Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday, 18 January 2020

Fase akhir aterosklerosis

Blog Dokter Sobri
Hasil gambar untuk jantung
Fase akhir aterosklerosis

1.      Migrasi dan proliferasi sel-sel otot polos
Sel-sel otot polos pada tunika media dengan atheroma berbeda dengan sel-sel pada pembuluh darah normal. Sel-sel otot polos mengalami migrasi dari tunika media ke tunika intima. Namun, sel-sel ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan sel otot polos tunika media dengan retikulum endoplasma kasar yang lebih banyak dan serat kontraktil yang lebih sedikit serta memiliki kemampuan untuk bereplikasi.3

2.      Kematian sel-sel otot polos pada proses atherogenesis
Beberapa sel otot polos pada tahapan pembentukan atheroma tingkat lanjut memaparkan fragmen DNA di permukaan selnya, yang merupakan ciri khas dari proses apoptosis. Apoptosis sel-sel otot polos juga didukung oleh adanya sitokin yang bersirkulasi dan peran sel T.3

3.      Pembentukan matriks ekstraselular arterial
Pada tingkat lanjut, olume plak aterosklerosis lebih banyak tersusun atas matriks ekstraseluler daripada sel-sel itu sendiri. Matriks ekstraseluler utama yang terakumulasi di plak atheroma meliputi kolagen interstisial (tipe I dan III), dan proteoglikan (seperti versican, biglycan, aggrecan, dan decorin). Hal ini dapat terjadi karena pada saat terjadi penyakit, sel-sel otot polos arteri akan memproduksi matriks ekstaselular untuk pemeliharaan arteri, ditambah dengan adanya stimulus berlebihan untuk meproduksi matriks ekstraselular berupa growth factor dari platelet dan produk berbagai tipe sel termasuk limfosit.3

4.      Angiogenesis
Plak aterosklerosis dapat membentuk mikrosirkulasinya sendiri karena adanya migrasi dan replikasi endotel. Hal ini dipicu oleh produksi peptida angiogenik berlebihan pada atheroma sepeti vascular endothelial growth factor (VEGF), plasental growth factor (PIGF), dan  onkostatin M. Mikrovaskularisasi ini memiliki peranan fungsional yang cukup signifikan. Adanya mikrovaskularisasi yang melimpah memberikan luas permukaan yang besar sebagai jalan masuknya leukosit dan menjadi tempat molekul adhesi sel-sel mononuklear yang lebih luas dibandingkan makrovaskularisasi. Pada plak, mikrovaskularisasi ini berperan untuk menyokong pertumbuhan plak, analog seperti yang terjadi pada pertumbuhan pembuluh darah lesi maligna (kanker). Namun, mikrovaskularisasi ini bersifat rapuh dan mudah ruptur. Apabila terjadi ruptur, perdarahan dan thrombosis in situ akan meningkatkan proliferasi sel-sel otot polos lokal dan matriks ekstraselular di sekitar daerah mikrovaskular yang rusak.3

5.      Mineralisasi plak
Pada perkembangan selanjutnya, plak dapat mengalami mineralisasi. Sel-sel otot polos arteri mengalami kalsifikasi karena adanya peningkatan sekresi sitokin bone morphogenetic proteins. Proses mineralisasi ini mirip dengan proses pembentukan tulang. Salah satu anggota dari family TNF yakni RANKL (Receptor activator of NFҡB ligand) membantu proses mineralisasi plak melalui jalur bone morphogenetic protein 4-dependent

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih