Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Saturday 22 September 2018

Alergi makanan pada anak

Blog Dokter Sobri
Alergi makanan pada Anak

Pendahuluan
Alergi makanan adalah reaksi simpang terhadap makanan yang sering ditemukan pada anak, terutama pada usia 3 tahun pertama kehidupan. Reaksi simpang makanan dapat terjadi akibat reaksi imunologis atau non imunologis. Makanan yang menjadi alergen terbanyak adalah telur, susu sapi, kacang tanah, gandum, dan soya. Pada anak besar ikan, kerang dan kacang-kacangan merupakan penyebab alergi seumur hidup. Alergi makanan bermanifestasi dengan menginduksi reaksi hipersensitivitas yang utamanya diperantarai oleh IgE.

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis
Anamnesis
-. Jenis makanan yang diduga sebagai pencetus alergi,
-. Jarak waktu antara makan makanan pencetus alergi dengan timbulnya gejala alergi,
-. Lamanya gejala berlangsung,
-. Jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga timbul reaksi alergi,
-. Frekuensi dan berulangnya kejadian alergi terhadap jenis makanan yang sama,
-. Tanda dan gejala alergi,
-. Apakah makanan pencetus mentah atau matang saat di makan,
-. Apakah aktivitas menjadi predisposisi penyebab alergi makanan,
-. Apakah ada kemungkinan kontaminasi dari makanan lain.

Manifestasi Klinis
-. Kulit : urtikaria, dermatitis atopi, angioedema, gatal dan bengkak di sekitar mulut
-. Saluran napas : asma, rinitis
-. Saluran cerna : nyeri perut, mual, muntah, diare, BAB berdarah
-. Umum : anafilaksis

Pemeriksaan penunjang
-. Skin prict test, berguna untuk menyingkirkan alergen tertentu karena nilai prediksi negatif cukup tinggi sedangkan nilai prediksi positif paling tinggi hanya 60%
-. Kadar IgE spesifik darah mempunyai nilai prediksi positif untuk beberapa alergen tertentu mempunyai nilai prediksi positif yang cukup baik.
-. Baku emas alergi makanan adalah DBPCFC (Double blind placebo control food challenge). Namun, karena sulit dilakukan maka dapat dilakukan uji provokasi makanan terbuka. Persiapan uji provokasi makanan terbuka adalah makanan yang diduga sebagai pencetus alergi harus di eliminasi selama minimal 2 minggu, antihistamin dihentikan dengan waktu yang memadat.

Diagnosis Banding
-. Muntah berulang pada bayi : stenosis pilorus dan GERD
-. Gejala saluran cerna kronik : defisiensi enzim, fibrosis kistik, penyakit seliak, infeksi intestinal, malformasi gastrointestinal dan IBS

Tata laksana
-. Eliminasi dan penghindaran jenis makanan yang telah dibuktikan menjadi penyebab alergi
-. Medikamentosa sesuai manifestasi klinis
-. Pendidikan pada orang tua mengenai hidden food allergens dengan cara mengajarkan membaca label makanan.

Referensi
-. Leung AK. Food Alergy: A clinical approach. Adv Pediatr 1998;45:145-77

Regards
Blog Dokter Sobri

No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih