Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday, 21 December 2019

Diagnosis dan Assessment TIA

Blog Dokter Sobri

Diagnosis TIA

Dalam penegakkan diagnosis TIA harus dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis perlu dilakukan bukan hanya pada pasien saja tetapi dilakukan pada orang lain atau keluarga pasien dikarenakan tidak jarang pasien TIA datang ke rumah sakit saat gejala TIA nya sudah hilang. Oleh karena itu, perlu dievaluasi gejala yang dikeluhkan oleh pasien sebelumnya. Gejalanya sudah disebutkan seperti diatas seperti gejala kelemahan unilateral pada wajah, lengan, dan tungkai, adanya perubahan sensasi unilateral, dan disafasia. Pasien juga mengeluhkan kebutaan satu sisi dan gejala atipikal lainnya seperti merasa kebingungan, gangguan kesadaran, pusing, amnesia, kelemahan dua sisi, dan lainnya.1
            Pemeriksaan fisik yang dilakukan pertama kali adalah evaluasi keadaan umum dan tanda vital pasien meliputi tekanan darah, suhu, denyut nadi, pernapasan, dan saturasi. Selanjutnya dilakukan peemeriksaan fisis umum dan pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan fisik umum untuk mencari penyebab dari TIA dan untuk menyingkirkan kemungkina penyakit lain seperti penyakit DM dan jantung. Pemeriksaan neurologis dilakukan untuk mencari apakah terdapat defisit neurologis. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan saraf kranial, kekuatan motorik, sensoris, sistem keseimbangan, fungsi bahasa, dan pemeriksaan serebelum.1,4
            Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mencari faktor risiko yang terdapat pada pasien seperti adanya gangguan pembuluh darah kecil atau gangguan pembuluh darah besar. Pemerikaan penunjang juga dilakukan untuk mencari penyebab penyakit apakah karena hipoperfusi atau karena terdapat stenosis arteri besar. Kemudian kita harus bisa menyingkirkan kemungkinan noniskemik pada pasien dan menentukan prognosis pasien. pemeriksaan laboratorium awal yang dilakukan adalah pemeriksaan darah perifel lengkap, kadar glukosa darah, elektrolit serum, profil lipid, profil koagulasi, dan EKG untuk mencari apakah terdapat kelainan jantung atau tidak. Apabila pasien memiliki kelainan jantung makan diindikasikan untuk pemeriksaan laju endap darah dan pemeriksaan enzim jantung. Pemeriksaan radiologi yang utama untuk dilakukan dalam menegakkan diagnosis TIA adalah pemeriksaan MRI untuk mencari iskemi pada otak pasien. pemeriksaan radiologi lainnya apabila tidak terdapat MRI adalah CT scan atau doppler transkranial dan doppler karotis

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih