Blog Dokter Sobri
Obat Antiaritmia Kelas 1B
Kelas 1B terdiri dari dua jenis obat, lidokain dan mexiletine. Lidokain bekerja dengan cara menghambat kanal Na yang aktif maupun tidak aktif dengan kinetik cepat. Penghambatan pada keaadan yang terinaktivasi menimbulkan efek yang lebih besar pada sel dengan potensial aksi panjang, seperti serabut purkinje dan sel ventrikel. Lidokain merupakan penghambat kanal Na yang paling tidak kardiotoksik. Pada dosis yang besar, terutama pada pasien dengan gagal jantung, lidokain dapat menyebabkan hipotensi. Efek samping yang paling sering ditemukan pada penggunaan lidokain adalah paresthesia, tremor, mual, gangguan pendengaran, bicara tidak jelas, dan kejang. Lidokain diberikan secara intravena dengan waktu paruh 1-2 jam. Dosis yang diberikan berupa bolus 150-200 mg selama 15 menit kemudian dilanjutkan dengan rumatan infus 2-4 mg/menit dengan target kadar konsentrasi pada plasma 2-6 mcg/mL. Lidokain digunakan untuk penanganan takikardia ventri kel dan mencegah fibrilasi ventrikel setelah kadioversi dalam kondisi iskemia akut. Mexiletine memiliki cara kerja yang sama dengan lidokain. Mexiletine diberikan untuk tata laksana aritmia ventrikel. Waktu paruh dari mexiletine adalah 8-20 jam, sehingga dapat diberikan 2-3 kali sehari. Dosis harian pada umumnya adalah 600-1200 mg/hari. Efek samping yang ditimbulkan umumnya neurologis, meliputi tremor, pandangan kabur, mual, dan letargis
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih