Blog Dokter Sobri
Oksitosin
Oksitosin dapat merangsang kontraksi uterus melalui mekanisme Ca2+ dependent dan Ca2+ independent. Pada otot polos uterus terdapat reseptor oksitosin. Oksitosin hanya memiliki 1 reseptor yang termasuk dalam kelas G protein, tipe rhodopsin. Pada mekanisme Ca2+ dependent, permukaan membrane sel mengalami aktivasi setelah reseptor oksitosin berikatan dengan molekul oksitosin. Reseptor oksitosin berpasangan dengan Gq/11, dari golongan GTP binding protein. G protein menyebabkan aktivasi dari enzim fosfolipase C (PLC) yang menghidrolisis fosfatidinositol 4,5-bifosfat(PIP2) menjadi inositol trifosfat (IP3) dan diasilgliserol (DAG). IP3 menyebabkan ion-ion kalsium keluar dari reticulum endoplasma, sedangkan DAG mengaktivasi protein kinase tipe C (PKC), yang kemudian akan mengfosfolirasi protein lain. Keluarnya ion-ion kalsium dari reticulum endoplasma menyebabkan kalsium berikatan dengan kalmodulin dan mengaktifkan fosfolirasi rantai ringan sehingga menyebabkan kontraksi dari otot uterus.
Pada mekanisme Ca2+ independent, aktivasi reseptor oksitosin menyebabkan aktivasi mitogen activated protein kinase dan juga jalur rho kinase. Aktivasi reseptor oksitosin dan MAPK menyebabkan peningkatan dari aktivitas sitosolik fosfolipase A2 (cPLA2). cPLA2 menghidrosis fosfolipid sehingga terbentuk asam arakhidonat. Asam arakhidonat menyebabkan peningkatan produksi prostaglandin melalui jalur cyclooxygenase. Peningkatan dari produksi prostaglandin dapat menyebabkan kontraksi uterus. Aktivasi reseptor oksitosin juga dapat merangsang aktivasi dari Rho protein yang berperan dalam mengatur interaksi aktin-miosin dan sensitivitas kalsium pada otot polos
Regards
Blog Dokter Sobri
No comments:
Post a Comment
# Silahkan berkomentar, bertanya dan kritik dengan sopan
# Disini anda boleh menyisipkan Link di kolom komentar
# Tetapi akan saya moderasi atau Review terlebih dahulu tiap komentar
# Jangan sampai komentar anda mengandung SPAM.
# Terima Kasih