Blog Dokter Sobri
Patogenesis Dermatitis Kontak Alergi
DKA merupakan reaksi
hipersensitisasi tipe IV atau delayed type hypersensitivity. Pajanan terhadap
allergen lemah dapat menimbulkan sensitisasi hingga berbulan-bulan atau tahun,
sementara oleh allergen kuat dapat berlangsung dalam hitungan minggu. Proses
terjadinya DKA terdiri atas fase sensitisasi dan elisitasi.
Pada fase sensitisasi,
bahan kimia atau hapten ditangkap oleh sel Langerhans dan diproses kemudian
diekspresikan di permukaan selnya melalui MHC kelas I dan II. Aktivitas sel
Langerhans ini juga dipengaruhi oleh keratinosit yang terpajan iritan. Kemudian
sel Langerhans akan menghasilkan IL-1, sementara keratinosit menghasilkan TNF-a
yang mengaktivasi makrofag, sel T, dan granulosit. TNF-a juga berperan
menginduksi perubahan pada molekul adesi dan menekan produksi E-cadherin.
Dengan demikian, terjadi perubahan pada membran basalis sehingga sel Langerhans
dapat berpindah ke kelenjar getah bening.
Di dalam kelenjar getah
bening, sel Langerhans mempresentasikan antigen pada sel T helper. Sel
Langerhans juga memproduksi IL-1 kepada sel T sehingga memproduksi IL-2 dan
reseptor IL-2. Aktivasi oleh IL-2 ini membuat sel T berproliferasi dan
berdiferensiasi menjadi sel T memori. Sel ini kemudian beredar ke seluruh tubuh
lewat sirkulasi darah dan tinggal dalam kulit. Hal ini menjelaskan kenapa pada
uji tempel di kulit normal dapat juga muncul reaksi DKA. Fase ini terjadi
selama 2-3 minggu.
Pada fase elisitasi, kulit terpajan oleh
allergen yang sama. Sel T memori yang sudah residif di kulit akan teraktivasi
setelah mendapat presentasi dari sel Langerhans. Proses aktivasi ini
berlangsung kompleks dengan tambahan peran dari keratinosit yang teraktivasi
oleh sel T. IL-1 yang dihasilkan selama proses aktivasi ini menyebabkan keratinosit
memproduksi eicosanoid. Eikosanoid dan sitokin mengaktivasi sel mast dan
makrofag. Sel mast kemudian menghasilkan histamin, leukotriene, PGE-2, dan
factor kemotaktik yang menstimulasi inflamasi (dilatasi vascular, peningkatan
permeabilitas). Akibat peningkatan permeabilitas vascular, komplemen, kinin,
neutrophil, dan monosit dapat bermigrasi ke epidermis dan dermis dan
menimbulkan manifestasi DKA. Fase ini berlangsung selama 24-48 jam
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih