebut. Literatur yang saya ambil dari jurnal kedokteran, pendapat pakar, website terpercaya dan sebagainya.

Analisis

Mandi Malam
Mandi malam sangat tidak direkomendasikan dikarenakan mandi malam hari dengan air dingin dapat menyebabkan kaku otot dan sendi tapi tidak lantas secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan penyakit rematik. Mandi malam sendiri dapat menyebabkan kaku sendi dan otot dikarenakan air dingin ataupun suhu dingin dapat menyebabkan kekakuan pada kapsul sendi sehingga dapat menyebabkan nyeri. Akan tetapi, sampai saat ini sudah ada bukti hubungan mandi malam dan rematik serta sudah ada penelitian yang spesifik mengenai hal tersebut.

Rematik
Rematik artritis adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif. Gejala yang sering muncul adalah keluhan nyeri dan kaku pada banyak sendi, walaupun ada sepertiga penderita yang mengalami gejala awal pada satu atau beberapa sendi saja. Kejadian kekakuan sendi pada pagi hari merupakan tahap awal dari sendi rematik sehingga harus segera konsultasi untuk pencegahan.
Faktor Risiko Rematik
Faktor risiko yang berhubungan dengan peningkatan terjadinya AR antara lain jenis kelamin perempuan, ada riwayat keluarga yang menderita AR, umur lebih tua, paparan salisilat dan merokok, kopi lebih dari 3 cangkir sehari, makanan tinggi vitamin D, konsumsi vitamin D dan penggunaan kontrasepsi oral. Selain itu, dapat disebabkan oleh infeksi berupa hepatitis, ebv, mycoplasma dan sebagainya

Hasil

Berdasarkan dari beberapa pakar dan ahli kedokteran di indonesia mengungkapkan bahwa mandi malam hanyalah mitos. Namun setelah saya searching berdasarkan Evidence Based Medicine bahwa didapatkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan penelitian dari Wei G dkk, apabila pasien memiliki hepatitis C maka akan berisiko penyakit rematik apabila mandi malam. (sumber jurnal http://bluenik.com/2ViS)
b. Penelitian Wei G didukung oleh penelitian dari Ueda dkk, bahwa pasien hepatitis C memiliki kenaikan pada serum RF (Rheumatoid Factor) yang menyebabkan terjadinya penyakit rematik. (Sumber jurnal http://bluenik.com/2Vit )
c. Berdasarkan penelitian oleh Jiang W dkk bahwa terdapat relasi penting bahwa mandi malam dengan air dingin dan air panas dapat menyebabkan penyakit yang berbeda tergantung dari mekanisme tubuh tiap individu yang berbeda.sumber jurnal http://bluenik.com/2VjR

Lalu, kenapa banyak orang bisa memiliki anggapan jika sering mandi malam dapat menyebabkan rematik? Anda pasti dapat menjawabnya! Ya karena semua orang berbeda dalam merespon suhu dingin dan panas.

Kesimpulan

Mandi Malam Menyebabkan Rematik (MITOS) ✅
Mandi malam tidak dapat menyebabkan rematik akan tetapi air dingin dapat berisiko secara tidak langsung menyebabkan rematik tergantung dari respon atau imun tiap individu.

Saran

Mandi di malam hari mungkin sering kita lakukan setelah seharian sibuk beraktivitas. Tentu banyak alasan yang mendasarinya, salah satunya adalah perasaan risih dan tidak nyaman karena kotoran dan debu yang menempel di tubuh. Apalagi rasa lengket dari keringat seharian. Namun, anda sekalian dapat mandi malam menggunakan air hangat.

Referensi  

  1. Wei, G., et al. "Hepatitis C virus (HCV)-induced IgG-IgM rheumatoid factor (RF) complex may be the main causal factor for cold-dependent activation of complement in patients with rheumatic disease." Clin Exp Immunol.1997;107(1): 83-88.
  2.  Ueda, K., et al. "Rheumatoid factor in the serum of hepatitis C virus-infected patients: an increase in the titre during cold storage." Ann Clin Biochem 33 ( Pt 5). 1996: 438-442.
  3.  Jiang, M., et al. (2011). "Correlation between cold and hot pattern in traditional Chinese medicine and gene expression profiles in rheumatoid arthritis." Front Med.2001;5(2): 219-228.

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih