Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Monday 6 April 2020

Medikamentosa Lepra

Blog Dokter Sobri
Hasil gambar untuk lepra
Medikamentosa Lepra

1.    Ofloksasin
                 Obat ini merupakan turunan florokuinolon yang paling aktif terhadap M leprae secara in vitro. Dosis tunggal yang diberikan dalam 22 dosis dapat membunuh kuman M. leprae sebesar 99,9%. Kombinasi dengan rifampisisn dan minosiklin diketahui sangat efektif pada kasus lepra denga lesi tunggal. Golongan florokuinolon lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan leprae adalah moksifloksasin yang memiliki efek banterisidal yang sama dengan rifampisin. Mekanisme kerja sama dengan florokuinolon lainnya yakni inhibisi DNA-gyrase den memblokade replikase sel. Terapi ini telah terbukti untuk pengobatan leprae yang resisten terhadap rifampisin. Obat ini dikontraindikasikan pada anak-anak karena dapat menganggu pertumbuhan kartilago. Efek samping lainnya berupa diare, sakit kepala, dizziness, dan insomnia.1,7
2.    Minosiklin
                 Minosiklin merupakan antibiotic yang disintesis pada tahun 1972 dan memiliki efek bakterisidal kuat terhadap M. leprae, namun bersifat bakteriostatik pada jenis bakteri lainnya. Penggunaannya sebagai pengobatan leprae kuat perlu pengawasan ketat. Minosiklin memiliki spketrum yang luas dibandingkan tetrasiklin lainnya. Obat ini sangat berbahaya apabila digunakan melebihi masa kadarluarsanya karena produk degradasinya dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Efek samping obat ini seperti mual, diare, dizziness, drowsiness, mulut kering dan sakit kepala.1,7
3.    Klaritomisin
                 Klaritomisin merupakan antibiotic jenis makrolid yang memiliki spectrum luas dibandingkan eritromisin. Klaritomisisn memiliki efek bakterisidal dengan potensi yang lebih lemah dibandingkan minosiklin. Mekanisme kerjanya dengan menghambat sintesis protein bakteri. Penggunaan bulanan untuk pengobatan penyakit leprae belum teruji kinis, namun memiliki efektivitas yang sama dengan obat bakterisidal lainnya. Efeksamping yang ditimbulkan antara lain gangguan gastrointestinal, gangguan sistem saraf pusat, dizziness, irritability, halusinasi, confusion, dan rasa logam di mulut. Obat ini juga berinteraksi dengan obat-obatan terapi HIV.1,7

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih