Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Monday 5 June 2017

Demam Tifoid

Blog Dokter Sobri
Demam Tifoid

Definisi

Demam tifoid adalah infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella enterik serotype typhii atau paratyphii. Nama lain penyakit ini adalah fever, tifus, dan paratifus abdominalis. Tifoid karier adalah seseorang yang kotorannya (feses maupun urin) mengandung S.typhii setelah satu tahun pascademam tifoid tanpa gejala klinis.

Epidemiologi

Demam tifoid dan paratifoid bersifat endemik dan sporadik di Indonesia. Demam tifoid dapat ditemukan sepanjang tahun dengan insidensi tertinggi pada anak-anak. Sumber penularan S.typhii ada dua yakni pada pasien dengan demam tifoid dan karier. Transmisis terjadi melalui air tercemar S.typhii pada daerah endemik sedangkan pada daerah nonendemik maka makanan yang tercemar karier merupakan sumber penularan utama.
Gambar 1. Epidemiologi Demam Tifoid.

Etiologi

Etiologi demam tifoid adalah Salmonella typhii dan Salmonella paratyphii bioserotipe A, B, atau C. Kedua spesies Salmonella ini berbentuk batang, berflagel, aerobik dan gram negatif.

Patogenesis dan Patofisiologi

S.typhii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung dan sebagian masuk ke usus halus, mencapai jaringan limfoid plak Peyeri di ileum terminalis yang hipertrofi. S.typhii  memiliki fimbra khusus yang dapat menempel ke lapisan epitel plak Peyeri sehingga bakteri dapat difagositosis. Setelah menempel, bakteri memproduksi protein yang menganggu lapisan brush border usus dan memaksa sel usus untuk membentuk kerutan membran yang akan melapisi bakteri dalam vesikel. Bakteri dalam vesikel akan menyebrang melewati sitoplasma sel usus dan dipresentasikan ke makrofag. 

Kuman memiliki berbagai mekanisme sehingga dapat terhindar dari serangan sistem imun seperti polisakarida kapsul VI, penggunaan makrofag sebagai kendaraan dan gen SPI-2.

Setelah sampai kelenjar getah bening mesentrika, kuman kemudian masuk ke aliran darah melalui duktus torasikus sehingga terjadi bakteremia pertama yang asimtomatik. S.typhii juga bersarang dalam sistem retikuloendotelial terutama hati dan limpa, dimana kuman meninggalkan sel fagosit, berkembang biak dan masuk sirkulasi darah lagi sehingga terjadi bakterremia kedua dengan gejala sistemik. 

Manifestasi Klinis

Masa tunas terjadinya infeksi sekitar 10-14 hari. Gejala yang timbul bervariasi:
  • Minggu pertama (demam, nyeri otot, pusing, nyeri kepala, mual, muntah, anoreksia, obstipasi atau diare)
  • Minggu kedua (lidah kotor, bradikardia relatif, hepatomegali, splenomegali, meteorismus dan gangguna kesadaran)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah perifer, Uji Widal, Uji tubex, uji typhidot, uji IgM dipstick dan kultur darah.

Tatalaksana

Istirahat, diet lunak dan terapi suportif serta antibiotik (kloramfenikol atau tiamfenikol)

Komplikasi

Demam tifoid dapat memiliki komplikasi pada berbagai sistem organ berupa komplikasi intestinal, komplikasi kardiovaskular, komplikasi darah, komplikasi paru, komplikasi hepar, komplikasi ginjal dan komplikasi tulang.

Referensi
1. Kapita Selekta

Regards
Muhammad Sobri Maulana 

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih