Blog Dokter Sobri
Pencegahan sekunder PJK
Gambar
2 menunjukkan kerangka pencegahan primer berdasarkan ESC. Sedangkan, pencegahan
primer yang dapat dilakukan di tingkat fasilitas kesehatan primer adalah
sebagai berikut: (1) identifikasi orang yang berisiko, (2) menentukan besar
risiko, (3) evaluasi gaya hidup, (4) membantu pasien memahami risikonya, (5)
membuat strategi manajemen komprehensif bagi pasien, dan (6) melakukan follow-up
rutin.
Untuk
menentukan besar risiko seseorang, dapat berpatokan pada penelitian CUORE di
Italia, dengan ketentuan sebagai berikut:
-
kelompok
risiko rendah didefinisikan memenuhi seluruh kriteria: kolesterol <200 mg/dl, tekanan darah
sistolik (TDS) ≤120 mmHg, tekanan darah
diastolik ≤ 80 mmHg, tidak dalam
pengobatan antihipertensi, BMI normal <25 kg/m2, tidak menderita diabetes, dan tidak merokok;
-
kelompok
risiko sedang didefinisikan memenuhi minimal satu dari kriteria: kolesterol total 200-239 mg/dl, pre
hipertensi TDS
121-139 mmHg, TDD 81-89 (tanpa pengobatan antihipertensi), BMI overweight 25,0-29,9 kg/m2, tidak menderita diabetes, dan tidak merokok;
dan
-
kelompok
risiko tinggi didefinisikan memenuhi minimal satu dari kriteria: kolesterol total ≥240 mg/dl, hipertensi TDS ≥140 mmHg, TDD ≥90
mmHg, mengonsumsi antihipertensi, BMI obesitas ≥30
kg/m2, diabetes, dan merokok. Untuk pencegahan sekunder,
ESC lebih menitikberatkan pada
rehabilitasi jantung. Rehabilitasi jantung telah terbukti secara
medis dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada pasien PJK. Baik
pasien yang telah memiliki penyakit jantung kronik dan/atau setelah serangan
akut memerlukan perawatan khusus untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan
menjaga atau mengembalikan kapasitas fungsionalnya. Program
rehabilitasi jantung meliputi beberapa komponen yang saling terintegrasi dari
berbagai multidisiplin. Komponen-komponen di dalam rehabilitasi jantung
meliputi penilaian faktor risiko pasien, konseling aktivitas fisik, latihan
fisik, konseling nutrisi, pengendalian berat badan, kontrol kadar lipid,
pemantauan tekanan darah, berhenti merokok, dan manajemen psikososial. Konseling aktivitas fisik dan latihan fisik
merupakan komponen utama dalam proses rehabilitasi
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih