Blog Dokter Sobri
Diagnosis TIA
Dalam penegakkan
diagnosis TIA harus dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Anamnesis perlu dilakukan bukan hanya pada pasien saja tetapi
dilakukan pada orang lain atau keluarga pasien dikarenakan tidak jarang pasien
TIA datang ke rumah sakit saat gejala TIA nya sudah hilang. Oleh karena itu,
perlu dievaluasi gejala yang dikeluhkan oleh pasien sebelumnya. Gejalanya sudah
disebutkan seperti diatas seperti gejala kelemahan unilateral pada wajah,
lengan, dan tungkai, adanya perubahan sensasi unilateral, dan disafasia. Pasien
juga mengeluhkan kebutaan satu sisi dan gejala atipikal lainnya seperti merasa
kebingungan, gangguan kesadaran, pusing, amnesia, kelemahan dua sisi, dan
lainnya.1
Pemeriksaan fisik yang dilakukan
pertama kali adalah evaluasi keadaan umum dan tanda vital pasien meliputi
tekanan darah, suhu, denyut nadi, pernapasan, dan saturasi. Selanjutnya
dilakukan peemeriksaan fisis umum dan pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan fisik
umum untuk mencari penyebab dari TIA dan untuk menyingkirkan kemungkina
penyakit lain seperti penyakit DM dan jantung. Pemeriksaan neurologis dilakukan
untuk mencari apakah terdapat defisit neurologis. Pemeriksaan yang dilakukan
adalah pemeriksaan saraf kranial, kekuatan motorik, sensoris, sistem keseimbangan,
fungsi bahasa, dan pemeriksaan serebelum.1,4
Pemeriksaan penunjang dilakukan
untuk mencari faktor risiko yang terdapat pada pasien seperti adanya gangguan
pembuluh darah kecil atau gangguan pembuluh darah besar. Pemerikaan penunjang
juga dilakukan untuk mencari penyebab penyakit apakah karena hipoperfusi atau
karena terdapat stenosis arteri besar. Kemudian kita harus bisa menyingkirkan
kemungkinan noniskemik pada pasien dan menentukan prognosis pasien. pemeriksaan
laboratorium awal yang dilakukan adalah pemeriksaan darah perifel lengkap,
kadar glukosa darah, elektrolit serum, profil lipid, profil koagulasi, dan EKG
untuk mencari apakah terdapat kelainan jantung atau tidak. Apabila pasien
memiliki kelainan jantung makan diindikasikan untuk pemeriksaan laju endap
darah dan pemeriksaan enzim jantung. Pemeriksaan radiologi yang utama untuk
dilakukan dalam menegakkan diagnosis TIA adalah pemeriksaan MRI untuk mencari
iskemi pada otak pasien. pemeriksaan radiologi lainnya apabila tidak terdapat
MRI adalah CT scan atau doppler transkranial dan doppler karotis
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih