Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Wednesday, 26 February 2020

Ticlopidine, klopidogrel, dan prasugel

Blog Dokter Sobri
Hasil gambar untuk obat
Ticlopidine, klopidogrel, dan prasugel

Ticlopidine, klopidogrel, dan prasugel bekerja dengan menghambat agregasi trombosit dari jalur aktivasi oleh ADP. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, trombosit dapat diaktivasi oleh berbagai jalur, salah satunya adalah dengan jalur ADP yang dihasilkan oleh jaringan yang rusak. Obat-obat ini tidak berkaitan dengan pembentukan prostaglandin seperti aspirin. Obat-obat ini berguna untuk pencegahan pada TIA, stroke, dan angina pektoris tidak stabil. Ticlopdine yang dikombinasikan dengan aspirin juga diindikasikan untuk prevensi thrombosis pada stent koroner. Efek samping yang dapat muncul pada pemakain obat-obat ini antara lain mual, muntah dan diare yang muncul pada sekitar 20% pengguna obat ini, sedangkan efek samping berupa perdarahan dilaporkan cukup kecil insidensinya. Dosis ticlopidine adalah 250 mg dua kali sehari dengan dosis maksimal 500mg/hari.
Klopidogrel digunakan pada pasien dengan angina tidak stabil, NSTEMI, STEMI, atau pada pasien dengan infark miokard. Dosis yang dipakai untuk NSTEMI adalah 300 mg dosis inisiasi yang diikuti dengan dosis lanjutan 75 mg perhari dengan dosis perhari 75-325mg. Pada pasien dengan STEMI, dosis yang dipakai adalah 75mg perhari. Efek samping yang dapat ditimbulkan pada penggunaan klopidogrel antara lain berupa trombotic thrombocytopenic purpura namun kasusnya tidak terlalu banyak. Jika dibandingkan dengan ticlopidine, klopidogrel memiliki efek samping yang lebih minimal sehingga lebih dipilih.
Prasugel merupakan obat yang memiliki mekanisme kerja yang sama dengan klopidogrel. Dosis yang dipakai untuk prasugel adalah 60mg dosis inisial dan diikuti dengan dosis lanjutan 10mg/harinya. Prasugel diindikasikan pada pasien dengan sindrom koroner akut. Prasugel dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat TIA dan stroke karena pemberian prasugel meningkatkan risiko perdarahan

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih