Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Sunday 23 June 2019

Pemasangan dan Pengeluaran AKDR

Blog Dokter Sobri

Pemasangan dan Pengeluaran AKDR

Pemasangan AKDR
AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut:
Sewaktu haid berlangsung
Pada kondisi haid pemasangan AKDR dapat dilakukan pada  hari-hari pertama atau terakhir haid.  Hal ini karena pada waktu ini serviks terbuka dan lembek sehingga mempermudah pemasangan. Kemudian nyeri yang ditimbulkan tidak begitu keras. Perdarahan yang timbul akibat pemasangan juga tidak seberapa dirasakan.
Sewaktu postpartum
Pemasangan dapat dilakukan secara langsung setelah bayi lahir yaitu dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus. Pemasangan juga dapat dilakukan secara dini yaitu AKDR dipasang pada wanita sebelum dipulangkan dari rumah sakit. Kemudian dapat dipasang secara tidak langsung yaitu AKDR dipasang sesudah tiga bulan setelah partus atau abortus .
Beberapa hari setelah haid terakhir
Dalam hal yang terakhir ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk bersenggama sebelum AKDR diapasang. Sebelum dipasang, AKDR yang akan dimasukkan sebaiknya diperlihatka pada pasien. Kemudian menjelaskan bagaiman AKDR dalam uterus setelah terpasang, Selain itu perlu juga dijelaskan kemungkinan terjadinya efek samping seperti perdarahan, rasa sakit, AKDR terlepas  sendiri
Pemasangan AKDR
Untuk memilih AKDR yang akan dipasang ditentukan dulu panjang rongga uterus. Usahakan memasang AKDR ukuran sebesar mungkin oleh karena memakai AKDR yang mempunyai ukuran besar, kegagalan dan kecenderungan untuk ekspulsi berkuh rang. Sebaliknya ukuran yng lebih kecil dipasang pada pasien yang mengalami banyak perdarahan dan rasa sakit. Sebelum pemasangan AKDR semua alat-alat dan tabung penyalur beserta AKDR harus disterilkan terlebih dahulu.
Setelah steril AKDR dapat dipasang pada pasien.  Pada program KB di Indonesia AKDR yang banyak digunakan adalah AKDR lippes loop. Oleh karena itu di sini akan lebih banyak menjelaskan tentang AKDR itu.
Pemasangan AKDR diawali dengan pengosongan kandung kencing. Setelah itu pasien diminta untuk posisi litotomi di atas meja ginekologik. Kemudian dilakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak, bentuk, dan besar uterus. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina dan serviks uteri dibersihkan dengan larutan antiseptik (sol. Betadine atau tingtura jodii). Sekarang digunakan cunam serviks kemudian bibir depan porsio uteri dijepit dan dimasukkan sonde ke dalam uterus untuk menentukan arah poror dan panjangnya kanalis servikalis serta kavum uteri. Selanjutnya AKDR dimasukkan ke dalam uterus melalui ostium uteri eksternum sambil mengadakan terikan ringan pada cunam serviks.
Tabung penyalur digerakkann di dalam uterus sesuai dengan arah prors kavum uteri sampai tercapai ujung atas kavum uteri yang telah ditentukan lebih dahulu dengan sonde uteru . Selanjutnya sambil mengeluarkan tabung penyalur perlahan-lahan, pendorong menahan AKDR dalam posisi cunam dilepaskan , benang AKDR digunting  sehingga 2,5-3 cm keluar dari ostium uteri. Setelah  itu ostium diangkat.
Pemeriksaan lanjutan
Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada 1 minggu, 3 bulan dan 6 bulan setelah AKDR dipasang. Tidak ada konsensus yang menjelaskan berapa lama  AKDR jenis Lippes lopp boleh ditinggalkan dalam uterus akan tetapi demi efektifitasnya AKDR cooper 7 atau cooper T sebaiknya diganti tiap 3 bulan
Cara mengeluarkan AKDR
AKDR dapat dikeluarkan dengan cara menarik benang AKDR keluar dati ostium uteri eksternum dengan dua jari dengan pinset atau cunam. Kadang-kadang benang AKDR tidak tampak di ostium uteri  eksternum

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih