Blog Dokter Sobri
Faktor Risiko TIA
Terdapat beberapa
faktor risiko dari TIA, yang dikelompokkan menjadi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.
Berikut adalah beberapa faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
·
Genetik,
risiko meningkat jika memiliki anggota keluarga dengan TIA atau stroke.
·
Umur, risiko
TIA meningkat seiring bertambahnya usia, terutama diatas 55 tahun. Namun,akan
menurun pada usia 85 tahun atau lebih.
·
Jenis kelamin,
faktor risiko TIA dan stroke pada laki-laki rata-rata 1,25 kali lebih tinggi
dibanding perempuan.
·
Riwayat
TIA sebelumnya, meningkatkan risiko terjadinya TIA kembali dan meningkatkan 10x
risiko terjadinya stroke.
·
Sickle
cell disease, atau disebut juga dengan sickle cell anemia, yang sering kali
menimbulkan komplikasi berupa stroke. Sickle-shaped
blood cells membawa darah yang rendah oksigen dan juga cenderung melekat di
dinding arteri sehingga menghambat aliran darah ke otak. Namun, terapi yang
tepat untuk sickle cell disease dapat menurunkan risiko stroke.
·
Ras, orang
berkulit hitam memiliki risiko stroke yang lebih tinggi. Hal ini karena
prevalensi hipertensi dan diabetes melitus yang lebih tinggi pada orang
berkulit hitam.
Selain itu, beberapa
faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu sebagai berikut.1,3
·
Hipertensi,
sebanyak 50% faktor risiko TIA berasal dari hipertensi.
·
Kolesterol
tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah,
yang nantinya dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.
·
Diabetes
melitus, terkait dengan perkembangan aterosklerosis, obesitas, hipertensi, dan
kadar lipid darah abnormal.
·
Fibrilasi
atrial, berisiko mengalami TIA dan stroke sebesar 3-5% per tahun dengan 2/3
kasus adalah akibat kardioemboli.
·
Carorid
artery disease, pembuluh darah di leher yang menuju ke otak mengalami blokade.
·
Kadar
homosistein yang tinggi, dapat menyebabkan arteri menebal dan membentuk scar
sehingga lebih rentan untuk menggumpal.
·
Merokok,
perokok aktif berhubungan dengan kejadian stroke sebesar 18%, yang akan
meningkat pada perokok berat. Merokok dapat meningkatkan risiko penggumpalan
darah, meningkatkan tekanan darah, dan berkontribusi dalam terbentuknya deposit
cholesterol-containing fatty di
arteri (aterosklerosis).
Konsumsi alkohol,
berkaitan dengan meningkatnya kejadian hipertensi, hiperkoagulasi, penurunan
aliran darah otak, aritmia kardiak, dan kejadian stroke pada konsumsi dalam
jumlah besar
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih