Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Friday 18 October 2019

Hirarki Skizofrenia

Blog Dokter Sobri

Hirarki Skizofrenia

Untuk menentukan diagnosis pada pasien, maka pertama-tama dapat dipastikan dahulu apakah kondisi yang dialami pasien menyebabkan penderitaan dan/atau disfungsi (hendaya).1 Pada pasien, terdapat gejala psikotik yang membuat dirinya mendengar bisikan, gelisah, sehingga kesulitan untuk berkonsentrasi dalam pekerjaannya. Selanjutnya, dilakukan penentuan diagnosis pasien secara hierarki. Menentukan diagnosis gangguan jiwa menggunakan cara hierarki yaitu dengan menyingkirkan kriteria dari paling yang atas yaitu (F0) gangguan mental organik dan seterusnya sampai mendapatkan kriteria diagnosis yang sesuai dengan gambaran pasien.
Gangguan mental organik yaitu adanya penyakit lain yang menyebabkan disfungsi otak. Pasien menyangkal adanya penyakit yang lain yang terlibat dengan disfungsi otak yaitu riwayat kecelakaan, riwayat cedera kepala, riwayat kejang, penurunan kesadaran maupun kondisi medis umum yang menyebabkan adanya gangguan pada otak baik secara primer maupun sekunder. Pada pemeriksaan status mental, didapatkan kemampuan kognisi pasien dinilai masih baik (orientasi, atensi, memori, kemampuan berhitung dan berpikir abstrak). Dengan demikian, diagnosis gangguan mental yang disebabkan oleh gangguan organik otak (F0).2 Selanjutnya, pasien juga menyangkal dirinya pernah memiliki riwayat penggunaan NAPZA yang mencakup narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya selama 1 tahun terakhir. Pasien mengaku dirinya merokok semasa remaja dan sampai sekarang namun mulai dikurangi oleh pasien. Hal ini, dikonfirmasikan ke kakak pasien. Dengan demikian, gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F1) juga dapat disingkirkan.2 Selanjutnya, diagnosis dilanjutkan dengan mengeksplorasi blok diagnosis F2 yaitu skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham. Skizofrenia merupakan sindrom psikotik yang ditandai oleh adanya gangguan persepsi, pikiran, afek serta perilaku. Manifestasi skizofrenia meliputi gejala positif dan negatif. Gejala positif terdiri dari gangguan persepsi (halusinasi, ilusi, dan depersonalisasi serta derealisasi) serta gangguan pikiran (proses pikir meliputi asosiasi longgar, inkoherensi, flight of ideas, neologisme, pemasukan berlebihan, terhambat, klang asosiasi, ekolalia, konkritisasi, dan alogia; isi pikir (meliputi waham kejar, kebesaran, rujukan, thought broadcasting, thought insertion). Gejala negatif meliputi gangguan emosi (afek tumpul, datar, tak serasi, anhedonia); gangguan perilaku (menarik diri secara sosial, negativisme, miskin pembicaraan) serta hilangnya motivasi, penurunan aktivitas dan penurunan atensi

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih