Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Sunday 31 March 2019

Tatalaksana osteoporosis pada fraktur

Blog Dokter Sobri

Tatalaksana osteoporosis pada fraktur

Wanita yang dengan postmenopause harus diedukasi untuk menjaga kadar kalsium dan vitamin D, menjaga aktivitias fisik, dan menghindari konsumsi rokok dan alkohol. Jika memungkinkan pemberian suplemen kalsium dan vitamin D dapat diberikan sebagai terapi tambahan. Pemberian suplemen kalsium diberikan apabila asupan kalsium perhari kurang dari 700 mg per hari. Suplementasi kalsium yang direkomendasikan adalah 400-800 mg setiap hari. Suplementasi vitamin D 800 IU/hari  diberikan pada kelompok berisiko tinggi atau terdapat bukti adanya insufisiensi vitamin D. Kalsitriol (bentuk aktif vitamin D) dapat diberikan secara oral sebanyak 2 x 0,25 µg sehari.
Penggunaan hormone replacement therapy pada wanita postmenopause merupakan pengobatan yang paling sering diberikan pada awal abad 21. Pemberian esterogen (atau dengan kombinasi progesterone) selama 5-10 tahun menunjukkan adanya penurunan risiko fraktur. Akan tetapi, penghentian pengobatan menunjukkan penurunan yang gradual dari bone mineral density. Selain itu, terdapat risiko tromboemboli, stroke, kanker payudara dan rahim. Dengan adanya obat-obat antiresorptif terbaru, pemberian HRT sudah jarang dilakukan.
Bifosfonat merupakan medikasi yang lebih baik untuk wanita postmenopause dengan osteoporosis. Bifosfonat mereduksi resorpsi tulang dan mendorong laju turnover tulang. Sediaan terbaru menunjukkan dapat mencegah bone loss dan mengurangi risiko fraktur panggul. Alendronat dapat diberikan melalui oral dengan dosis 10 mg sehari atau 70 mg seminggu untuk pencegahan dan tatalaksana osteoporosis. Jika efek gastrointestinal tidak dapat ditoleransi, pemberian secara intravena setiap 3 bulan dapat dilakukan. Sediaan dan dosis bifosfonat lain meliputi ibandronat 150 mg oral sekali dalam sebulan atau 3 mg injeksi setiap 3 bulan, risedronat oral 5 mg sehari atau 35 mg sekali seminggu, dan asam zoledronat IV 5 mg sekali dalam setahun.
Penelitian Black et al pada tahun 2005 menunjukkan bahwa pemberian hormon paratiroid sendiri atau dengan kombinasi dengan alendronat dapat memberikan efek peningkatan pada bone mineral density pada pasien postmenopausal osteoporosis. Terapi ini dapat diberikan pada pasien dengan osteoporosis parah yang tidak merespon dengan pemberian bifosfonat sendiri.
Cara baru dalam mengurangi aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang adalah dengan mengganggu interaksi RANKL-RANK yang merupakan faktor esensial dalam osteoclastogenesis.

Referensi:
Walunj A, Babb A, Sharpe R. Autologous blood transfusion. Cont. Ed. In Anaes. Crit. Care and Pain. 2016: 6(5): 192-6

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih