Blog Dokter Sobri
Fase akhir aterosklerosis
1. Migrasi
dan proliferasi sel-sel otot polos
Sel-sel
otot polos pada tunika media dengan atheroma berbeda dengan sel-sel pada
pembuluh darah normal. Sel-sel otot polos mengalami migrasi dari tunika media
ke tunika intima. Namun, sel-sel ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan
sel otot polos tunika media dengan retikulum endoplasma kasar yang lebih banyak
dan serat kontraktil yang lebih sedikit serta memiliki kemampuan untuk
bereplikasi.3
2. Kematian
sel-sel otot polos pada proses atherogenesis
Beberapa
sel otot polos pada tahapan pembentukan atheroma tingkat lanjut memaparkan
fragmen DNA di permukaan selnya, yang merupakan ciri khas dari proses
apoptosis. Apoptosis sel-sel otot polos juga didukung oleh adanya sitokin yang
bersirkulasi dan peran sel T.3
3. Pembentukan
matriks ekstraselular arterial
Pada
tingkat lanjut, olume plak aterosklerosis lebih banyak tersusun atas matriks
ekstraseluler daripada sel-sel itu sendiri. Matriks ekstraseluler utama yang
terakumulasi di plak atheroma meliputi kolagen interstisial (tipe I dan III),
dan proteoglikan (seperti versican, biglycan, aggrecan, dan decorin). Hal ini
dapat terjadi karena pada saat terjadi penyakit, sel-sel otot polos arteri akan
memproduksi matriks ekstaselular untuk pemeliharaan arteri, ditambah dengan
adanya stimulus berlebihan untuk meproduksi matriks ekstraselular berupa growth factor dari platelet dan produk
berbagai tipe sel termasuk limfosit.3
4. Angiogenesis
Plak
aterosklerosis dapat membentuk mikrosirkulasinya sendiri karena adanya migrasi
dan replikasi endotel. Hal ini dipicu oleh produksi peptida angiogenik
berlebihan pada atheroma sepeti vascular endothelial growth factor (VEGF),
plasental growth factor (PIGF), dan
onkostatin M. Mikrovaskularisasi ini memiliki peranan fungsional yang
cukup signifikan. Adanya mikrovaskularisasi yang melimpah memberikan luas
permukaan yang besar sebagai jalan masuknya leukosit dan menjadi tempat molekul
adhesi sel-sel mononuklear yang lebih luas dibandingkan makrovaskularisasi.
Pada plak, mikrovaskularisasi ini berperan untuk menyokong pertumbuhan plak,
analog seperti yang terjadi pada pertumbuhan pembuluh darah lesi maligna
(kanker). Namun, mikrovaskularisasi ini bersifat rapuh dan mudah ruptur.
Apabila terjadi ruptur, perdarahan dan thrombosis in situ akan meningkatkan
proliferasi sel-sel otot polos lokal dan matriks ekstraselular di sekitar daerah
mikrovaskular yang rusak.3
5. Mineralisasi
plak
Pada perkembangan
selanjutnya, plak dapat mengalami mineralisasi. Sel-sel otot polos arteri
mengalami kalsifikasi karena adanya peningkatan sekresi sitokin bone morphogenetic proteins. Proses
mineralisasi ini mirip dengan proses pembentukan tulang. Salah satu anggota
dari family TNF yakni RANKL (Receptor
activator of NFҡB ligand) membantu
proses mineralisasi plak melalui jalur bone
morphogenetic protein 4-dependent
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih