Blog Dokter Sobri
Diagnosis Angiofibroma Nasofaring
Diagnosis pada umumnya
ditegakkan berdasarkan gejala. Gejala yang ditemukan pada >80% pasien adalah
hidung tersumbat yang berprogresi dan epistaksis masif berulang. Sumbatan
hidung menyebabkan rinorea kronis sehingga terdapat gangguan penghidu. Rinorea
hebat yang berlangsung kronis dapat menyebabkan gangguan otalgia dan gangguan
pendengaran. Bila tumor sudah meluas mencapai intrakranial, dapat ditemukan
sefalgia hebat. Pada pemeriksaan fisik (rinoskopi posterior) dapat ditemukan
tumor kenyal, berwarna abu-abu sampai merah muda (muda = merah muda, tua =
kebiruan), yang terselaputi lendir berwarna keunguan. Mukosa sekitar mengalami
hipervaskularisasi dan ulserasi. Pada pemeriksaan foto polos posisi
Waters dapat ditemukan gambaran massa
lunak di nasofaring dan gambaran khas Holman
Miller (pendorongan prosesus pterigoideus ke belakang sehingga fisura palatina
melebar). Pada CT scan, perluasan dan destruksi tulang lebih terlihat. Pada
MRI, batas tumor lebih terlihat. Pada pemeriksaan arteriografi arteri karotis
eksterna ditemukan vaskularisasi tumor yang berasal dari a. maskila interna
homolateral. Tindakan embolisasi digunakan untuk mencegah hipervaskularisasi
sebelum pengangkatan tumor. Selain pencitraan, pemeriksaan kadar hormon dan
reseptornya juga diperlukan. Pemeriksaan patologi anatomi dengan biopsi tidak
dilakukan karena tumor mudah berdarah.
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih