Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Friday 10 April 2020

Puskesmas Pulogadung

Blog Dokter Sobri
Hasil gambar untuk puskesmas pulogadung
Puskesmas Pulogadung

BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga negara Indonesia.Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah melaksanakan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Sejalan dengan perkembangan global dan nasional, terdapat kebijakan pemerintah yang mendasar yaitu otonomi daerah, hal ini memberi perubahan yang mendasar pula pada sistim pelayanan kesehatan di Kabupaten/kota. Di era otonomi terjadi perbedaan kemampuan pemerintah kabupaten/ kota dalam hal pelayanan kesehatan dasar, yang menyebabkan banyaknya variasi kemampuan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dalam upaya mencapai sasaran nasional bidang kesehatan, yang merupakan bagian dari komitmen global dan nasional, seperti SDG’s, SJSN, HIV AIDS, TBC dll diperlukan dukungan pelayanan di Puskesmas.Sehingga perlu ditetapkan kebijakan tentang kegiatan pelayanan yang harus dilaksanakan secara generik oleh Puskesmas, terutama pelayanan promotif preventif yang menjadi tugas utama dari Pelayanan kesehatan Primer di Puskesmas.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wialayah kerja nya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, harus melaksanakan manajemen puskesmas secara efektif dan efisien. Siklus manajemen puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action” (P-D-C-A).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.Salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas adalah melakukan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang dilakukan oleh internal Puskesmas serta Suku Dinas Kesehatan .


B.  Pengertian Penilaian Kinerja Puskemas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang objektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Penilaian kinerja puskesmas dilaksanakan oleh puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

C.  Tujuan
a. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan dan manajemen puskesmas) pada akhir tahun 2016.
b. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan datang (2017).
c. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
d. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akreditasi puskesmas.
e. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.

D.  Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmasmeliputi :
a. Pencapaian cakupan pelayanan kesehatanmeliputi :
1) UKM esensial yang berupa pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluaraga berencana, pelayanan gizi, dan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
2) UKM pengembangan, dilaksanakan setelah puskesmas mampu melaksanakan ukm esensial secara optimal, mengingat ketebatasan sumber daya dan adanya prioritas masalah kesehatan.
3) UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat, dan homecare berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
b. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi :
1)  Proses penyusunan perencanaan, pergerakkan pelaksanaan dan pelaksanaan penilaian kinerja
2)  Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana, prasana, alat, obat, sumber daya manusia dan lain-lain
3) Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah
4) Manajemen perberdayaan masayarakat
5) Manajemen data dan informasi
6) Manajemen program termasuk Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
7) Mutu pelayanan puskesmas














































BAB II

LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN


A.  Bahan Dan Pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil dan masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

B.  Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja  PuskesmasKecamatan Pulogadung tahun 2016, sebagaimana berikut di bawah ini:
1.    Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2016 (Januari s.d Desember 2016) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2016.
2.    Pengolahan Data
Menghitung hasil kegiatan diperoleh dari sistem informasi puskesmas.
3. Menganalisis data
Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
4. Menyusun rencana
Bersama-sama tim puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah dan kecenderungan tumbulnya perbaikan.Dari hasil analisa dan rencana pemecahan masalah, selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
5. Penyajian
Berdasarkan hasil penilaian kinerjanya, Puskesmas dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a. Kelompok I: Puskesmas dengan tingkat kinerja baik:
1. cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil > 91 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5 %
b. Kelompok II: Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup:
1. cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil 81 - 90 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5 - 8,4 %
c. Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang:
1. cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 5,5 %
BAB III

ANALISIS DATA CAPAIAN KINERJA

A. HASIL ANALISIS DATA

1. KIA/KB
Dari grafik sarang laba-laba di atas diperoleh indicator KIA/KB yang sudah mencapai target di semua wilayah Kelurahan yakni persalinan oleh nakes.
Kemudian, Indikator-indikator yang belum mencapai target di beberapa wilayah Kelurahan adalah :
1.   Indikator K4 : Cipinang dan Pisangan Timur I
2.   Indikator PK Maternal : Jati II, Kayu Putih dan Pisangan Timur I
3.   Indikator Nifas : Cipinang
4.   Indikator PK Neo : Semua wilayah Kelurahan
5.   Indikator kunjungan bayi : Jatinegara Kaum
6.   Indikator kunjungan balita : Jati II, Cipinang dan Pisangan Timur I
7.   Indikator KB : Jati II, Rawamangun dan Jatinegara Kaum

Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1.    K4 belum mencapai target di beberapa kelurahan
2.    PK maternal belum mencapai target di beberapa Kelurahan
3.    Di beberapa Kelurahan kunjungan nifas belum mencapai target
4.    Cakupan PK Neonatus belum mencapai target
5.    Kunjungan bayi masih belum mencapai target
6.    Cakupan KB belum mencapai target di beberapa Kelurahan
1.    Terdapat ibu hamil yang lebih memilih fasilitas kesehatan yang lain
2.    Terdapat ibu hamil yang memilih untuk mempersiapkan persalinan di kampung halaman
3.    Pengetahuan ibu yang masih kurang
4.    Sistem pelaporan dan rujukan yang belum optimal
5.    Kompetensi petugas masih kurang terutama dalam hal konseling
1.    Mengevaluasi dan kunjungan rumah bumil, bufas, neonates resti terutama yang tak terkunjung ulang
2.    Peningkatan wawasan kader tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas
3.    Meningkatkan sosialisasi tentang kehamilan, persalinan, nifas dan KB kepada masyarakat
4.    Peningkatan wawasan KB MKJP kepada kader
5.    Pelaksanaan kelas ibu hamil



2. GIZI
Dari Grafik sarang laba-laba di atas diperoleh gambaran Gizi buruk sudah mendapat menanganan semua di setiap kelurahan, pemberian FE ibu hamil dan vitamin A pada balita sudah mencapai target.Untuk indikator N/D yang belum tercapai adalah Pisangan Timur I, Jatinegara Kaum, Jati I, Jati II, Cipinang dan Pulogadung, dengan kata lain, masih terdapat balita yang berat badannya tidak naik. Selain itu, indikator ASI Eksklusif di Kelurahan Kayu Putih masih belum mencapai target, sedangkan untuk indikator D/S di Kelurahan Pisangan Timur I belum mencapai target.

Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1.    Di beberapa Kelurahan N/D belum mencapai target
2.    ASI Eksklusif belum mencapai target
3.    D/S belum mencapai target
1.    Sosialisasi tentang gizi masih kurang
2.    Pengetahuan  masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang gizi dan tumbuh kembang masih kurang
3.    Kompetensi petugas masih kurang
1.    Pelatihan Kader untuk pemberian makanan bayi dan anak
2.    Pembentukan pos gizi
3.    Peningkatan wawasan gizi seimbang dengan sasaran kader

3. KESEHATAN LINGKUNGAN
Dari Grafik sarang laba-laba di atas diperoleh bahwa untuk indikator yang belum mencapai yakni Institusi yang dibina di Kelurahan Jati, Inspeksi sanitasi kantin sekolah di Kelurahan Jati dan Instansi sanitasi tempat pengolahan makanan semua Kelurahan belum mencapai target.

Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1.    Indikator Institusi yang dibina masih belum mencapai target
2.    Masih terdapat kantin sekolah yang belum dilakukan pemeriksaan makanan/minuman
3.    Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan belum mencapai target
1.    Pembinaan kantin sekolah diutamakan untuk sekolah dasar sehingga pemeriksaan pada tingkat SMP dan SMA belum semua terlaksana
2.    Masih dilakukannya pendataan jumlah TPM
1.    Akan dijadwalkan untuk kegiatan pemeriksaan kantin sekolah pada tahun berikutnya
2.    Meningkatkan sosialisasi tentang keamanan pangan di tempat pengolahan makanan


4. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


Dari Grafik sarang laba-laba di atas diperoleh bahwa indikator penemuan kasus baru TB BTA (+), TB-HIV dan diare belum mencapai target di sebagian besar wilayah kerja Puskesmas.Untuk Diare di Kelurahan Pulogadung dan Pisangan Timur I sudah mencapai target, karena pada dua wilayah Kelurahan tersebut kunjungan Diare lebih tinggi dibanding Kelurahan lain.

Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1.    TB BTA (+) belum capai target
2.    Pasien TB yang diperiksa VCT belum mencapai target
3.    Diare di beberapa kelurahan belum mencapai target
1.    Masih banyak suspek yang tidak kebali, hal ini di karenakan jarak antara laboratorium di Puskesmas Kecamatan dengan rumah terduga TB
2.    Masih terdapat tenaga kesehatan pelayanan TB khususnya di Puskesmas Kelurahan yang belum terlatih dalam penanganan TB (dokter dan perawat)
3.    Target nasional yang terus meningkat namun penyuluhan TB belum maksimal
4.    Pencatatan dan pelaporan TB Sitt belum optimal
5.    Tidak tersedinya laboratorium satelit di Puskesmas Kelurahan
6.    Rujukan skrining VCT belum berjalan dengan baik
7.    Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya VCT pada pasien TB
8.    Tidak semua pasien diare berobat ke Puskesmas
9.    Sistem pencatatan dan pelaporan belum terkoordinasi dengan baik

1.    Pelatihan OJT TB dengan menggunakan narasumber dari Sudineks dan KNCV
2.    Penyuluhan TB (TB DM, TB HIV, TB Anak, TB Reguler) ke masyarakat
3.    Kunjungan kontak ke rumah pada pasien BTA positif
4.    Laboratorium satelit di Puskesmas Kelurahan
5.    Sosialisasi Diare kepada kader


5. IMUNISASI

Dari Grafik sarang laba-laba di atas diperoleh gambaran bahwa UCI sudah tercapai di semua wilayah Kelurahan. Sedangkan, untuk Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), masih belum tercapai.


Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1. Rendahnya Cakupan BIAS
1. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang imunisasi pada anak sekolah
2. Adanya kekhawatiran orang tua pasca imunisasi
3. Kurangnya dukungan tokoh masyarakat
1. Sosialisasi kepada masyarakat
2. Menjelaskan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
3.Melakukan advokasi lintas sektor terkait

6.      UKGM DAN UKS



Dari Grafik sarang laba-laba di atas di peroleh bahwa pelayanan UKGS di TK/PAUD maupun di Sekolah Dasar (SD) belum mencapai target di beberapa wilayah Kelurahan.Untuk pelayanan UKGS TK/PAUD Kelurahan Pulogadung dan Jati I belum mencapai target.Sedangkan pelayanan UKGS SD belum mencapai target di Kelurahan Pulogadung, Jati II, Jatinegara Kaum, dan Rawamangun.
Kemudian untuk program UKS terdapat beberapa Kelurahan yang belum mencapai target yakni Pulogadung dan Jati I.

Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1.      Pelayanan UKG TK/Paud belum mencapai target di beberapa Kelurahan
2.      Capaian skrining anak sekolah dasar belum 100 %
1.      Petugas UKGS memiliki tugas rangkap
2.      Pada saat dilakukan skrining ada anak yang tidak masuk

1.      Membuat jadwal agar tidak berbenturan dengan kegiatan yang lain
2.      Kerja sama dengan guru UKS untuk skrining kesehatan murid sekolah dasar
3.      Peningkatan wawasan guru UKS tentang skrining kesehatan anak sekolah kelas 1.

7.   KPLDH
Dari Grafik sarang laba-laba di atas di peroleh bahwa pendataan yang dilakukan oleh KPLDH dalam hal ini deteksi dini dan tatalaksana program promotif dan preventif kepada masyarakat hampir semua wilayah sudah mencapai target. Di Kelurahan yang belum mencapai target diantaranya Cipinang, Kayu Putih dan Rawamangun.

Masalah
Analisis Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1.    Pendataan KPLDH di beberapa Kelurahan belum mencapai target
1.    Terdapat warga yang menolak di data
2.    Terdapat wilayah yang sudah direlokasi
3.    Adanya ketidaksesuaian data di RW dengan data yang diperoleh KPLDH
1.    Melakukan advokasi dan koordinasi kepada lintas sektor (Camat, Lurah, RW dan RT)





























B. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH (USG)

            Dari masalah-masalah yang ada, kemudian dicari prioritas masalah dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Di bawah ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan USG :

NO
Masalah
U
S
G
Total Skor
1
K4 belum mencapai target di beberapa kelurahan
4
5
5
14
2
PK maternal belum mencapai target di beberapa Kelurahan
4
4
3
11
3
Di beberapa Kelurahan kunjungan nifas belum mencapai target
4
4
3
11
4
Cakupan PK Neonatus belum mencapai target
4
4
3
11
5
Kunjungan bayi masih belum mencapai target
3
3
3
9
6
Cakupan KB belum mencapai target di beberapa Kelurahan
3
3
4
10
7
Di beberapa Kelurahan N/D belum mencapai target
3
4
4
11
8
ASI Eksklusif belum mencapai target
3
3
3
9
9
D/S belum mencapai target
3
4
4
11
10
Indikator Institusi yang dibina masih belum mencapai target
3
3
3
9
11
Masih terdapat kantin sekolah yang belum dilakukan pemeriksaan makanan/minuman
3
3
3
9
12
Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan belum mencapai target
3
3
3
9
13
TB BTA (+) belum capai target
4
4
5
13
14
Pasien TB yang diperiksa VCT belum mencapai target
3
4
4
11
15
Diare di beberapa kelurahan belum mencapai target
2
3
3
8
16
Rendahnya Cakupan BIAS
3
4
4
11
17
Pelayanan UKG TK/Paud belum mencapai target di beberapa Kelurahan
3
4
4
11
18
Capaian skrining anak sekolah dasar belum 100 %
3
4
4
11
19
Pendataan KPLDH di beberapa Kelurahan belum mencapai target
3
3
3
9
















C. FISHBONE


D. CARA PEMECAHAN MASALAH


Setelah ditemukan penyebab masalah daripada belum tercapainya target Indikator K4 Ibu Hamil di Wilayah Kec. Pulogadung Tahun 2016, kemudian dilakukan brainstroming untuk diperoleh kesepakatan pemecahan masalahnya, yakni sebagai berikut :

1.      Pelaksanaan kelas ibu hamil.
2.      Peningkatan wawasan kader tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas.
3.      Supervisi dan pembinaan fasilitatif bidan praktek mandiri.
4.      Supervisi fasilitatif puskesmas kelurahan.
5.      Sosialisasi pemanfaatan buku KIA.
6.      Kunjungan rumah ibu hamil resiko


BAB IV

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Tabel Upaya Kesehatan Masyarakat

No
Upaya Kesehatan
Kegiatan
Satuan
Target Sasaran
Pencapaian
Cakupan
Variabel
Sub Variabel
1
2
3
4
5
6
7
UKM ESENSIAL

1
Promkes




100

Penyuluhan PHBS
Kali
144
144

100
Penyuluhan dalam gedung
Kali
4586
4586

100
Penyuluhan luar gedung
Kali
2625
2625

100
Kampanye ABAT
Kali
17
17

100
Sosialisasi kelurahan siaga aktif
Kali
1
1

100






2
KIA dan KB




96

Cakupan kunjungan bumil K4
Ibu hamil
4547
4522

99,5
Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
Ibu hamil
881
868

98,5
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Ibu hamil
4500
4325

96,1
Cakupan ibu nifas
ibu nifas
4296
4299

100,1
Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
Neonatal
601
433

72
Cakupan kunjungan bayi
Bayi
4091
4114

101
Cakupan pelayanan anak balita
Anak
17857
17869

100,1
Cakupan peserta KB aktif
Orang
34327
34540

101






3
Kesling




108

Institusi yang dibina
Lokasi
99
107

108
Rumah/bangunan bebas jentik
Bangunan
45603
44690

98
Inspeksi sanitasi TTU
Lokasi
204
226

111
Inspeksi sanitasi kantin sekolah
Lokasi
99
114

115
Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan
Lokasi
232
179

77
Inspeksi sanitasi rumah
Rumah
1260
1260

100






4
Gizi




103

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan keluarga miskin
Baduta
25
9

36
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Balita
42
42

100
D/S
Balita
8223
9762

119
N/D
Balita
3296
3093

94
Fe bumil
Bumil
4295
4409

103
ASI Eksklusif
Buteki
500
702

140
Cakupan balita mendapat vit A biru
Bayi
1815
2102

116
cakupan balita mendapat vit A merah
Balita
16717
19549

117






5
Pencegahan dan pengendalian Penyakit




86,7








Surveilans




99,6

Respon time penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Kasus
481
479

99,6






Imunisasi






98

HB0
Bayi
3374
3653

108
BCG
Bayi
4007
4336

108
Polio 4
Bayi
3510
3898

111
DPTHBHIB 3
Bayi
3510
3907

111
Campak
Bayi
3510
3794

108
Imunisasi Dasar Lengkap
Anak
3784
4013

106
BIAS Campak
Anak
4085
3104

76
BIAS DT/Td
Anak
13632
8642

63
BIAS HPV
Anak
2025
1790

88







TB Paru




57

Penemuan penderita baru TB BTA Positif
Orang
292
166

57






Kusta




67

Penderita kusta yang selesai berobat
Orang
3
2

67







ISPA




100

Penemuan penderita Pneumonia pada balita
Balita
1653
1653

100







Diare




100

Penemuan penderita Diare
Orang
4570
4570

100







DBD




100

Penderita DBD yang ditangani
Orang
1324
1324

100







HIV




89

Ibu hamil dilakukan VCT
Bumil
378
378

100
Pasien TB dilakukan VCT
Orang
238
184

77







PTM




86

Deteksi dini Ca Cervix dengan IVA
Orang
1820
1309

72
Posbindu di setiap kelurahan
Lokasi
9
9

100







UKM PENGEMBANGAN
6
Jiwa




45,1

Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
Orang
3331
1503

45,1







7
UKS




99,8

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Anak
3906
3891

99,6
Puskesmas yang mengadakan pelayanan kesehatan peduli remaja
Puskesmas
9
9

100







8
Lansia




105,2

Cakupan lansia yang mendapatkan pelayanan
Orang
6220
6544

105,2







9
Kesehatan Gigi Mulut




98

Jumlah SD yang mendapat pelayanan UKGS
Sekolah
46
45

98
Jumlah posyandu yang mendapat pelayanan UKGM
Posyandu
32
34

106
Jumlah TK yang mendapat pelayanan UKGM
TK
35
35

100
Jumlah PAUD yang mendapat pelayanan UKGM
PAUD
35
31

89







10
Batra




62,5

Pengobatan tradisional terdata
Lokasi
24
15

63







11
KPLDH




101

Angka deteksi dini
Orang
25128
25341

101
Tatalaksana program promotif dan preventif
Orang
25128
25341

101
Skrining tumbuh kembang anak
Anak
2924
2924

100







12
Perkesmas





117

Suspek kasus/masalah kesehatan prioritas yang ditemukan secara dini
Kasus
4229
4827

114,1
Kasus prioritas yang mendapatkan pelayanan tindak lanjut keperawatan
Kasus
3884
4758

123
Keluarga rawan kesehatan/kasus resti yang dibina
Kasus
1886
2664

141
Jumlah daerah binaan perkesmas di wilayah kerja Puskesmas
Kasus
28
32

114
Peningkatan kemandirian klien dalam penanganan masalah kesehatan
Orang
800
728

91

TOTAL






UKM ESENSIAL



99

UKM PENGEMBANGAN



89,7






94




Tabel Upaya Kesehatan Perorangan


No
Upaya Kesehatan
Kegiatan
Satuan
Target Sasaran (T)
Pencapaian (H)
Cakupan
Variabel
Sub Variabel
1
2
3
4
5
6
7
8
A




Upaya Pengobatan
Pengobatan
1.     Kunjungan rawat jalan umum
2.     Kunjungan rawat jalan gigi

Pemeriksaan Laboratorium *)
1.     Pemeriksaan Hemoglobin pada Ibu Hamil
2.     Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
3.     Pemeriksaan darah malaria
4.     Pemeriksaan test kehamilan
5.     Pemeriksaan Spetum TB
6.     Pemeriksaan Urine Protein pada Ibu Hamil

Orang
Orang

X
Spesimen

Spesimen

Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen

254.276
37.000

X
2819

6517

0
259
1882
-

289.548
37.688

X
749

12469

0
252
2291
773




X

113




26,56

191,33

0
97,29
121,73
-





Tabel
Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen

NO
JENIS VARIABEL
SKALA 1
NILAI = 4
SKALA 2
NILAI = 7
SKALA 3
NILAI = 10
NILAI HASIL
A
MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS

1
Mempunyai Rencana Lima Tahunan
Punya
10
2
Ada RUK, disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan, dan melalui Analisis Situasi dan perumusan masalah
Ya, seluruhnya ada analisa dan perumusan
10
3
Menyusun RPK secara terinci dan lengkap
Ya, terinci semuanya
10
4
Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan
9-12 kali/pertahun
10
5
Melaksanakan Mini Lokakarya tribulan
2-3 kali/tahun
7
6
Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke dinas kesehatan kab/kota, dan mendapat feedback dari dinas kesehatan kab/kota
Membuat, Mengirimkan dan mendapat feedback dari dinas kab/kota
10
B. Manajemen Sumberdaya
7
Dilakukan inventarisasi peralatan di Puskesmas
Dilakukan
10
8
Ada daftar inventaris sarana di Puskesmas
Ada
10
9
Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan
Ya, seluruh unit
10
10
Ada struktur organisasi
Ada
10
11
Ada pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga puskesmas
Ada
10
12
Dilakukan evaluasi kinerja tenaga Puskesmas
Dilaksanakan
10
C.
Manajemen Keuangan dan BMN/BMD

13
Laporan pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
Ya, Tidak Tentu
Ya, Setiap Tiga Bulan
Setiap Bulan
10
Laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerima
Setiap Bulan
10
D.
Manajemen Data dan Informasi

14
Ditetapkan Tim Sistem Informasi Puskesmas
Ditetapkan
10
E.
Manajemen Program

15
Perencanaan Program disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan, RUK, RPK, dan melalui analisis situasi dan perumusan masalah
Ya, Seluruhnya ada analisa dan perumusan
10
F.
Manajemen Mutu

16.
Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
<10%
10
17.
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
>80%
10
18.
Error Rate pemeriksaan BTA
<4%
1-1,9%
>5%
10
G.
Manajemen Alat dan Obat

1.
Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan
< 60% ruang
61-80% ruang
81-100% ruang
7
2.
Membuat Laporan semesteran dan laporan akhir tahun barang inventaris
<2 kali /tahun
2 kali /tahun
2 kali /tahun dan laporan akhir tahun
10
3.
Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di kartu stok harian
Ya,kadang-kadang
7
4.
Membuat kartu stok untuk setiap  jenis obat /bahan habis pakai di gudang obat dan disetiap tempat yang menggunakan obat secara rutin
10
5.
Menerapkan FIFO dan FEFO
10
6.
Laporan ketersediaan obat indikator puskesmas
10
7.
Laporan penggunaan obat rasional
10
8.
Perencanaan anggaran kebutuhan obat dan bahan habis pakai
10






Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi enam kelompok :
1)   Manajemen Umum Puskesmas
2)   Manajemen Sumber Daya
3)   Manajemen keuangan dan BMD/BMN
4)   Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
5)   Manajemen Data Dan Informasi
6)   Manajemen Program
7)   Manajemen Mutu

Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :
a)      Skala 1 nilai 4
b)      Skala 2 nilai 7
c)      Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
a)    Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
b)   Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
c)    Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir manajemen
d)   Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik     : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup  : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,


Tabel
Perbandingan Kinerja Manajemen Puskesmas Kecamatan Pulogadung
Tahun 2015 dan  2016

No.
Komponen
Cakupan Tahun 2015
Cakupan Tahun 2016
Ket.
1
Manajemen Umum Puskesmas
7,85
9.5
Baik
2
Manajemen Sumberdaya
10
10
Baik
3
Manajemen Keuangan dan BMN/BMD
8,5
10
Baik
4
Manajemen Data dan Informasi
0
10
Baik
5
Manajemen Program
10
10
Baik
6
Manajemen Mutu
9
10
Baik
7
Manajemen Alat dan Obat
8,5
9.25
Baik

Rata-Rata
7,7
9,8


Berdasarkan tabel diatas kinerja manajemen Puskesmas Kecamatan Pulogadung mengalami peningkatan pada masing-masing komponen, untuk manajemen umum puskesmas terjadi peningkatan yang signifikan dari nilai rata-rata 7,85 menjadi 9,7. Untuk manajemen data dan informasi pada tahun 2015 masih menggunakan format yang lama sehingga tidak ada datanya.









Tabel Perbandingan Kinerja Mutu Puskesmas

No
JENIS KEGIATAN
Cakupan Th. 2015
Cakupan Th. 2016
Tingkat Kinerja
1111
Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
4,3
2,5
Cukup
22
Persalinan oleh tenaga kesehatan
97,1
97,7
Baik
3 3
Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi
83,9
93,5
Baik
4 4
Kepatuhan terhadap standar ANC
95,9
97,5
Baik
5 5
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru
77,2
77,28
Baik
6 67
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas
77,7
78,1
Baik
Rata-rata nilai
72,5
74,4
Baik


Perbandingan Kinerja Manajemen Puskesmas

No.
Komponen
Cakupan Tahun 2015
Cakupan Tahun 2016
Ket.
1
Manajemen Umum Puskesmas
7,85
9.5
Baik
2
Manajemen Sumberdaya
10
10
Baik
3
Manajemen Keuangan dan BMN/BMD
8,5
10
Baik
4
Manajemen Data dan Informasi
0
10
Baik
5
Manajemen Program
10
10
Baik
6
Manajemen Mutu
9
10
Baik
7
Manajemen Alat dan Obat
8,5
9.25
Baik
 
Rata-Rata
7,7
9,8
 






Tabel Trend Pencapaian Kinerja Puskesmas

No
Jenis Kegiatan
Pencapaian
Trend
Tahun 2015
Tahun 2016
1
Upaya Pelayanan Kesehatan
83,8
94,3
naik
2
Manajemen Puskesmas
8,1
9,8
naik
3
Mutu Pelayanan Kesehatan
72,5
74,4
naik




BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan penilaian kinerja Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2016 maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan untuk semua ruang lingkuph penilaian kinerja puskesmas dibandingkan tahun 2015 .
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja Puskesmas Pulogadung tahun 2016 dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
Kategori kinerja pelayanan baik :
1.    Upaya promosi kesehatan
2.    Upaya kesehatan lingkungan
3.    Upaya KIA termasuk KB
4.    Upaya perbaikan gizi
5.    Upaya P2M
6.    Upaya pengobatan
7.    Upaya kesehatan lansia
8.    Upaya kesehatan gigi
9.    Upaya perawatan kesehatan masyarakat
10.     Upaya pelayanan rawat inap
Kategori kinerja pelayanan cukup : tidak ada
Kategori kinerja pelayanan kurang :
1.    Upaya kesehatan mata
2.    Upaya kesehatan jiwa
3.    Bina kesehatan tradisional

B.Saran
1.    Dilakukan Monitoring dan evaluasi secara terus menerus baik oleh internal Puskesmas maupun dari Dinas Kesehatan
2.    Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat
3.    Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4.    Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan menghadapi masalah – masalah yang timbul.
5.    Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas.
6.    Perlu kiranya dilakukan penilaian kinerja oleh badan mutu pemerintah/independen secara berkesinambungan


Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih