Blog Dokter Sobri
Tatalaksana medikamentosa TIA
Tatalaksana Medikamentosa
Terapi
antitrombotik
Pasien dengan TIA yang memiliki
kardioemboli dan atrial fibrilasi direkomendasikan untuk menggunakan terapi
antikoagulan. Warfarin menunjukkan efektivitas yang baik pada pasien atrial
fibrilasi. Tetapi hal ini berkebalikan apabila pasien tidak memiliki
kardioemboli warfarin justru meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Pasien
dengan atrial fibrilasi yang persisten dan paroksimal yang memiliki
kardioembolik diberikan antikoagulan oral berkepanjangan. Obat antikoagulan
oral yang dapat digunakan yaitu dabigatran. Obat ini memiliki risiko perdarahan
yang rendah. Apixaban dan rivaroxaban juga dapat diberikan. apabila pasien
memiliki kontraindikasi dengan antikoagulan oral dapat diberikan aspirin.
Aspirin yang diberikan 325 mg per hari atau klopidogrel 75 mg jika aspirin
tidak toleran.1,7
Pada pasien TIA dengan
nonkardioembolik dapat diberikan aspirin dan klopidogrel sebagai lini pertama
pengobatan. Dosis yang diberikan 25 mg 2 kali sehari sampai 325 mg 4 kali
sehari dapat mencegah stroke paska TIA. Dosis yang lebih rendah juga dapat
mengurangi terjadinya perdarahan saluran cerna. Dosis aspirin yang efektif 81 mg
per hari. Kejadian iskemik berulang dapat dikombinasikan dengan dipiridamole
lepas lambat.1,7
Terapi hipertensi
Obat yang digunakan dalam terapi
hipertensi pada pasien TIA adalah ARB, ACE inhibitor, atau ACE inhibitor dengan
diuretik. Dalam 24-48 jam tekanan darah tidak boleh diturunkan kecuali pada
pasien memiliki kelainan seperti infark miokard, diseksi aorta, dan gagal
jantung kongestif karena kondisi tersebut memiliki indikasi untuk diberikan
obat antihipertensi. Pasien dengan tekanan darah diatas 220/120 mmHg juga direkomendasikan
oleh AHA/ASA
untuk diberikan obat antihipertensi. Tekanan darah dipertahankan tetap tinggi
pada 24-48 jam untuk mengompensasi aliran darah ke otak sehingga sisem
autoregulasi tidak terganggu. Kalau terganggu akan menyebabkan bagian otak yang
sehat juga akan mengalami gangguan. Setelah 48 jam, target tekanan darah yang
direkomendasikan oleh JNC 7 padaa pasien tanpa komplikasi <140/90 mmHg dan
dengan komplikasi seperti DM <130/80 mmHg.1,4
Terapi hipirlipidemia
Jika ditemukan hiperlipidemia pada
pasien TIA maka terapi yang dapat diberikana adalah statin. Target
LDL-kolesterol <100 mg/dl.4
Terapi diabetes
mellitus
Jika ditemukan DM pada pasien TIA
maka target glukossa darah <126 mg/dl. Diabetes merupakan faktor risiko
terjadinya penyakit kardiovaskular dan meningkatkan terjadinya risiko iskemik
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih