Blog Dokter Sobri

Diagnosis Lepra
Diagnosis morbus Hansen didasarkan pada gambaran
klinis, bakterioskopis, histopatologis, dan serologis. Diagnosis klinis adalah
yang terpenting dan paling sederhana untuk mengerjakannya. Sementara itu,
pemeriksaan lain memerlukan waktu, diantaranya 15-30 menit untuk pemeriksaan
bakteriologis, 10 – 14 hari untuk pemeriksaan histopatologis, dan tes lepromin
atau tes Mitsuda untuk penentuan tipe morbus Hansen yang memerlukan waktu
sekitar 3 minggu.
Pada
tahun 1995, WHO menyederhanakan sistem klasifikasi penyakit morbus Hansen
berdasarkan hitung lesi kulit dan saraf yang terkena sebagaimana tercantum
dalam tabel. Klasifikasi ini lebih untuk menentukan regimen pengobatan.
Kemudian pada tahun 2018, WHO merekomendasikan bahwa diagnosis morbus Hansen
dalam praktik didasarkan pada adanya setidaknya satu dari tiga tanda kardinal,
yaitu (i) hilangnya sensasi sentuhan sama sekali pada plak hipopigmentasi atau
eritematosa; (ii) saraf perifer yang menebal atau membesar disertai dengan
hilangnya sensasi atau kelemahan dari otot yang dipersarafinya; (iii) adanya
basil tahan asam pada pemeriksaan slit-skin smear.
Terdapat kemungkinan adanya
perbedaan antara hasil diagnosis klinis dan histopatologis mengenai tipe dari
morbus Hansen. Diagnosis klinis harus berdasarkan pemeriksaan di seluruh tubuh
pasien karena diagnosis klinis di suatu area misalnya wajah dapat berbeda
dengan bagian tubuh lainnya, seperti tungkai, lengan, badan, dan sebagainya.
Demikian pula diagnosis histopatologis harus mempertimbangkan gambaran dari
seluruh lesi yang ada pada pasien.
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih