Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Wednesday 9 October 2019

Diagnosis Angiofibroma Nasofaring

Blog Dokter Sobri

Diagnosis Angiofibroma Nasofaring
Diagnosis pada umumnya ditegakkan berdasarkan gejala. Gejala yang ditemukan pada >80% pasien adalah hidung tersumbat yang berprogresi dan epistaksis masif berulang. Sumbatan hidung menyebabkan rinorea kronis sehingga terdapat gangguan penghidu. Rinorea hebat yang berlangsung kronis dapat menyebabkan gangguan otalgia dan gangguan pendengaran. Bila tumor sudah meluas mencapai intrakranial, dapat ditemukan sefalgia hebat. Pada pemeriksaan fisik (rinoskopi posterior) dapat ditemukan tumor kenyal, berwarna abu-abu sampai merah muda (muda = merah muda, tua = kebiruan), yang terselaputi lendir berwarna keunguan. Mukosa sekitar mengalami hipervaskularisasi dan ulserasi. Pada pemeriksaan foto polos posisi Waters dapat ditemukan gambaran  massa lunak di nasofaring dan gambaran khas Holman Miller (pendorongan prosesus pterigoideus ke belakang sehingga fisura palatina melebar). Pada CT scan, perluasan dan destruksi tulang lebih terlihat. Pada MRI, batas tumor lebih terlihat. Pada  pemeriksaan arteriografi arteri karotis eksterna ditemukan vaskularisasi tumor yang berasal dari a. maskila interna homolateral. Tindakan embolisasi digunakan untuk mencegah hipervaskularisasi sebelum pengangkatan tumor. Selain pencitraan, pemeriksaan kadar hormon dan reseptornya juga diperlukan. Pemeriksaan patologi anatomi dengan biopsi tidak dilakukan karena tumor mudah berdarah.

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih