Blog Dokter Sobri
Epidemiologi TIA
Di
Amerika Serikat, terdapat sebanyak 200.000-500.000 pasien yang terdiagnosis
TIA. Namun, sekitar 300.000-700.000 pasien mengalami gejala suspek TIA yang
tidak memeriksakan diri ke dokter.1Hal ini sering kali akibat
pendidikan dan pengetahuan yang kurang mengenai TIA dan stroke sehingga dengan
onset yang akut dan defisit neurologis yang akan hilang sepenuhnya menyebabkan
pasien tidak ke dokter.
Angka kejadian TIA dihubungkan
dengan usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. Laki-laki lebih cenderung
mengalami TIA dibandingkan perempuan dengan insidens TIAdi Eropa 0,52-2,37 pada
laki-laki dan 0,05-1,14 pada perempuan. Kemudian, kejadian TIA meningkat
seiring bertambahnya usia, yaitu sebanyak 0,94-3,39 pada usia 55-64 tahun,
0,71-1,47 pada usia 65-74 tahun, dan 2,18-6,06 pada usia 75-84 tahun
berdasarkan insidens di Eropa. Angka kejadian di Eropa hampir sama dengan di
Amerika, namun di Jepang lebih rendah.
Pada pasien TIA, angka kejadian
stroke dapat diprediksi berdasarkan skor ABCD. Semakin tinggi skornya maka
semakin tinggi angka kejadian stroke. Menurut suatu penelitian, skor ini
dikatakan sebagai prediktor yang cukup kuat terkait terjadinya stroke dalam 24
jam, yaitu 76% pada pasien dengan skor ABCD 5 atau lebih untuk mengalami stroke
berulang. Angka prognosis kejadian stroke berulang pada pasien pasca TIA
meningkat seiring waktu, yaitu 1,7 kali setelah 2 hari, 4,8 kali setelah 1
minggu, 6,6 kali setelah 1 bulan, hingga 11,4 kali setelah 6 bulan pasca TIA.
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih