Blog yang berisikan informasi seputar kesehatan dan dunia kedokteran .

Breaking

Tuesday, 9 January 2018

Anak-anak tenggelam? apakah tidak bisa berenang? begini peristiwa tenggelam menyebabkan kematian

Blog Dokter Sobri


Anak-anak tenggelam? apakah tidak bisa berenang? begini peristiwa tenggelam menyebabkan kematian

PENDAHULUAN
            Pada zaman terkini di seluruh bagian dunia, kasus tenggelam adalah salah satu kasus kematian terbanyak yang menimpa anak-anak dan remaja. Tenggelam merupakan salah satu faktor penyebab angka kematian pada penyelam, nelayan dan pekerjaan yang terfokus sama lautan atau perairan. Tenggelam akan berdampak pada kardiopulmonal, neurologis dan lambung pasien. Pada pemicu ke 5, pasien tenggelam sehari sebelumnya telah mengalami aspirasi cairan yang akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada paru-paru dikarenakan konsumsi dari cairan atau bahan yang menyebabkan pasien mengalami aspirasi cairan. Berikut merupakan outline yang akan dibahas pada LTM yaitu :
1.      Patofisiologi aspirasi cairan
2.      Manifestasi klinis aspirasi cairan
3.      Keterkaitan dengan pemicu
4.      Kesimpulan

ASPIRASI CAIRAN
            Aspirasi adalah pindahnya atau terjadinya misdirection dari orofaringeal atau isi dari lambung ke laring dan saluran pernapasan bawah. Terjadinya sindrom aspirasi tergantung dari material aspirasi yang masuk, frekuensi aspirasi dan pertahanan saluran pernapasan dari host.1 Pada pasien yang tenggelam akan terjadi aspirasi yaitu berupa mikroaspirasi, pada pasien yang lansia akan terjadi pengurangan aktivitas untuk refleks batuk yang akan berakibat pada penurunan elastisitas paru dan penurunan komplians dada paru. Pada kejadian akan terjadi penyakit berupa aspirasi pneumonia dan akan di ikuti dengan dispnea dan hipoksia.2 

Aspirasi sangat berkaitan erat dengan tenggelam dan aspirasi isi lambung yang dalam bahasa awam di kenal dengan tersedak. Pada tenggelam atau drowning dapat terjadi refleks untuk aspirasi dikarenakan beberapa faktor berupa panik, kedalaman tenggelam dan sebagainya karena bisa disebabkan pasien tenggelam mengalami asfiksia. Near drowning di asumsikan sebagai pasien tenggelam yang selama dari episode akut yang akan mengakibatkan terjadinya disfungsi organ tubuh.3

PATOFISIOLOGI ASPIRASI CAIRAN
Prinsip terjadinya patofisiologi dari tenggelam karena adanya pemanjangan hipoksemia dan asidosis. Setelah terjadinya gasp  awal atau hembusan nafas awal dan kemungkinan aspirasi, terjadinya hiperventilasi di ikuti dengan apnea dan laringospasme. Hal ini akan berujung pada hipoksemia. Kondisi pasien dapat parah tergantung akan derajat hipoksemia dan resultasi asidosis yang kelamaan akan timbul disfungsi miokardium jantung dan instabilitas elektris dari jantung dan terjadinya iskemia CNS. 4
Asfiksia dapat menimbulkan terjadinya relaksasi jalan napas sehingga paru mengambil air yang banyak sehingga di sebut Wet drowning. Pada kondisi Dry Drowning pasien tidak mengaspirasi cairan karena sekitar 10-20% pasien tenggelam atau individu dapat menjaga keketatan laringospasm sehingga timbul cardiac arrest.
Pada beberapa kasus pada anak-anak usia muda atau remaja yang tenggelam dalam air dingin dengan suhu sekitar <160C akan mengalami apnea, bradikardi, vasokontriksi jaringan yang akan mengarah pada sirkulasi koroner dan serebral.4
Patofisiologi gejala yang dialami pasien karena tenggelam yaitu dimulai dengan masuknya cairan air laut melalui rongga hidung atau mulut sehingga terjadinya aspirasi cairan yang akan mengakibatkan penurunan tekanan oksigen dengan cepat. 5,6
Cairan yang di aspirasikan kedalam paru menghasilkan vasokontriksi pulmoner hipertensi pulmoner yang dimediasi oleh refleks vagal. Hipertensi pulmoner tumbul sebagai tahap sekunder akibat pelepasan dari sel mediator inflamasi.4,5
 Cairan tersebut akan pindah dengan cepat melalui membran alveoli kapiler kedalam mikrosirkulasi yang akan berdampak pada kerusakan surfaktan dimana akan menimbulkan atelektasis , penurunan komplians paru dan instabilitas alveolar dalam bekerja sehingga terjadi kerusakan struktur paru akibat aspirasi cairan tersebut.4,5
Pada pasien akan terjadinya komplians paru menurun, membran dasar alveolus rusak yang akan menginduksi terjadinya hipoksia dimana dapat terjadi bronkospasme. Rusaknya alvoelus akan mengakibatkan terjadinya tidak aktif surfaktan dan bisa mencapai hilangnya surfaktan sehingga kemampuan komplains menurun diakibatkan kolapsnya alveoli.4,5 Jika periode iskemik terbatas maka secara cepat individu atau pasien akan mengalami hipotermia. Selain itu, pada pasien akan mengalami terjadinya ketidakseimbangan ventilasi perfusi yang dapat berujung pada hipoksemia.3
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada kebanyakan kasus tenggelam akan mengalami panik dan berusaha untuk mempertahankan hidupnya yang akan berdampak pada breatholding  untuk survive. Kebanyakan kasus akan mengalami aspirasi sekitar 85% dan minornya sekitar 15% untuk mempertahankan hidupnya dengan laringospasm. Namun pada akhirnya akan ebrujung pada hipoksemia.5
Pada pasien yang mengalami hipoksemia akibat aspirasi cairan dari tenggelam akan mengalami peningkatan permeabilitas membran, eksudasi protein, edema paru.
Pada persentasi diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan kasus yang dialami yaitu terjadinya aspirasi dan sedikit terjadinya pneumotoraks untuk kasus tenggelam.5
 Patogen atau mikroba yang dapat masuk akibat sindrom aspirasi berupa aeromonas, pseudallescheria, dan burkholderia yang meruapakan salah satu porsi signifikan untuk terjadinya pneumonia.1,2 Pada near drowning air laut, terjadinya kerusakan reaksi pembersihan surfaktan berupa eksudat yang secara cepat menuju ke dalam alveoli dan insterstisial pulmoner. Tenggelam akan memicu refleks menyelam untuk mamalian. Refleks tersebut didesain sedemikian rupa untuk melindungi tubuh dengan efek refleks ini lebih besar dalam air dingin daripada air hangat.6 Pada pasien atau individu yang tenggelam akan berusaha menahan nafasnya dan mencoba untuk mendapatkan udara sehingga menimbulkan reaksi panik termasuk rapid body movement. Kedaan tubuh manusia yang ingin mencari oksigen atau membutuhkan kadar lebih banyak oksiden untuk homeostasis akan mengakibatkan terjadinya penurunan waktu sadar. Pada pasien yang mengalami inhalasi air akan terjadinya aspirasi karena pasien akan berusaha membatukkan air atau mengunyahnya secara tidak sadar yang mengakibatkan air akan dapat memasuki jalur napas manusia. Selama air memasuki saluran pernapasan pasien, sadar atau tidak sadar pasien akan mengalami laringospasme, dimana laring dari vokal kords berkontriski dan menutup saluran udara. Hal ini untuk mencegah untuk terjadinya pemasukkan air ke paru.4
            Faktor lain yang menyebabkan pasien mengalami ketidaksadaran diri selain kadar oksigen yang rendah yaitu terjadinya barotrauma di telingga tengah dan dalam. Hal ini dapat terjadi apabila pasien atau individu merupakan seroang penyelam yang menyelam jauh di bawah lautan. Menurut hukum dalton bahwa setiap terjadinya tekanan atmosfer ke bawah laut 1 atm = 10 meter ke arah bawah laut dapat berakibat pada penekanan tekanan air yang sengaja di tekan untuk di jaga keseimbangan karena telinga merupakan alat keseimbangan dari manusia. Terjadinya ketidakseimbangan apabila sudah mencapai 20 meter dibawah laut yang berakibat pada kerusakan jaringan di telinga dan perdarahan sehingga memblok tuba eustchian. Seperti yang diketahui bahwa dalam rongga laring terdapat ostium tuba auditiva yang jika terjadi perdarahan akibat penyelaman yang dalam akan terjadi refleks  pertahanan tubuh yaitu batuk yang berdampak pada aspirasi cairan.7
MANIFESTASI KLINIS ASPIRASI CAIRAN
            Pada umumnya pasien tenggelam mengalami ketidaksadaran diri. Kondisi gejala pasien yang tenggelam maupun sesudah di tolong berupa diberikan CPR ataupun intesive care akan mengalami gejala berupa batuk yang disertai dengan ekspektorasi, demam, malaise dengan anorexia, nausea atau muntah-muntah, sianosis, kepala sakit, dan sakit atau nyeri di seluruh tubuh. Kebanyakan komplikasi pasien tenggelam mengalami pneumonitis, abses paru dan empiema. Pada aspirasi cairan terjadi fase pertama yang akan mengakbatkan infeksi yatu pneumonitis. 1,2,3,4
KETERKAITAN DENGAN PEMICU
            Secara garis besar dari patofisiologinya bahwa pasien akan mengalami batuk, sesak napas yang akan berujung pada nyeri. Batuk berdahak dan dahak kental dapat diakibatkan masuknya mikroba yang dapat mengakibatkan terjadinya aspirasi pneumonia.1

KESIMPULAN
            Pasien tenggelam akan mengalami aspirasi carian (85%) sehingga terjadinya penurunan kesadaran akibat oksigen yang cepat menurun disertai sesak napas dikarenakan aspirasi.5 Pada pasien yang tenggelam perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengecek apakah adanya atau terdapat mikroba yang dapat mengakibatkan terjadinya aspirasi pneumonitis.

REFERENSI

Marik EP. Aspiration pneumonitis and pneumonia: a clinical review. N Engl J Med. 2001;344(9):665-672.
Porth CM, Matfin G. Pathophysiology, Concepts of Altered Health States, 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer Business; 2009. Chapter 21, Alteration in respiratory function: Disorders of gas exchange. p. 394-396.
Varon J, Marik PE. Complete neurological recovery following delayed initiation of hypothermia in a victim of warm water near-drowning. Resuscitation. Mar 2006;68(3):421-3.
Salomez F, Vincent JL. Drowning: a review of epidemiology, pathophysiology, treatment and prevention. Resuscitation. 2004:261-268.
Weinstein MD, Kreiger BP. Near-drowning: Epidemiology, pathophysiology and initial treatment. The journal of emergency medicine. 1996;(14):461-467.
Fishman AP, Elias JA, Fishman HA, Grippi MA, Senior RM, Pack AI. Fishman’s pulmonary diseases and disorder. 4th ed. New York : McGraw Hill Companies; 2008.Chapter 122 aspiration, empyema, lung abscesses and anaerobic infections. p. 2150-2154.
Bove AA, Neuman TS. Diving Medicine. 5th edition. Philadelphia. In: Textbook of respiratory medicine; 2010 p. 16884-87


No comments:

Post a Comment

# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.

# Terima Kasih