Blog Dokter Sobri
Manifestasi Klinis Dermatitis Kontak Alergi
Erupsi terjadi pada orang
yang telah tersensitisasi dalam waktu 48 jam atau beberapa hari setelah kontak
dengan allergen yang sama. Jika terjadi paparan yang berulang, reaksi akan
semakin memberat (reaksi crescendo). Erupsi ini muncul pada area yang terpapar
allergen. Pada stadium akut, lesi yang muncul berupa eritema dan edema berbatas
tegas yang di atasnya terdapat papul dan/atau vesikel hingga bula. Pada reaksi
berat, bula/vesikel yang konfluens pecah membentuk erosi dan krusta. Adanya
papul pada DKA dikatakan dapat membedakannya dari dermatitis kontak iritan.
Pada DKA akibat alergen tanaman, lesi berbentuk linear. Pada stadium subakut,
terdapat plak eritematosa, bersisik kering, dan papul. Pada stadium kronik,
terdapat plak dan likenifikasi, skuama dengan papul-papul satelit, eritema, ekskoriasi,
atau fisur. Batas lesinya tidak tegas dan sulit dibedakan dengan dermatitis
kontak iritan. Lesi kulit ini disertai gejala subjektif berupa pruritus parah
dan nyeri/perih.
Lokasi DKA antara lain
area-area yang sering terpapar allergen tertentu, misalnya tangan (detergen,
antiseptic, bahan kimia lain yang terpegang), lengan (jam tangan, sarung
tangan, deodorant pada ketiak), badan (kancing logam, detergen,
pewangi/pelembut pakaian), wajah (kosmetik, allergen udara, kaca mata), telinga
(gagang kaca mata, cat rambut), leher (kalung, parfum), genitalia (pembalut,
kondom), tungkai (kunci, dompet).
Gejala yang sama dapat muncul pada area tubuh
lain setelah berminggu-minggu, misalnya akibat autosensitisasi. Gejala sistemik
dapat terjadi setelah tersensitisasi lalu terpajan allergen yang sama secara
sistemik
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih